PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG KEMAMPUAN MENGHANTAR PANAS BERBAGAI BENDA
DENGAN
METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI
SDN SIDOMULYO 04 PRONOJIWO
LUMAJANG
KARYA
TULIS ILMIAH
OLEH
Dra. SUYATNI SETO
NIP. 19630707 199403 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI SIDOMULY 04
TAHUN 2011
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Setelah
membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil penelitian yang
tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan SDN Sidomulyo 04 Pronojiwo Lumajang hasil karya dari:
Nama : Dra. SUYATNI SETO
NIP : 19630707 199403 2 002
Unit Kerja : SDN Sidomulyo 04 Pronojiwo
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Tentang Kemampuan
Menghantar Panas Berbagai Benda dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VI
SDN Sidomulyo 04 Pronojiwo Lumajang
Menyetujui dan mengesahkan untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan sertifikasi guru.
Mengetahui
Ketua Pengurus Daerah PGRI Kepala
Kabupaten
Lumajang SDN
Sidomulyo 04
……………………………… Dra. TINUK SAPARTINAH
NPA:.............................. NIP 19600729 1982 01 2 005
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah
ini diajukan sebagai sebagai salah
satu persyaratan sertifikasi guru. Karya ilmiah ini
tidak dipublikasikan tetapi telah disetujui dan disahkan untuk didokumentasikan
di perpustakaan SDN Sidomulyo 04
Pronojiwo Lumajang.
Pada Hari :
……………………
Tanggal : ……………………
Kepala
Pustakawan SDN
Sidomulyo 04
……………………………… Dra. TINUK SAPARTINAH
NIP.
........................................... NIP 19600729 1982 01 2 005
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucap
syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan karya ilmiah dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Tentang Kemampuan
Menghantar Panas Berbagai Benda dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VI
SDN Sidomulyo 04 Pronojiwo Lumajang”, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan
di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan
karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah
dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
Dalam penyusunan
karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:
1.
Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
2.
Yth. Ketua Pengurus Daerah PGRI Kabupaten Lumajang
3.
Yth. Kepala Sekolah dan Rekan-rekan
Guru SDN Sidomulyo 04 Pronojiwo
Lumajang
4.
Semua pihak yang telah banyak
membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh
dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
ABSTRAK
Suyatni,
Dra, 2011. Peningkatan
Hasil Belajar Tentang Kemampuan Menghantar Panas Berbagai Benda dengan Metode
Eksperimen Pada Siswa Kelas VI SDN Sidomulyo 04 Pronojiwo Lumajang
Kata Kunci: Kemampuan Menghantar
Panas, Metode Eksperimen
Kebinekaan dipandang sebagai kondisi alami yang diciptakan Tuhan
agar manusia dapat saling berhubungan dalam rangka membutuhkan. Oleh karena
itu, guru hendaknya menciptakan suasana belajar kooperatif dalam kelas.
Penciptaan norma yang membuat semua anak memberikan sumbangan bagi kemajuan kelompok.
Norma semacam itu memandang anak yang mendominasi anak lain atau menggantungkan
diri pada orang lain sama buruknya sehingga harus diberantas. Ini berarti anak
yang pandai harus membantu anak yang kurang pandai, anak yang kuat harus
membantu yang lemah, dan tiap anak harus saling mendorong untuk menumbuhkan
motivasi belajar yang kuat.
Penelitian ini berdasarkan
permasalahan: (a) Bagaimanakah aktifitas
siswa dalam pembelajaran IPA pada materi
kemampuan menghantar panas berbagai benda melalui metode
ekeperimen? (b) Apakah metode
eksperimen dapat meningkatkan belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi
kemampuan menghantar panas berbagai benda?
Tujuan dari penelitian ini adalah:
(a) Ingin mengetahui aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pada materi kemampuan menghantar panas
berbagai benda melalui metode eksperien (b) Ingin Mengetahui aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pada materi kemampuan menghantar panas
berbagai benda melalui metode eksperien.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan,
refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Sidomulyo
04 Kec. Pronojiwo.
Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan
belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa pada siklus I, siswa dengan kategori aktif 3 siswa (18%), dengan kategori
cukup aktif 10 siswa (59%), dan 4 siswa (24%) dengan kategori kurang aktif.
Sedangkan pada siklus II, siswa dengan kategori aktif 12 siswa (71%), dengan
kategori cukup aktif 4 siswa (24%), dan 1 siswa (6%) dengan kategori kurang
aktif. Hasil
belajar yang diperoleh sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas 13 siswa dengan ketuntasan klasikal 76%, dan 4 siswa atau 24 % berada dalam kategori
belum tuntas. Pada siklus II nilainya meningkat, jumlah siswa yang tuntas 16 atau rerata 94 %, yang belum tuntas 1 siswa atau 6 %.
Simpulan dari penelitian ini adalah metode ekeperimen dapat berpengaruh
positif terhadap
aktifitas dan prestasi belajar siswa kelas
VI SDN Sidomulyo 04 Kec. Pronojiwo, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif pembelajaran IPA.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. .... i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ......... ii
Kata Pengantar ............................................................................................. ......... iii
Abstrak ........................................................................................................... ....... iv
Daftar Isi ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang............................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
1.4
Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
1.5
Batasan
Masalah .......................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pembelajaran IPA ....................................................................................... 8
2.2
Metode Pembelajaran ................................................................................. 9
2.3 Macam – macam Metode Pembelajaran .................................................... 12
2.4 Metode Eksperimen .................................................................................. 12
2.5
Aktivitas
Siswa .......................................................................................... 16
2.6 Hasil Belajar .............................................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
.................................................................. 21
3.2
Subjek Penelitian
....................................................................................... 21
3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 21
3.4 Teknik Analisa Data
................................................................................. 23
3.5 Langkah-langkah Penelitian
..................................................................... 25
3.6 Persiapan Tindakan
................................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................................... 30
4.1.1 Gambaran Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
.................................... 30
4.1.2 Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Sains /
IPA ................................ 50
4.2
Pembahasan .............................................................................................. 57
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan ............................................................................................... 59
5.2
Saran ......................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan pandangan
hidup Pancasila, manusia pada hakekatnya adalah makhluk bineka yang mengemban
misi tunggal sebagai khalifah Tuhan di muka bumi. Bertolak dari pemikiran
tersebut anak-anak di dalam kelas pada hakikatnya juga makhluk bineka, yang
satu sama lain berbeda. Perbedaan dapat berkenaan dengan latar belakang budaya, ras, suku , agama, adat istiadat, dan
sebagainya. Perbedaan juga berkenaan dengan potensi kemanusiaan yang dimiliki
oleh anak-anak, mencakup kognitif, fisik, maupun emosi.
Berdasarkan pandangan hidup Pancasila dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika, pandangan hidupa dan semboyan tersebut mengajarkan kepada
bangsa Indonesia bahwa Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda secara vertikal
maupun horizontal agar dapat saling memanfaatkan atau saling membantu, sehingga
manusia dapat mengembangkan potensi kemanusiaan yang dimiliki hingga taraf yang
optimal dan terintergrasi. Dengan mengaktualisasikan potensi kemamuan yang
optimal dan terintergrasi itulah manusia melaksanakan fungsi kekhalifahannya.
Bertolak dari pandangan hidup dan semboyan semacam itu, bineka vertikal seperti
kaya-miskin, kuat-lemah, pandai-bodoh, dan bineka horizontal seperti latar
belakang budaya, agama, suku, ras, adat instiadat, dan sebagainya disikapi
sebagai kondisi alami yang memungkinkan manusia berinteraksi dalam rangka
saling membutuhkan atau menjalin hubungan kerja sama. Interaksi saling
membutuhkan atau hubungan kerja sama. Interaksi saling membutuhkan atau
hubungan kerja sama antaranak di dalam kelas inilah yang mengahasilkan suasana
belajar kooperatif.
Kebinekaan dipandang sebagai kondisi alami yang
diciptakan Tuhan agar manusia dapat saling berhubungan dalam rangka
membutuhkan. Oleh karena itu, guru hendaknya menciptakan suasana belajar
kooperatif dalam kelas. Penciptaan norma yang membuat semua anak memberikan
sumbangan bagi kemajuan kelompok. Norma semacam itu memandang anak yang
mendominasi anak lain atau menggantungkan diri pada orang lain sama buruknya
sehingga harus diberantas. Ini berarti anak yang pandai harus membantu anak
yang kurang pandai, anak yang kuat harus membantu yang lemah, dan tiap anak
harus saling mendorong untuk menumbuhkan motivasi belajar yang kuat.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan salah satunya adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang
diajarkan serta dengan tingkat usia anak didik. Belajar aktif adalah salah satu
solusi yang dapat diterapkan dalam proses belajar matematikaIlmu IPA merupakan bagian integral dari pendidikan umum. Pendidikan umum selalu
diarahkan kepada penyediaan tenaga terdidik yang dapat mengikuti dan melibatkan
diri dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pendidikan IPA sangat
berarti bagi semua jenjang pendidikan, karena pembelajaran IPA memiliki arti
ilmu yang mempelajari tentang keadaan alam sekitar dan gejalanya.
Tetapi sampai saat ini hasil
belajar IPA sangat kurang bahkan sangat rendah, kenyataan ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain: kurangnya motivasi guru pada siswa, oleh karena itu
agar siswa dapat mencapai hasil yang optimal, maka cara pendidik/guru perlu
meningkatkan hasil belajar IPA dengan cara guru harus lebih memahami materi
yang akan diajarkan pada siswa dan manfaat mempelajari IPA untuk masa depan.
Guru
masih menganggap pembelajaran sebagai proses penyampaian pengetahuan atau
keterampilan dari seorang guru kepada siswanya. Proses pembelajaran yang
terjadi bersifat teacher-centred guru
berperan sebagai pemberi informassi sebanyak –banyaknya kepada para siswa.
Metode yang digunakan adalah metode / siswa dituntut untuk terus mencatat apa
yang diajarkan oleh guru tanpa menggunakan variasi sehingga siswa akan cepat
bosan dan akhirnya tidak suka terhadap pembelajaran IPA dan menyebabkan hasil
belajar siswa rendah. Sumber belajar yang digunakan hanya sebatas apa yang ada
pada buku paket. Akibatnya siswa menjadi individu –individu yang pasif dan
harus tunduk pada kedaulatan guru. Mereka tidak dididik untuk berpikir kritis,
berlatih menemukan konsep atau prinsip, ataupun untuk mengembangkan
kreatifitasnya. Ketika mengajar dengan cara seperti itu, bahkan guru melakukan
dengan penuh semangat dan mengira siswa –siswanya telah mengerti. Padahal
setelah dievaluasi secara cermat dan obyektif ternyata lebih dari separuh siswa
tidak mengalami peningkatan pengetahuan atau keterampilan, apalagi nilai dan
sikap. Maka ini berarti siswa –siswanya belum belajar, meskipun mereka telah
hadir secara fisik di kelas.
Oleh
karena itu seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
dengan metode yang bervariasi diantaranya denngan metode eksperimen karena itu
harus diakui bahwa apabila siswa dalam
keadaan senang bahkan asyik, maka siswa akan mengaktualisasikan dan
mendayagunakan seluruh potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk
mempelajari materi pelajaran yang tengah dipelajarinya.
Pada pelajaran IPA memiliki
tiga aspek yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, aspek ketrampilan. Tentu saja
masing – masing pelajaran dalam memberikan proporsi penekanan pada tiap – tiap
ranah itu tidak tepat sama. Tetapi yang terpenting adalah menerapkan asas
keseimbangan dan keselarasan dalam memberikan proporsi tekanan ranah – ranah
tersebut. Untuk mengetahui apakah tujuan – tujuan itu tercapai, maka dalam
sebuah kurikulum dilengkapi dengan system evaluasi. Dalam merumuskan tujuan
maupun menyusun evaluasi hasil belajar siswa harus dilakukan dengan
memperhatikan segala aspek tingkah laku yang diharapkan, tetapi kenyataannya
sampai saat ini antara ranah kognitif dan ranah afektif belum mendapat perhatian
yang proposional daripada guru. Para guru telah terbiasa melakukan evaluasi
pembelajaran meliputi aspek kognitif dan ketrampilan (psikomotorik) atau biasanya yang ditekankan pada aspek pengetahuan
(kognitif) saja, walaupun didalam
kurikulum dituntut pula untuk menilai aspek sikap (afektif). Jadi dapat dikatakan bahwa segenap perhatian jauh lebih
banyak tertumpah pada ranah kognitif daripada ranah afektif. Hal ini terjadi
karena mengukur sikap seseorang adalah bukan hal yang mudah, sebab obyeknya tidak
nampak, tidak dapat langsung kita lihat, tidak dapat kita pegang, atau dengan
kata lain psyche (jiwa/hati) tidak dapat langsung diamati. Yang dapat
langsung diamati adalah manifestasi kehidupan psyche (jiwa/hati).
Sasaran pengajaran IPA yang
terkait dengan aspek kognitif (pengetahuan) siswa mengajak siswa untuk
melakukan eksperimen sifat - sifat cahaya sehingga siswa akan lebih mudah
memahami dan mudah menghafal apa yang sudah diajarkan oleh guru dan tidak
bertanya – tanya tentang keadaan alam sekitar dan gejala yang ditimbulkan.
Terkait dengan tujuan pengajaran afektif tersebut peneliti mencoba meneliti
tentang bagaimana sikap siswa terhadap keadaan alam sekitar dan gejalanya.
Dalam hal ini peneliti mengembangkan sikap positif terhadap keadaan alam
sekitar dan gejalanya dalam beberapa indikator :
1.
rasa
suka terhadap pelajaran IPA pada pokok bahasan sifat - sifat cahaya
2.
memperlihatkan
sikap yang baik terhadap pelajaran IPA tentang alam sekitar dan gejalanya
3.
kesenangan/perhatian
dalam pelajaran IPA dengan bereksperimen
4.
penggunaan
waktu luang untuk mempelajarai keadaan alam sekitar dan gejalanya
5.
memotivasi
siswa untuk meningkatkan minat baca pada anak
6.
meningkatkan mutu pembelajaran IPA
Sikap positif terhadap pembelajaran keadaan alam sekitar
dan gejalanya dengan menggunakan metode eksperimen akan menumbuhkan motivasi
belajar siswa untuk lebih senang dalam mempelajari IPA dengan sunguh – sungguh.
Dari sebuah penelitian ditemukan sangat erat hubungan antara sikap siswa
terhadap pelajaran disekolah dengan hasil belajar yaitu 25% hasil belajar itu
bersumber dari sikap, perhatian dan konsep diri dari anak.
Selain sikap, motivasi juga
merupakan faktor penunjang keberhasilan belajar siswa. Motivasi belajar dapat
dikatakan sebagai energi dalam diri seseorang yang mendorong dan menimbulkan
gerak untuk melakukan kegiatan belajar. Dari pengertian tersebut motivasi
merupakan faktor yang sangat menentukan secara langsung belajar seseorang yang
membawa dampak terhadap hasil belajar siswa. Motivasi dapat menentukan tingkah
laku atau derajat aktivitas siswa, atau dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
motivasi belajar siswa semakin besar aktivitas yang akan dilakukan siswa untuk
mencapai tujuan belajar.
1.2
Rumusan Masalah
Dari hasil analisis yang
dilakukan, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
·
Bagaimanakah
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi kemampuan menghantar panas berbagai benda melalui metode
eksperimen?
·
Apakah
metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPApada materi kemampuan
menghantar panas berbagai benda ?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini
adalah :
·
Mengetahui
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi kemampuan menghantar panas berbagai benda melalui metode eksperien
·
Mengetahui
metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi kemampuan menghantar panas berbagai benda
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Peserta Didik
·
meningkatkan
minat belajar pada waktu sekolah maupun diluar sekolah
·
meningkatkan kedisiplinan siswa
·
menciptakan
suasana belajar yang menarik dan menyenangkan
1.4.2
Bagi Pendidik
· sebagai informasi bagi guru untuk
menetapkan metode dalam pembelajaran
·
meningkatkan keberhasilan siswa
·
sebagai pengalaman mengajar
1.4.3
Bagi Lembaga
·
untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi
1.5
Batasan Masalah :
·
Pembelajaran
yang menekankan pada aspek pengetahuan ( kognitifnya )
·
Keterkaitan
aspek pengetahuan ( kognitifnya ) dan aspek ketrampilan (psikomotorik )
·
Hasil belajar yang meliputi 3
aspek yaitu : afektif, kognitif, dan psikomotorik
0 comments on SMPIPA-01 PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG KEMAMPUAN MENGHANTAR PANAS BERBAGAI BENDA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN SIDOMULYO 04 PRONOJIWO LUMAJANG :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak