UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE
PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)
PADA SISWA KELAS VI SDN ABC
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh
NAMA GURU
NIP: 131 000 000
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SDN ABC JAKARTA PUSAT
2008
ABSTRAK
Nama Guru, 2008.Upaya Meningkatkan Prestasi Dan Kualitas Belajar IPA
Dengan Metode Pembelajaran Penemuan (discovery) Pada Siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta
Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009
Kata Kunci: pembelajaran ipa, metode
penemuan (discovery)
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor
diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar,
karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan
kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan
guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan
diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang
akan disampaikan.
Permasalahan yang ingin dikaji
dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar
siswa dengan diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery)? (b) Bagaimanakah
pengaruh metode pembelajaran penemuan (discovery) terhadap motivasi belajar
siswa?
Tujuan dari penelitian tindakan
ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah
diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery). (b) Ingin mengetahui pengaruh
motivasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran penemuan
(discovery).
Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan (action research)
sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu:
rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian
ini adalah siswa kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat. Data yang diperoleh berupa
hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa
prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III
yaitu, siklus I (67,57%), siklus II (78,38%), siklus III (89,19%).
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah metode penemuan (discovery) dapat berpengaruh positif terhadap motivasi
belajar Siswa SDN ABC Jakarta Pusat, serta metode pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPA.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ................................................................................................ ii
Abstrak.................................................................................................................... iii
Kata Pengantar........................................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................................................. v
BAB
..... I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B.
Perumusan Masalah.................................................................... 5
C.
Batasan Masalah........................................................................ 5
D.
Tujuan Penelitian........................................................................ 5
E.
Manfaat Penelitian .................................................................... 6
F.
Definisi Operasional Variabel ............................................ 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Hakekat IPA ............................................................................ 8
B.
Proses Belajar Mengajar IPA ................................................. 9
C.
Metode Pembelajaran Penemuan
(Discovery) ........................ 10
D.
Motivasi Belajar ...................................................................... 13
E.
. Prestasi Belajar IPA ................................................................ 17
F.
. Hubungan Motivasi dan Prestasi
Belajar Terhadap
..... Metode pembelajaran Penemuan
(discovery) ......................... 18
G.
Kerangka Berpikir ................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian ............................................................. 21
B.
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 24
C.
Subyek Penelitian .................................................................... 25
D.
Prosedur Penelitian ................................................................. 25
E.
Instrumen Penelitian ............................................................... 26
F.
Teknik Analisis Data ............................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Data Penelitian
Persiklus .......................................... 30
B.
Pembahasan ....................................................................... 44
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................. 46
B.
Saran ....................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem pendidikan di Indonesia
ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi
karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat
pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan.
Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di
sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkemangan
itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam
pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat
memberikan semangat belajar bagi murid-murid. Bahkan secara keseluruhan dapat
dikatakan bahawa pembaharuan dalam system pendidikan yang mencakup seluruh
komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan barulah ada artinya apabila
dalam pendidiakn dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
bangsa Indonesia
yang sedang membangun.
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses
interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan
pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar
merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar
penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai
sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus
pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses
belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu
pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang
disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari
bahan pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan
nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,
mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu
menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat
kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan
nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun
dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud
(1999).
Berhasilnya tujuan pembelajaran
ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan
proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi,
membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran
guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik
dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep
mata pelajaran yang akan disampaikan.
Untuk itu diperlukan suatu upaya
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah
dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar
diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya
dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf
intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat
menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru
harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu
anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar.
Berdasarkan pengalaman penulis di
lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang
tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya
dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan
siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA.
Motivasi tidak hanya menjadikan siswa
terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi juga penting dalam menentukan
seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa
jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi
untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam
mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapan materi
itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru
mendukung motivasi siswa (Nur, 2001: 3). Untuk itu sebagai seorang guru
disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan
penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan
penguasaan materi yang optimal bagi siswa.
Berdasarkan uraian tersebut di atas
penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu metode
pembelajaran penemuan (discovery)
untuk mengungkapkan apakah dengan model penemuan (discovery) dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar
IPA. Penulis memilih metode pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk
terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan
pengajaran. (Siadari, 2001: 4). Dalam metode pembelajaran penemuan (discovery) siswa lebih aktif dalam
memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau
memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu.
Dari latar belakang di atas maka
penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar IPA dengan Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery) Pada Siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun
Pelajaran 2008/2009”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
- Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siwa dengan diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery)?
- Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan (discovery) terhadap motivasi belajar siswa?
C. Batasan Masalah
Untuk memudahkan dalam pembahasan
dalam penelitian ini, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
- Penelitian inihanya dikenakan pada siswa kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat tahun pelajaran 2008/2009.
- Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009.
- Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
- Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery).
- Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran penemuan (discovery).
E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:
- Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi IPA.
- Meningkatkan motivasi pada pelajaran IPA
- Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi IPA.
F. Definisi Iperasional
Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi
terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai
berikut:
- Metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah:
Suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses
kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca
sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri
- Motivasi belajar adalah:
Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
- Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
0 comments on SDIPA-05 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) PADA SISWA KELAS VI SDN ABC JAKARTA PUSAT TAHUN PELAJARAN 2008/2009 :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak