.

.

SDIPS-13 PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF MODEL PENGAJARAN TERARAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN PEMAHAMAN PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN ABC JAKARTA PUSAT TAHUN 2008/2009

Share on :
PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF MODEL
PENGAJARAN TERARAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN PEMAHAMAN PELAJARAN IPS
PADA SISWA KELAS V SDN ABC
JAKARTA PUSAT
TAHUN 2008/2009




KARYA TULIS ILMIAH


Oleh
NAMA GURU
NIP: 13 000 000




DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN ABC JAKARTA PUSAT  
2008
ABSTRAK


Nama Guru, 2008. Pengaruh Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah dalam Meningkatkan Prestasi dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009

Kata Kunci: ips, metode belajar aktif model pengajaran terarah


Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPS dengan diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah? (b) Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model pengajaran terarah terhadap motivasi belajar?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS setelah diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah.(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS setelah diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,63%), siklus II (75,00%), siklus III (87,50%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN ABC Jakarta Pusat, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS.




DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................          i       
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... x
BAB ..... I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C.     Pemecahan Masalah .................................................................. 5
D.    Batasan Masalah ....................................................................... 5
E.     Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
F.      Manfaat Penelitian  ................................................................... 6
G.    Definisi Operasional Variabel ................................................... 7
BAB      II       KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka .......................................................................... 8
      1.   Definisi Pembelajaran ......................................................... 8
      2.   Motivasi Belajar .................................................................. 9
      3.   Macam-Macam Motivasi ................................................... 11
      4.   Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa .............................. 14
      5.   Memperkenalkan Belajar Aktif  ........................................ 16
      6.   Bagaimanakah Otak Bekerja  ............................................ 19
      7.   Gaya Belajar ...................................................................... 23
      8.   Sisi Sosial Proses Belajar ................................................... 25
      9.   Pengajaran Terarah............................................................. 28
B. Kerangka Berpikir
      1.   Pengertian Pembelajaran ................................................... 30
      2.   Motivasi Belajar................................................................. 30
      3.   Motivasi Instrik ................................................................. 30
      4.   Motivasi Ekstrinsik ........................................................... 30
      5.   Pengajaran Terarah ............................................................ 30
BAB     III      METODOLOGI PENELITIAN
A.    Rancangan Penelitian  .......................................................       32
B.     Tempat dan Waktu Penelitian  ................................................ 36
C.     Subyek Penelitian  ................................................................... 36
D.    Prosedur Penelitian ................................................................. 36
E.     Instrumen Penelitian  .........................................................       37
F.      Teknik Analisis Data ............................................................... 43
BAB     IV      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Analisis Data Penelitian Persiklus ........................................... 46
B.     Pembahasan ............................................................................. 63
BAB     V      PENUTUP
A.    Kesimpulan ............................................................................. 65
B.     Saran-saran .............................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.
Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana tersebut di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya jawab, tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain mereka lebih mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode demonstrasi atau eksperimen.
Karena itu dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Roestiyah, N.K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah stategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Dan, itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita! Pendekatan kontekkstual (contextual teaching learning/CTL) adalah suatu pendekatan pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi harapan itu. Sekrang ini pengajaran kontekstual menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya ‘menghidupkan’kelas secara maksimal. Kelas yang ‘hidup’ diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang sedemikian cepat.
Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud)
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evalasi.
Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia Indonesia.
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran struktural dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka diadakan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah Dalam Meningkatkan Prestasi Dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat.




B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:
  1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPS dengan diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009?
  2. Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model pengajaran terarah terhadap motivasi belajar IPS pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009?

C. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah, dengan menerapkan metode belajar ini diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat.

D. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.
  2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan September tahun pelajaran 2008/2009.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok perkembangan teknologi untuk produksi dan, komunikasi dan transportasi.

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
  1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS setelah diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.
  2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS setelah diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.

F.   Manfaat Penelitan
Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
  1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru IPS dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar IPS.
  2. Sumbangan pemikiran bagi guru IPS dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar IPS.



G. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Metode belajar aktif model pengajaran terarah adalah:
Suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siwa atau mengapatkan hipotesis atau simpulan mereka.
  1. Motivasi belajar adalah:
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan.
  1. Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.


0 comments on SDIPS-13 PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF MODEL PENGAJARAN TERARAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN PEMAHAMAN PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN ABC JAKARTA PUSAT TAHUN 2008/2009 :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search