.

.

SMPIPA-20 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MOYO HULU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Share on :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA
MATERI BESARAN DAN SATUAN SISWA
 KELAS VII SMP NEGERI 1 MOYO HULU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012


SKRIPSI
Skripsi Ini Ditulis Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
NW
 









Oleh
NUZUL PRAWIANSYAH
NPM : 07230156


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
HAMZANWADI SELONG
2011



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ........ i           
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ....... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ...... iii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ ...... iv
KATA PENGANTAR..................................................................................... ....... v           
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. ...... vi
ABSTRAK....................................................................................................... ..... vii           
DAFTAR ISI................................................................................................... .... viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ...... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ ....... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ...... xi
BAB I.  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.................................................................... ....... 1
B.     Identifikasi Masalah.......................................................................... ....... 5
C.     Batasan Masalah................................................................................ ....... 6
D.    Rumusan Masalah.............................................................................. ....... 6
E.     Tujuan Penelitian............................................................................... ....... 6
F.      Manfaat penelitian............................................................................. ....... 7
BAB  II.    LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A.    Kajian Pustaka................................................................................... ....... 8
B.     Hasil Penelitian Yang Relevan.......................................................... ..... 24
C.     Kerangka Berpikir............................................................................. ..... 24
D.    Hipotesis Penelitian........................................................................... ..... 25
BAB III.   METODE  PENELITIAN    
A.    Tempat Dan Waktu Penelitian........................................................... ..... 26           
B.     Metode dan Desain Penelitian........................................................... ..... 26
C.     Populasi dan Sampel Penelitian......................................................... ..... 28
D.    Teknik Pengumpulan Data................................................................ ..... 30
E.     Definisi Operasional................................................................................ 31           
F.      Instrumen dan Teknik Pengukuran.................................................... ..... 31
G.    Uji Coba Instrumen........................................................................... ..... 32
H.    Teknik Pengolahan Dan Analisa Data............................................... ..... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Data......................................................................................... 41
B.     Uji Prasyarat Analisis........................................................................ ..... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan........................................................................................      51
B.     Saran ...................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ABSTRAK

Nuzul Prawiansyah. 07230156: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Devision)  Terhadap Prestasi Belajar Fisika Pada Materi Bahasan Besaran Dan Satuan Siswa Kelas VII SMPN 01 Moyo Hulu Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi: Program Studi Pendidikan Fisika, STKIP Hamzanwadi Selong, 2011.

         Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengatahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika kelas VII (tujuh) semester I di SMPN 1 Moyo Hulu tahun pelajaran 2010/2011 pada pokok bahasan besaran dan satuan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari: VII­­­A sebanyak 22 siswa, VIIB sebanyak 22 siswa, VIIC sebanyak 22 siswa, dan VIID sebanyak 22 siswa juga. Jadi, jumlah populasi dalam penelitian ini 88 siswa dengan cara penarikan sampel nonprobability sampling maksudnya tidak memberikan peluang ( kesempatan ) kepada semua anggota populasi untuk menjadi sampel dengan teknik porpusive sampling  maksudnya pengambilan sampel dengan melakukan pertimbangan–pertimbangan tertentu terhadap popupasi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIA sebagai kelas Eksperimen dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol.

Data prestasi siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisa statistik, rumus yang digunakan adalah rumus t-test. Proses pengujian hipotesis dimulai dari menghitung harga thitung, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel dan uji satu pihak dengan Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel dan uji satu pihak dengan dk = 22+22-2 = 42, dan taraf signifikan 5%, maka ttabel sebagai berikut. Dengan 40 di tabel = 1,684 dan 60 di tabel = 1,671  maka ttabel didapat dengan menarik interpolasi linear. Menurut hasil analisis data yang dilakukan diperoleh thitung > ttabel ( 1,766 >1,682). Jadi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan metode konvensional terhadap prestasi belajar fisika pada materi besaran dan satuan siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Moyo Hulu tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, tipe STAD , Prestasi belajar siswa.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendukung berlangsungnya pembangunan nasional karena dilihat dari Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu memadai dalam mensukseskan pembangunan di negeri ini. Untuk itu perlu adanya reformasi yang mengedepankan kualitas dalam segala bidang kehidupan karena dengan cara itulah Sumber Daya Manusia (SDM) dapat ditingkatkan.
Menurut Mulyasa, (2004 : 3) kekuatan reformasi yang hakiki sebenarnya bersumber dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, serta memiliki visi, transparansi, dan pandangan jauh ke depan yang tidak hanya mementingkan diri dan kelompok, tetapi senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan  negara.

Pendidikan adalah salah satu ranah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) karena pendidikan merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Melalui pendidikan yang berkualitas maka akan tumbuh sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam segala bidang kehidupan dan tentunya Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut harus mengacuh pada proses pendidikan yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Imam Tholkhah, (2008 : 8) “Pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien”. Menurut Sofyan Sauri, (2005 : 42) “Pendidikan pada dasarnya adalah upaya sadar untuk mengubah manusia dari suatu  kondisi kepada kondisi yang lain yang lebih baik”.Sedangkan menurut Nana, (2004 : 3) “Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling mempengaruhi antara pendidik dan peserta didik”.
Dalam interaksi pendidikan, pendidik merupakan orang yang lebih berperan penting dalam berlangsungnya proses pendidikan karena lewat keterampilan pandidik maka akan dapat dikemas proses pendidikan dengan cara yang lebih inovatif, kreatif dan menyenangkan sehingga peserta didiknya dapat dengan mudah memahami materi pelajaran dan tentunya tujuan pendidikan dapat tercapai.
Berdasarkan rumusan dalam TAP MPR Nomor II Tahun 1988 tujuan pendidikan nasional berbunyi : Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat jasmani, dan rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa kesetiakawanan sosial ,(Nana, 2004:179).
                                                                        
Tidak mudah mencapai tujuan pendidikan tersebut kecuali pendidik yang telah mampu memberikan suasana belajar mengajar yang menyenangkan peserta didiknya yang tidak hanya membantu  perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik dari peserta didiknya tetapi juga membantu peserta didik dewasa secara psikologi, sosial, dan moral.
Fisika sebagai salah satu mata pelajaran pokok yang menunjang dalam proses peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari siswa yang harus terus dikembangkan seiring dengan majunya Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK), dan guru sebagai ujung tombak dalam mensukseskan pembangunan nasional harus terus memacu diri untuk meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugas mengajar sehingga proses belajar tidak hanya didominasi oleh guru tetapi juga dapat melibatkan siswa secara keseluruhan baik itu fisik,mental maupun emosional.
Berdasarkan kenyataan yang ada di SMP Negeri 1 Moyo Hulu siswa masih menganggap bahwa mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan menakutkan, hal ini terlihat dari nilai fisika siswa yang masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga dalam proses pembelajaran guru lebih berperan aktif ketimbang siswa dan kegiatan belajar mengajar berjalan satu arah, yaitu guru sebagai pemberi informasi sebanyak–banyaknya dan siswa tidak berperan aktif dalam proses belajar mengajar, siswa tidak dididik untuk berpikir kritis, untuk mengungkapkan ide–idenya sehingga siswa dalam mengerjakan soal–soal fisika takut akan penyimpangan dari apa yang telah diajarkan oleh gurunya dan secara tidak langsung guru telah menanamkan  dalam benak siswa mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan ditambah  lagi siswa kelas VII semester I merupakan siswa masih masih baru dengan lingkungan SMP Negeri 1 Moyo Hulu sehingga mata pelajaran fisikapun masih terasa asing bagi siswa kelas VII semester I dan tentunya apabila model pembelajaran konvensional terus diterapkan atau dipertahankan pada siswa kelas VII semester I maka akan berdampak pada minat siswa terhadap mata pelajaran fisikapun semakin merosot karena prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan model  pembelajaran yang diterapkan oleh guru apabila guru tidak mendesain model pembelajaran secara variatif maka akan menciptakan suasana belajar yang monoton dan membosankan.
Untuk itu perlu adanya pemilihan model pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat melibatkan siswa baik secara fisik, mental maupun emosional dan memposisikan siswa sebagai pelaku (subyek) dalam kegiatan belajar mengajar.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran fisika  karena model pembelajaran ini memposisikan siswa sebagai pelaku (subyek) kegiatan belajar mengajar dan juga model pembelajaran ini mengedepankan kerja sama tim,rasa tanggung jawab, dan rasa saling ketergantungan satu sama lainnya . Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah tipe STAD (Student Teams Achievement Division), tipe ini terdiri dari lima tahap diantaranya tahap persiapan (termasuk di dalamnya penyajian materi), tahap kegiatan kelompok, tahap pelaksanaan tes individu, tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan tahap pemberian penghargaan kelompok. Dari setiap tahapan tersebut akan menciptakan siswa yang aktif, belajar bekerja sama sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi dan juga model pembelajaran kooperatif tipe STAD belum pernah diterapkan di SMP Negeri 1 Moyo Hulu Khususnya kelas VII semester I.
Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Terhadap Prestasi Belajar Fisika Pada Materi Besaran Dan Satuan Siswa Kelas VII semester I SMPN 1 Moyo Hulu Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1.    Prestasi belajar fisika siswa SMP Negeri 1 Moyo Hulu masih rendah.
2.    Pembelajaran kooperatif tipe STAD belum pernah digunakan di kelas  VII semester I SMP Negeri 1 Moyo Hulu.
3.    Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah) sehingga guru lebih berperan aktif ketimbang siswa .
4.    Tertanam dalam benak siswa mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran yang sulit sehingga menurunkan kemauan siswa untuk belajar mata pelajaran fisika.
5.    Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran fisika sehingga perlu adanya metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran fisika
6.    Guru tidak menempatkan siswa sebagai pelaku (subyek) dalam proses pembelajaran.
C.    Batasan Masalah
Untuk membatasi luasnya penelitian, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada :
1.    Subyek.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Moyo Hulu Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.    Obyek.
Obyek dari penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3.    Aspek yang diteliti.
Aspek yang diteliti dari penelitian ini adalah aspek kognitif siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Moyo Hulu Tahun Pelajaran 2011/2012 pada materi besaran dan satuan.
D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini : Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) lebih efektif dibandingkan metode konvensional terhadap prestasi belajar fisika pada materi besaran dan satuan siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Moyo Hulu tahun pelajaran 2011/2012.
E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan metode kovensional terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas VII semester I di SMP Negeri 1 Moyo Hulu tahun pelajaran 2011/2012 pada materi besaran dan satuan.
F.     Manfaat Penelitian
1.     Manfaat Teoritis
a.     Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka bagi lembaga yang terkait dan juga sebagai bahan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
b.     Hasil penelitian ini diharapkan sebagai langkah awal bagi peneliti dalam mengungkapkan secara luas dan lebih empiris terutama aspek lain yang belum terungkap dalam peningkatan prestasi belajar siswa.
2.      Manfaat Praktis
Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :
a.    Bahan introspeksi diri bagi siswa, guru, sekolah dan stockholder pendidikan agar dapat terus mengembangkan model–model pembelajaran yang bersifat menciptakan siswa dan guru yang berdaya saing.
b.   Memberikan gambaran yang jelas dalam penggunaan model pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD kepada semua pihak yang terkait bahwa model pembelajaran ini lebih baik dalam menciptakan atmosfer kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
c.    Informasi bagi pemerintah dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas guru serta memperhatikan kesejahtraan guru karena guru merupakan unjuk tombak dalam menciptakan generasi yang berkualitas tinggi. 

0 comments on SMPIPA-20 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MOYO HULU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search