MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL LEARNING TOGETHER
PADA SISWA KELAS
………………….
KEC. …………………………
TAHUN 2001/2002
KARYA
TULIS ILMIAH
OLEH
………………………………
NIP:
…………………………………
DINAS
PENDIDIKAN KOTA
…………………
………………………………………………..
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan penelitian ini telah
disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan
Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IVa ke IVb.
……………………..
Kepala Sekolah
………………………
………………….
Mengetahui Mengetahui
Pustakawan …………………… Kepala Cab. Din. Pendidikan
Kecamatan …………….
Kecamatan ……
……………………… …………………………..
NIP: …………………
Mengetahui Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Ketua P G R I
…………………….. ………………………………
Pembina Utama Muda NPA: …………………..
NIP: …………………
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan karya ilmiah dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model learning together Pada
Siswa Kelas ………………………………. Tahun Pelajaran 2001/2002”, penulisan karya ilmiah
ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat
dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat
juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah
remaja.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan
sedalam-dalamnya kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan
……………..
2. Yth. Ketua PD II PGRI
………………..
3. Yth. Rekan-rekan Guru
……………………………
Penulis menyadari
bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
ABSTRAK
…………………, 2001. Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui
Pembelajaran Kooperatif Model learning together Pada Siswa ………………………………. Tahun
Pelajaran 2001/2002
Kata
Kunci: pembelajaran ips, kooperatif model learning together
Berbagai dampak negatif dalam
menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja
guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan
menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja
kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan
sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam
struktur ini adalah lima
unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses
kelompok.
Penelitian ini berdasarkan
permasalahan: (a) Apakah pembelajaran kooperatif model learning together
berpengaruh terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial? (b) Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi
pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan diterapkannya metode pembelajaran
kooperatif model learning together?
Tujuan dari penelitian ini
adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model learning
together terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial. (b) Ingin mengetahui
seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model learning together
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran.
Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas
……………………………………. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi
kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I
(60,71%), siklus II (75,00%), siklus III (89,29%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode
kooperatif model learning together dapat berpengaruh positif terhadap motivasi
belajar Siswa ……………………………………….., serta model pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai salah satu alternative ilmu pengetahuan sosial.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................
Halaman Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB ..... I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Perumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
D. Pentingnya Penelitian ..................................................................
E. Definisi Operasional Variabel
............................................
F. Batasan Masalah ..........................................................................
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................
B. . Pengajaran
Kooperatif ................................................................
C. . Metode
Learning Together ..........................................................
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian Tindakan ........................................................
B. Tempat, Waktu, dan Subyek
Penelitian .......................................
C. Rancangan Penelitian .................................................................
D. Instrumen Penelitian ...................................................................
E. Metode Pengumpulan Data .........................................................
F. Teknik Analisis Data ...................................................................
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisi Item Butir Soal ...............................................................
B. Analisis Data Penelitian
Persiklus ..............................................
C. Pembahasan .......................................................................
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran-saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada
abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di
sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam
mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan
bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang
selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.
Tampaknya,
perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan
interaksi antara siswa dan guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar
juga lebih mempertimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa
diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru.
Selain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa.
Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnnya. Bahkan,
banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif
daripada pengajaran oleh guru. Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada
anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini,
guru bertindak sebagai fasilitator.
Sesungguhnya,
bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan
mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya sebagai metode kerja kelompok. Memang tidak
bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk
bekerja dalam kelompok.
Sayangnya,
metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap dan kesan
negative memang bermunculan dalam pelaksaan metode kerja kelompok. Jika kerja
kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. Sebaliknya jika
berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/rajin merasa rekannya
yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya, metode
kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa
persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan
ketidakpuasaan dan kekecewaaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis
mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadang-kadang orang tua pun
merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa
lain yang dianggap kurang seimbang.
Berbagai
dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa
dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam
mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam
metode pembelajaran cooperative learning
bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem
pengajaran cooperative learning bisa
didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di
dalam struktur ini adalah lima
unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan
proses kelompok.
Kekawatiran
bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam
dalam penggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan
kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara
maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode
pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing
anggota dalam satu kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada
sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih
payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin
perbaikannya.
Dari
latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat
pengaruh pembelajaran terstruktur dan pemberian balikan terhadap prestasi
belajar siswa dengan mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Learning Together Pada
Siswa …………………………………………….Tahun Pelajaran 2001/2002”.
B. Rumusan Masalah
Merujuk
pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut:
- Apakah
pembelajaran kooperatif model learning together berpengaruh terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa …………………………..tahun pelajaran
2001/2002?
- Seberapa
tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model learning together pada
siswa Kelas …………………………………….. tahun pelajaran 2001/2002?
C. Tujuan Penelitian
Berdasar
atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
- Untuk
mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model learning together
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas
…………………………………………..tahun pelajaran 2001/2002.
- Ingin
mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model
learning together pada siswa Kelas …………………………………….
D. Pentingnya Penelitian
1. Hasil dan temuan penelitian
ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran kooperatif model learning
together dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial oleh guru Kelas
…………………………………….
2. Sekolah sebagai penentu
kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Guru,
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat
memberikan manfaat bagi siswa.
- Siswa,
dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling
peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
- Menambah
pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Ilmu Pengetahuan
Sosial dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Sumbangan
pemikiran bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mengajar dan
meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
E. Definisi Operasional Variabel
Agar
tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
- Metode
pembelajaran kooperatif model learning together adalah:
Suatu pengajaran
yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan
tujuan bersama.
- Motivasi
belajar adalah:
Suatu proses
untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri
individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
tujuan tertentu.
- Prestasi
belajar adalah:
Hasil belajar
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa
mengikuti pelajaran.
F. Batasan Masalah
Karena
keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
- Penelitian
ini hanya dikenakan pada siswa Kelas ……………………………………. tahun pelajaran
2001/2002.
- Penelitian
ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran
2001/2002.
- Materi
yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………………
1 comments:
Matur Tampiasih, Maju Terus Pendidikan Indonesia.. Blog mataram - NTB
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak