MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE BELAJAR AKTIF
MODEL PENGAJARAN AUTENTIK
PADA SISWA SEKOLAH DASAR
KARYA
ILMIAH
OLEH
………………..
NIP: ………………….
DINAS
PENDIDIKAN KOTA
………….
……………
KEC. ………….KOTA ………..
TAHUN
....
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan penelitian ini telah
disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan
Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IVa ke IVb.
……………………..
Kepala Sekolah
…………………………… Penulis
DWI WIDAYATI, S.Pd SARDI ASMORO, A.Ma.Pd
NIP: 130 661 218 NIP: 130 660 364
Mengetahui Mengetahui
Pustakawan …………… Kepala Cab. Din.
Pendidikan
Kecamatan …………….
Kecamatan ……………
…………………………… …………………………..
NIP: ……………..
Mengetahui Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Ketua
P G R I
…….. Kota ………………………
……………………………… …..…………………………..
Pembina Utama Muda NPA: …………
NIP: ………………………
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan karya ilmiah dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan
Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model
Pengajaran Autentik Pada Siswa Sekolah Dasar”, penulisan karya ilmiah ini kami
susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai
sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak
didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan
sedalam-dalamnya kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota ………………..
2. Yth. Ketua PD II PGRI Kota ………………
3. Yth. Rekan-rekan Guru
…………………. Kec……………. Kota
…………..
4. Semua pihak yang telah banyak
membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari
bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
ABSTRAK
……………….,
Bambang, 2003. Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan
Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model
Pengajaran Autentik Pada Siswa ……………………
Kata
Kunci: pengetahuan sosial, metode ceramah, metode pengajaran autentik
Dalam mengajar, guru jarang
sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada
kebaikan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan
kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran
pun tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan
kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat
tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian
tindakan ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode
pengajaran autentik pada siswa Kelas…………………………………….., (b) Bagaimanakah pengaruh
gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik terhadap motivasi
belajar Pengetahuan Sosial.
Tujuan penelitian tindakan
ini adalah: (a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar Pengetahuan Sosial
setelah diterapkannya Gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik
pada siswa Kelas …………………………….., (b)
Mengetahui pengaruh motivasi belajar Pengetahuan Sosial setelah
diterapkan Gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran.
Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas
…………………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi
kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi
belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu,
siklus I (67,65%), siklus II (79,41%), siklus III (91,17%).
Simpulan dari penelitian ini adalah gabungan metode
ceramah dengan metode pengajaran autentik dapat berpengaruh positif terhadap
motivasi belajar Siswa ……………………., serta model pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................
Halaman Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB ..... I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
E. Penjelasan Istilah ........................................................................
F. Batasan Masalah ..........................................................................
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran ..................................................................
B. Metode Ceramah..........................................................................
C. Memperkenalkan Belajar Aktif ....................................................
D. Bagaimanakah Otak Bekerja .......................................................
E. Gaya Belajar ................................................................................
F. Sisi Sosial Proses Belajar .............................................................
G. Pengajaran Autentik ....................................................................
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu, dan Subyek
Penelitian .......................................
B. Rancangan Penelitian .................................................................
C. Instrumen Penelitian .........................................................
D. Metode Pengumpulan Data .........................................................
E. Teknik Analisis Data .................................................................
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Item Butir Soal ..............................................................
B. Analisi Data Penelitian
Persiklus ................................................
C. Pembahasan .................................................................................
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 47
B. Saran ........................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menggunakan metode terkadang
guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak
mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak
dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan
jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang
bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan
tersebut.
Dalam mengajar, guru jarang sekali
menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada
kebaikan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan
kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran
pun tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan
kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat
tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik.
Sementara itu ada pemikiran bahwa
anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar
akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan
‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi
terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam
membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Dan,
itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita. Pendekatan kontekkstual (contextual teaching learning/CTL) adalah
suatu pendekatan pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi harapan itu.
Sekarang ini pengajaran kontekstual menjadi tumpuan harapan para ahli
pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara maksimal. Kelas
yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah
yang sedemikian cepat.
Mengajar bukan semata persoalan
menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi
ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa
sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar
yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah
kegiatan belajar aktif.
Apa yang menjadikan belajar aktif?
Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka
harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan
apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat
dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka,
bergerak leluasa dan berfikir keras (moving
about dan thinking aloud).
Setiap akan mengajar, guru perlu
membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana
bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang,
tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran,
alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus
memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan
metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih,
menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya,
dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Sementara itu teknologi pembelajaran
adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa
pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya
manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal
kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan
baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat
pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai
makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.
Hal tersebut dapat dicapai apabila
dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi
pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran struktural dalam penyampaian materi
dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru
dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan memulai membuka
pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru
memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dengan menyadari gejala-gejala atau
kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul
“Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial Melalui Gabungan Metode
Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Autentik Pada Siswa
Sekolah Dasar.”
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang
diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:
- Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ……….. .……………. Kec. ………….Kota …………. tahun pelajaran ....?
- Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik terhadap motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa Kelas ………. …………………. Kota ……………tahun pelajaran ....?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk:
- Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial setelah diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ……….. …………. Kec. ………….Kota ……… tahun pelajaran .....
- Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial setelah diterapkan gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ………. ……. Kec. ……….. Kota ……….. tahun pelajaran .....
D.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan
pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang
dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ……………….
menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka
dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih
baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
sebelumnya".
E. Manfaat Penelitan
Adapun maksud penulis mengadakan
penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
- Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Sumbangan pemikiran bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di …………. Kec………….. Kota ………. tahun pelajaran ....
F. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi salah persepsi
terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai
berikut:
- Metode Ceramah adalah:
Adalah suatu cara penyampain bahan pelajaran dengan
komunikasi lisan.
- Metode belajar aktif adalah:
Suatu proses belajar mengajar yang menghendaki siswa
harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji
gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar
aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering
meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud).
- Motivasi belajar adalah:
Dorongan dan kemauan belajar yang dinyatakan dalam nilai
atau skor yang setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
- Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
G. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka
diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
- Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa ……………. Kec. ………… Kota …………… tahun pelajaran .....
- Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran .....
- Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan …………………..
0 comments on SDIPS-06 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE BELAJAR AKTIF MODEL PENGAJARAN AUTENTIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak