PENGARUH METODE BELAJAR
AKTIF MODEL
PENGAJARAN TERARAH DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI DAN PEMAHAMAN PELAJARAN IPS
PADA SISWA KELAS V SDN ABC
TAHUN 2008/2009
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh
NAMA GURU
NIP: 13 000 000
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SDN ABC JAKARTA PUSAT
2008
ABSTRAK
Nama Guru, 2008. Pengaruh Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah dalam
Meningkatkan Prestasi dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SDN ABC Jakarta
Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009
Kata Kunci: ips, metode belajar aktif model
pengajaran terarah
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a)
Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPS dengan diterapkannya metode
belajar aktif model pengajaran terarah? (b) Bagaimanakah pengaruh metode
belajar aktif model pengajaran terarah terhadap motivasi belajar?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan
prestasi belajar IPS setelah diterapkannya metode belajar aktif model
pengajaran terarah.(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS setelah
diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah.
Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan (action research)
sebanyak tiga putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu:
rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian
ini adalh siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat. Data yang diperoleh berupa hasil
tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa
prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III
yaitu, siklus I (65,63%), siklus II (75,00%), siklus III (87,50%).
Simpulan dari penelitian ini
adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah dapat berpengaruh positif
terhadap motivasi belajar Siswa SDN ABC Jakarta Pusat, serta model pembelajaran
ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... x
BAB
..... I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C.
Pemecahan Masalah .................................................................. 5
D.
Batasan Masalah ....................................................................... 5
E.
Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
F.
Manfaat Penelitian ................................................................... 6
G.
Definisi Operasional Variabel ................................................... 7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A.
Kajian Pustaka .......................................................................... 8
1. Definisi Pembelajaran ......................................................... 8
2. Motivasi Belajar .................................................................. 9
3. Macam-Macam Motivasi ................................................... 11
4. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa .............................. 14
5. Memperkenalkan Belajar Aktif
........................................ 16
6. Bagaimanakah Otak Bekerja ............................................ 19
7. Gaya
Belajar ...................................................................... 23
8. Sisi Sosial Proses Belajar ................................................... 25
9. Pengajaran Terarah............................................................. 28
B. Kerangka Berpikir
1. Pengertian Pembelajaran ................................................... 30
2. Motivasi Belajar................................................................. 30
3. Motivasi Instrik ................................................................. 30
4. Motivasi Ekstrinsik ........................................................... 30
5. Pengajaran Terarah ............................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian ....................................................... 32
B.
Tempat dan Waktu
Penelitian ................................................ 36
C.
Subyek Penelitian ................................................................... 36
D.
Prosedur Penelitian ................................................................. 36
E.
Instrumen Penelitian ......................................................... 37
F.
Teknik Analisis Data ............................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Data Penelitian
Persiklus ........................................... 46
B.
Pembahasan ............................................................................. 63
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................. 65
B.
Saran-saran .............................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak
semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap
anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat,
ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya
serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat
lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan
menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat
tercapai.
Terhadap perbedaan daya serap anak
didik sebagaimana tersebut di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat.
Metodelah salah satu jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka
mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya jawab, tetapi
untuk sekelompok anak didik yang lain mereka lebih mudah menyerap bahan
pelajaran bila guru menggunakan metode demonstrasi atau eksperimen.
Karena itu dalam kegiatan belajar
mengajar, menurut Roestiyah, N.K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar
anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus
menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan
demikian, metode mengajar adalah stategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
Mengajar bukan semata persoalan
menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi
ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa
sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar
yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah
kegiatan belajar aktif.
Apa yang menjadikan belajar aktif?
Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka
harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan
apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat
dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka,
bergerak leluasa dan berfikir keras (moving
about dan thinking aloud)
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan
baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan
membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”,
yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya,
mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut
pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
Setiap akan mengajar, guru perlu
membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana
bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang,
tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran,
alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus
memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan
metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih,
menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya,
dan pengetahuan tentang alat-alat evalasi.
Sementara itu teknologi pembelajaran
adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa
pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya
manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal
kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan
baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat
pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai
makhluk sosial, dan sebagai calon manusia Indonesia.
Hal tersebut dapat dicapai apabila
dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi
pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran struktural dalam penyampaian materi
dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru
dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan memulai membuka
pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru
memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dengan menyadari gejala-gejala atau
kenyataan tersebut diatas, maka diadakan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Belajar Aktif Model
Pengajaran Terarah Dalam Meningkatkan Prestasi Dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada
Siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang
diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:
- Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPS dengan diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009?
- Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model pengajaran terarah terhadap motivasi belajar IPS pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009?
C. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan metode belajar aktif model
pengajaran terarah, dengan menerapkan metode belajar ini diharapkan prestasi
belajar siswa dapat meningkat.
D. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka
diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
- Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.
- Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan September tahun pelajaran 2008/2009.
- Materi yang disampaikan adalah pokok perkembangan teknologi untuk produksi dan, komunikasi dan transportasi.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk:
- Mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS setelah diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.
- Mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS setelah diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.
F. Manfaat Penelitan
Adapun maksud penulis mengadakan
penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
- Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru IPS dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar IPS.
- Sumbangan pemikiran bagi guru IPS dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar IPS.
G. Definisi Operasional
Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi
terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai
berikut:
- Metode belajar aktif model pengajaran terarah adalah:
Suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan guru
mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siwa atau
mengapatkan hipotesis atau simpulan mereka.
- Motivasi belajar adalah:
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri
seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan,
pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu
tujuan.
- Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
0 comments on SDIPS-13 PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF MODEL PENGAJARAN TERARAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN PEMAHAMAN PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN ABC JAKARTA PUSAT TAHUN 2008/2009 :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak