LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
|
MENINGKATKAN KETAHANAN PRIBADI
SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SEDATI
DALAM BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
oleh
ACHMAD LUTFI
NIP. 131900262
Kemitraan
antara:
Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Malang
dengan
Ditjen
Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan
SMP
NEGERI 2 SEDATI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO
Nopember, 2006
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
|
MENINGKATKAN KETAHANAN PRIBADI
SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SEDATI
DALAM BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
oleh
ACHMAD LUTFI
NIP. 131900262
Kemitraan
antara:
Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Malang
dengan
Ditjen
Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan
SMP NEGERI 2 SEDATI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO
Nopember, 2006
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL LAPORAN PENELITIAN i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Hipotesis Tindakan 3
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 4
1.5. Definisi Operasional 4
BAB
II : KAJIAN PUSTAKA
2.1. Ketahanan Pribadi Siswa 6
2.2. Pembelajaran Kooperatif 7
2.3. Hasil Penelitian yang Relevan 9
BAB
III : PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian dan latar belakang subyek Penelitian 10
3.2. Rencana Tindakan 10
3.3. Persiapan Tindakan 14
3.4. Pelaksanaan Tindakan 15
3.5. Observasi dan Evaluasi 16
3.6. Analisis data dan Refleksi 17
BAB
IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Siklus I 19
4.2. Hasil Penelitian Siklus II 21
4.3. Hasil Penelitian Siklus III 23
4.4. Pembahasan 25
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan 28
5.2. Saran 28
DAFTAR RUJUKAN 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
1 : Respon Siswa terhadap
Pembelajaran Kooperatif dengan tipe STAD pada Siklus I
Tabel 2 :
Respon Siswa terhadap Pembelajaran Kooperatif dengan tipe STAD pada Siklus II
Tabel 3 :
Respon Siswa terhadap Pembelajaran Kooperatif dengan tipe STAD pada Siklus III
Tabel 4 :
Perkembangan Ketahanan Pribadi Siswa dari
Siklus Pertama Sampai Dengan Ketiga
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
Lutfi, Achmad
2006, Meningkatkan Ketahanan Pribadi Siswa Kelas VII-A
SMP Negeri 2
Sedati dalam Belajar Matematika melalui
Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD.
Kata-kata Kunci
: Ketahanan Pribadi, Belajar Matematika, Pembelajaran
Kooperatif Tipe
STAD
Dari hasil angket dan pengamatan siswa kelas VII-A
terdapat banyak siswa yang ketahanan pribadinya dalam belajar matematika masih
rendah. Melalui pembelajaran kooperatif diharapkan dapat mengatasi permasalahan
tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Dari siklus ke siklus
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan senantiasa
meningkatkan kualitas pelaksanaan belajar kelompok.
Setelah penelitian berlangsung selama tiga siklus dapat disimpulkan bahwa :
1) Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan ketahanan pribadi siswa
SMP Negeri 2 Sedati dalam belajar matematika, 2) ketahanan pribadi siswa
meningkat dengan indikator 63% siswa berani bertanya, 60% siswa berani
berpendapat, 83% siswa berani memulai pekerjaan dan kebiasaan mencontoh kuis
pekerjaan teman baru mencapai 57,5%.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
pendorong bagi guru-guru untuk mengikuti kegiatan ini dan mengajak guru yang
lain untuk melaksanakan penelitian tindakan dengan tema yang lain dalam upaya
meningkatkan profesionalisme guru.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur sedalam-dalamnya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga laporan penelitian ini dapat kami
selesaikan pada waktuya. Penelitian yang berjudul „ Meningkatkan Ketahanan
Pribadi Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Sedati dalam Belajar Matematika melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD “ ini diadakan dalam rangka kemitraan
antara Lembaga Penelitian Univeritas
Negeri Malang dengan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk mengembangkan suatu
penelitian tindakan kelas (PTK).
Pada
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd, selaku Ketua Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Malang.
2.
Ibu Dra. Hj. Umi Dayati, M.Pd dan ibu Dra. Hartini
Kartini, M.Pd selaku Pendamping I dan II dalam pelaksanaan PTK.
3.
Bapak MG. Hadi Sutjipto, SH, MM. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.
4.
Bapak Drs. Hery Sumarsono, M.M, selaku Kepala Cabang
Dinas Kecamatan Sedati.
5.
Ibu Nurtinaningsih, S.Pd Guru mata pelajaran
Matematika Kelas VII-A SMP Negeri 2 Sedati Sidoarjo.
6.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu yang dengan suka rela telah membantu kami dalam rangka menyelesaikan
penelitian ini.
Kami
menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami mohon
tanggapan dari pembaca, baik berupa kritik maupun saran. Akhirnya kami berharap
semoga tulisan ini bermanfaat.
Sidoarjo, November 2006
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kurangnya ketahanan pribadi
dalam belajar matematika dapat diduga akan berpengaruh besar terhadap gairah
belajar matematika. Jika hal ini dibiarkan maka siswa
akan semakin tidak menyenangi matematika bahkan pada taraf tertentu akan
bersikap anti pati pada pelajaran matematika. Akibat dari itu semua semua tentu prestasi belajar
matematika akan semakin rendah.
Matematika dianggap sangat penting bagi kehidupan
manusia. Matematika memiliki
keterkaitan dan menjadi pendukung berbagai bidang ilmu serta berbagai aspek
kehidupan manusia. Tetapi di sisi lain, matematika juga dianggap sebagai mata
pelajaran yang cukup sulit bagi siswa, bahkan cukup menakutkan bagi beberapa
siswa di SMP Negeri 2 Sedati Sidoarjo. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran
berlangsung hampir 60% diantara para siswa memiliki ketahanan pribadi dalam
belajar matematika masih rendah , data yang lain dapat dilihat dari hasil wawancara beberapa siswa. Sedikitnya siswa
yang mengajukan pertanyaan dan berani menjawab pertanyaan atau menanggapi
pendapat temannya, kurang berani mengambil resiko (takut salah), kebiasaan
mencontoh pekerjaan temannya dan kurang terlibat aktif dalam kelompok (cemas),
merupakan indikasi lemahnya ketahanan pribadi (keuletan) siswa dalam belajar
matematika.
Kondisi di kelas juga
diperparah dengan pengelolaan guru dalam proses pembelajaran diantaranya masih
kuatnya dominasi guru dalam proses pembelajaran, guru secara aktif menjelaskan
materi, memberikan contoh dan latihan, sementara siswa bekerja secara
prosedural dan memahami matematika tanpa penalaran, disamping itu guru dalam
pembelajarannya masih indoktrinasi yaitu mendudukkan dirinya sebagai maha tahu,
maha benar, dan dalam proses pembelajarannya guru belum mengembangkan kemampuan
belajar siswa dalam berfikir kritis, logis dan kreatif.
Pada kurikulum 2004 tentang
Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar disebutkan bahwa: belajar merupakan
kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Pada buku itu juga
disebutkan pula prinsip-prinsip Kegiatan Belajar Mengajar diantaranya adalah
Berpusat pada siswa, Belajar dengan Melakukan serta Mengembangkan Kemampuan
Sosial. Dengan memperhatikan 3 prinsip Kegiatan Belajar Mengajar yang
dikemukakan pada Kurikulum 2004 terlihat bahwa prinsip-prinsip tersebut mengacu
pandangan Konstruktivis yaitu penciptaan kondisi yang memungkinkan siswa untuk
mengkonstruksikan pengertian sendiri terhadap suatu konsep sehingga lebih
menarik dan bermanfaat bagi siswa, bila dibandingkan dengan jika pengertian
tersebut diperoleh secara langsung dari guru, sehingga pembelajaran sering
disebut pembelajaran berpusat pada siswa. Salah satu bentuk pembelajaran yang
berorientasi kepada pendekatan konstruktivis adalah model pembelajaran
kooperatif.
Menurut Abdurrahman Asy’ari
(2000), belajar hendaknya mampu memberikan bekal “life skills” yang
memungkinkan siswa “survive” dalam kondisi yang bagaimanapun. Belajar jangan
hanya dimaksudkan untuk mengasah otak, tetapi juga untuk mengasah “qolbu”
suapaya tercipta rasa positif seperti lebih percaya diri, tabah, tenang, tidak
mudah gelisah, mau menghargai orang lain, tidak mematikan semangat orang lain
dan pantang menyerah.
Hal-hal diatas memberikan arah
bahwa pembelajaran matematika hendaknya tidak boleh melepaskan diri dari proses
kerjasama. Dengan bekerja sama, seorang anak yang lebih “dewasa” dalam suatu
konsep bisa memberi bantuan kepada temannya untuk mencapai kemampuan idealnya.
Dengan bekerja sama, peluang terbentuknya ketrampilan sosial, dan kematangan
emosional juga lebih besar. Dan diharapkan dapat pula meningkatkan ketahanan
pribadi siswa dalam belajar matematatika.
1. 2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada dua masalah yang perlu dicarikan solusinya yaitu
:
1. Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan ketahanan pribadi siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Sedati dalam
belajar matematika ?
2.
Bagaimana proses pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan ketahanan
pribadi siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Sedati dalam belajar matematika ?
1.
3. Hipotesis Tindakan
Pembelajran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
ketahanan pribadi siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Sedati dalam belajar
matematika.
1.
4. Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pribadi siswa kelas
VII-A SMP Negeri 2 Sedati dalam belajar matematika melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Hasil penelitian ini diharapkan bermafaat bagi :
(1)
Bagi siswa, hasil penelitian
ini diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan ketahanan pribadinya dalam belajar
matematika serta memupuk keberaniannya dalam bekerja mandiri.
(2)
Bagi guru, hasil penelitian
dapat bermanfaat dalam inovasi pembelajaran (model pembelajaran kooperatif),
dan peningkatan profesionalisme guru (melaksanakan refleksi dalam upaya
perbaikan proses pembelajaran).
(3)
Bagi sekolah, dalam usaha
meningkatkan kualitas hasil belajar matematika siswa melalui kolaborasi
guru-guru dalam suatu penelitian tindakan kelas.
1. 5. Definisi Operasional
Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas, dalam penafsiran hasil penelitian ini,
maka perlu diberikan batasan tentang istilah yang terdapat dalam rumusan tujuan
penelitian diatas sebagai berikut :
(1)
Ketahanan
pribadi (keuletan) siswa adalah usaha siswa dalam menggali potensi diri. Yang
dapat diterjemahkan sebagai tindakan yang dinamis dan berani mengambil resiko
dengan indikator : 1) kecemasan siswa berkurang, 2) motivasi, 3) harga diri,
dan 4) sikap positifnya meningkat.
(2)
Pembelajaran
kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok kecil yang
merupakan tempat siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai kepada pengalaman
belajar yang optimal baik pengalaman individu maupun kelompok. Esensi
pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individu sekaligus kelompok,
sehinga dalam diri siswa terbentuk sikap kebergantungan positif yang menjadikan
kerja kelompok berjalan optimal (Santoso, 1998).
Pada penelitian ini pembelajaran
kooperatif yang digunakan adalah tipe STAD yang merupakan teknik belajar
kelompok yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengetahuan atau
tugas dengan siswa lain, mengajar serta diajar oleh sesama siswa. Hal ini merupakan bagian penting dalam belajar.
0 comments on SMPMTK-05 MENINGKATKAN KETAHANAN PRIBADI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SEDATI DALAM BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak