LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
|
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGUNGKAPKAN
MONOLOG DESCRIPTIVE LISAN SEDERHANA
YANG BERTERIMA
SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 JABON
MENGGUNAKAN SISTIM ICARE
oleh
HARTOYO
NIP.
131397824
Kemitraan
antara:
Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Malang
dengan
Ditjen
Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan
SMP NEGERI 2 JABON
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO
Nopember, 2006
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Meningkatkan Keterampilan Mengungkapkan Monolog Descriptive Lisan Sederhana Siswa Kelas VIIA SMP Negeri
2 Jabon Menggunakan Sistim ICARE
|
|
2. Identitas Peneliti
a.
Nama lengkap
b.
Jenis Kelamain
c.
Pangkat/Golongan
d.
NIP
e.
Unit Kerja
f.
Alamat Kantor
g.
Alamat Rumah
|
: Drs. Hartoyo,M.Pd.
: Pembina/IVa
: 131397824
: SMP Negeri 2 Jabon
: Jl. Permisan No. 1 Jabon Kabupaten Sidoarjo
Telp.
(0343) 850886
: Ambeng-ambeng RT. 10 RW. 03 No. 3C Ngingas
Waru
Sidoarjo. Telp. (031) 8545707
|
3. Lama Penelitian
|
: 3 (tiga) bulan dari bulan September 2006 sampai
dengan bulan
November 2006
|
4. Biaya yang diperlukan diperoleh dari Proyek Kemitraan Lemlit
Universitas Negeri Malang dengan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga
Kependidikan
|
: Rp. 2.000.000,oo (dua juta rupiah)
|
Mengetahui,
Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo
MG.
Hadi Sutjipto, SH, MM
Pembina
Tk.I.
NIP.
510016712
|
Sidoarjo,
15 Nopember 2006
Peneliti,
Drs.
Hartoyo, M.Pd.
NIP.
131397824
|
|
Menyetujui,
Ketua
Lemlit UM
Dr.
Ibrahim Bafadal,M.Pd.
NIP.
131652225
|
ABSTRAK
Hartoyo, 2006. Meningkatkan
Keterampilan Mengungkapkan Monolog Descriptive Lisan Sederhana yang Berterima Siswa
Kelas VIIA SMP Negeri 2 Jabon menggunakan Sistim ICARE.
Kata-kata kunci : Monolog Descriptive
Lisan Sederhana yang Berterima, Sistim ICARE
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan
mengungkapkan monolog Descriptive sederhana yang berterima (literary) bagi siswa kelas VIIA di SMP
Negeri 2 Jabon Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini sebagai jawaban dari
kesulitan guru bahasa Inggris ketika membelajarkan siswa pada siklus lisan. Pelaksanaan
(PTK) ini menggunakan tiga siklus dengan sistim ICARE yang melalui lima tahapan yaitu, Introduce (Kenalkan), Connect
(Hubungkan), Apply (Terapkan), Reflect (Refleksikan) dan Extend (Perluaslah) pada bahasan Personal Descriptive (Diskripsi Orang)
yang terdiri dari sub topik: (1) deskripsi wajah dengan memperkenalkan Possessive Pronoun, (Kata Ganti Milik) “his dan her”, (2) deskripsi postur tubuh dengan mengkaitkan Pronoun as Subject, (Kata Ganti Subyek)
“He dan She” dan kata kerja “wears”
yang diikuti dengan kata benda yang merujuk pada pakaian (clothes), (3) melaksanakan penilaian individu lanjutan dan
melakukan kegiatan remediasi dengan tutor sebaya. Agar pembelajaran bermakna
dan menarik bagi siswa, maka pada bahasan Personal
Description dikemas untuk mendiskripsikan orang-orang terkenal dengan kriteria
penilaian meliputi permahaman kosa kata, pengucapan, kelancaran dan ketepatan
menggunakan struktur kalimat.
Hasil analisis
data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan angket siswa secara kualitatif
dan secara kuantitaif diperoleh dari dokumen penilaian proses pembelajaran dan
secara individu menunjukkan bahwa dengan menggunakan sistim ICARE, dapat meningkatkan keterampilan
siswa mengungkapkan monolog descriptive
lisan sederhana yang berterima terdapat peningkatan sebagai berikut: (1) meningkatnya keterampilan siswa
mengungkapkan monolog descriptive sederhana,
(2) meningkatnya kemampuan siswa didalam menggunakan bahasa Inggris lisan yang
beterima dengan pengucapan yang relatif tepat, pada umumnya lancar dan
menggunakan struktur kalimat yang tepat, (3) meningkatnya keberanian siswa
dalam mengungkapkan monolog descriptive
sederhana,
ABSTRACT
Hartoyo, 2006. Meningkatkan
Keterampilan Mengungkapkan Monolog Descriptive Lisan Sederhana yang Berterima Siswa
Kelas VIIA SMP Negeri 2 Jabon menggunakan Sistim ICARE.
Key worlds : Monolog Descriptive Lisan Sederhana yang Berterima,
Sistim ICARE
The class
action research is as an effort to increase the students’ skill to express the
simple descriptive monolog of the students class VIIA, SMP Negeri 2 Jabon,
Sidoarjo region. This is a solution of the difficulties of the English teacher
to teach the student in oral learning activity. It used three cycles of the
ICARE system, there are Introduce, Connect, Apply, Reflect and Extend, with the learning topic was The Personal Description
and the sub topic were: (1) The Human’s Face description connected with
Possessive Pronoun, “his and her” in the first cycle, (2) The Human’s body
description connected with Pronoun as subjects, “He and She” and the verb
“wears” followed by nouns related with clothes, in the second cycle and (3) Continuing individual assessment and remedial
activity with the peer lesson in the last cycle. In order to get meaningful and
interesting teaching and learning, the personal description was connected to
describe famous people using English literary proficiency.
The finding
from observer and the students’ questioners in qualitative approach and also
the students’ process or individual assessment documents show that the ICARE system
could increase the students’ skill to express orally the simple descriptive
monolog in terms of: (1) increasing of
the students skills to express the simple descriptive monolog, (2) improving
the students’ ability to use spoken English literary proficiency dealing with
the correct pronunciation, structure and fluently and (3)
increasing the students’ self confident.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
alhamdulillah kehadirat Illahirobbi, dan tiada kata lain yang lebih indah
kecuali yang penulis ungkapkan, karena dengan rahmat, hidayah dan
karuniaNyalah, aktivitas penelitian ini dapat berjalan dengan lancar mulai
persiapan, proses sampai dengan menyusun laporan.
Penelitian ini berkat
dukungan dana dari Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
yang bermitra dengan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang dan kerjasama
dengan Tim Peneliti serta bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Karena itu
pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tidak
terhingga kepada:
1.Kepala Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan
2. Dr. Ibrahim Bafadal,M.Pd. selaku
Kepala Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang
3. Dra. Hj. Umi Dayati,M.Pd. dan Dra.
Hartini Kartini,M.Pd. selaku Pendamping aktivitas Penelitian Tindakan Kelas
untuk kabupaten Sidoarjo
4. MG. Hadi Sutjipto, SH,MM. Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Sidoarjo yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitian
ini.
5. H Agus Dainuri,S.Pd dan Ibu Pipit
Sulistyo Wardhani, S.Pd. selaku tim pengamat selama aktivitas penelitian.
6. Bapak/ibu yang tidak bisa saya
sebut satu persatu, yang telah membantu kelancaran aktivitas penelitian ini.
Akhir kata semoga
penelitian ini dapat bermakna sebagai salah satu inovasi pembelajaran bahasa
Inggris untuk siswa SMP, pada khususnya di kabupaten Sidoarjo.
|
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………
A.
Latar Belakang Masalah…………………………………...
B.
Rumusan Masalah………………………………………….
C.
Tujuan Penelitian…………………………………..............
D.
Lingkup Penelitian………………………………………....
E.
Definisi Operasional………………………………………..
F.
Manfaat Penelitian………………………………………….
BAB III: METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan dan Jenis
Penelitian………………………….
B.
Model
Penelitian…………………………………………
C.
Rancangan
Penelitian…………………………………….
D.
Data dan Sumber
Data……………………………………
E.
Teknik Analisis
Data…………………………………….
F.
Lokasi
Penelitian…………………………………………
G.
Waktu Penelitian
…………………………………………
|
Halaman
i
ii
iii
iv
v
1
4
4
5
5
7
8
10
12
13
14
16
16
17
22
23
24
24
25
36
46
55
59
61
62
63
96
|
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-lampiran
Lampiran 1 : Rencana Pembelajaran Tindakan I
Lampiran 2 : Rencana Pembelajaran Tindakan II
Lampiran 3 : Rencana Pembelajaran Tindakan III
Lampiran 4 : Format Observasi Tindakan I
Lampiran 5 : Format Observasi Tindakan II
Lampiran 6 : Format Observasi Tindakan III
Lampiran 7 : Angket Siswa Tindakan I
Lampiran 8 : Angket Siswa Tindakan II
Lampiran 9 : Angket Siswa Tindakan III
Lampiran 10 : Kriteria Penilaian Individu Tindakan I
Lampiran 11 :
Kriteria Penilaian Individu Tindakan II
Lampiran 12 :
Kriteria Penilaian Individu Tindakan III
Lampiran 13 : Format Penilaian Individu Tindakan I
Lampiran 14 : Format Penilaian Individu Tindakan II
Lampiran 15 : Format Penilaian Individu Tindakan III
Lampiran 16 :
Kriteria Penilaian Proses Pembelajaran Tindakan I
Lampiran 17 :
Kriteria Penilaian Proses Pembelajaran Tindakan II
Lampiran 18 :
Kriteria Penilaian Proses Pembelajaran Tindakan III
Lampiran 19 :
Format Penilaian Proses Pembelajaran Tindakan I
Lampiran 20 :
Format Penilaian Proses Pembelajaran Tindakan II
Lampiran 21 :
Format Penilaian Proses Pembelajaran Tindakan III
|
Halaman
63
66
69
72
74
76
78
79
80
81
82
83
84
86
88
90
91
92
93
94
95
|
DAFTAR GAMBAR
Gambar-gambar
1. Gambar 1 Model Kompetensi
Komunikatif dari Celce
2. Gambar 2 Jenis teks (Genre)
Kurikulum 2004 dari Puskur 2003;76
3. Gambar 3 Peta Konsep Human’s
Face Description
4. Gambar 4 Peta Konsep Human’s
Body Description
5. Gambar 5 Peta Konsep Personal
Description
|
Halaman
96
97
98
99
100
|
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Masalah
Kesulitan
paling esensi yang penulis alami ketika membelajarkan siswa bahasa Inggris
adalah bagaimana cara membelajarkan siswa untuk mengungkapkan bahasa tersebut
secara lisan dan berterima. Pada umumnya siswa kurang mampu mengungkapkan
bahasa lisan walaupun mereka telah mengalami pembelajaran dalam beberapa
bahasan pada siklus lisan. Beberapa cara sudah penulis lakukan antara lain
menambahkan waktu belajar khusus berbicara pada setiap hari sabtu melalui ekstrakurikuler
conversation, siswa diberi tugas
untuk belajar menggunakan bahasa lisan di sekolah atau di rumah secara berkelompok tetapi hasilnya masih
kurang memuaskan karena masih 40% siswa belum terampil mengungkapkan bahasa
Inggris secara lisan. Sedangkan 60% lainnya hanya mampu mengungkapkan dengan
frekuensi rata-rata dua sampai dengan tiga kalimat saja dan dengan cara
menghafalkan tulisan. Inilah fenomena
kesulitan yang dialami oleh penulis di dalam membelajarkan siswa di sekolah.
Ketika
penulis membaca buku Percikan Perjuangan Guru karya Profesor Surya yang menyatakan
tentang perubahan paradigma guru pada abad ke 21, salah satu pernyataannya
mampu menyadarkan penulis untuk berkreasi didalam membelajarkan siswa dengan
cara yang kreatif, pernyataan tersebut tertulis sebagai berikut: “Guru akan
lebih tampil tidak lagi sebagai pengajar (teacher)
seperti fungsinya menonjol saat ini, melainkan sebagai: pelatih, konselor,
manajer belajar, partisipan, pemimpin, dan pelajar ”, (Surya,2003:334). Lebih
mendalam dan rinci pada buku tersebut dijelaskan sebagai berikut: Pada kata
pelatih dimaksudkan guru adalah seperti pelatih olah raga yang banyak membantu
siswa dalam permainan (game of learning),
membantu siswa menguasai alat belajar, memotivasi untuk kerja keras,
bekerjasama dengan siswa yang lain. Sebagai konselor, guru akan menjadi sahabat
siswa, teladan bagi pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban. Struktur
kelas, perlu ditata agar terjadi school
within school dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok dalam bimbingan
guru. Sebagai manajer, guru akan bertindak seperti manajer perusahaan,
membimbing siswa belajar, mengambil prakarsa, ide-ide terbaik yang dimilikinya,
namun disisi lain guru merupakan bagian dari siswa yang ikut belajar bersama
mereka sebagai pelajar. Guru juga belajar dari teman seprofesinya melalui model
team teaching. Pernyataan bijak di atas tentunya perlu
diteladani dan dimaknai, artinya guru sebagai pengelolah pembelajaran harus
selalu kreatif dan inovatif dalam menentukan stategi pembelajaran yang dapat
membantu dan mempermudah siswa dalam belajar untuk mencapai kompetensi. Banyak
strategi pembelajaran atau metoda yang ditawarkan agar siswa aktif dan kreatif
yang seperti Quantumn Learning, Accelerated Learning, Cooperative Learning,
Contextual Teaching and Learning dan sebagainya.
Setelah
penulis membaca dan memahami beberapa strategi atau cara-cara bagaimana membelajarkan
siswa yang aktif dan interaktif maka, penulis memilih salah satu strategi
pembelajaran yang diperkirakan akan membuat siswa aktif dan interaktif
mengungkapkan bahasa Inggris secara lisan yang berterima adalah sistem ICARE. Dengan sistem ICARE siswa akan menerapkan langsung komunikasi
berdasarkan ide atau pengalaman belajar yang dimiliki, dengan demikian keterampilan
siswa akan meningkat sebab seluruh siswa akan mempraktikkan bahasa lisan yang
berterima selama proses pembelajaran.
Fenomena lain
yang terkait di dalam membelajarkan siswa adalah guru belum terbiasa melakukan
pembelajaran secara kreatif dan inovatif dengan menggunakan sistem ICARE. Untuk itu selama proses
pembelajaran cara-cara guru didalam menerapkan sistem ICARE perlu dikaji juga.
Di dalam
standar kompetensi bahasa Inggris SMP memiliki beberapa wacana, salah satu
wacana untuk kelas VII adalah monolog descriptive
sederhana. Berikut ini adalah salah satu standar kompetensi keterampilan
berbicara yaitu: “Mengungkapkan makna dalam monolog
pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat,
lancar, dan berterima untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk descriptive dan procedure.”
(Standar isi, 2006; 4). Terdapat dua monolog dalam standar kompetensi pada
keterampilan berbicara di atas, yaitu monolog descriptive dan procedure,
wacana yang dipilih oleh penulis adalah monolog descriptive karena
monolog descriptive struktur tatabahasa yang digunakan wacana ini lebih
sederhana. Karena penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil maka dipilih bahasan monolog descriptive dengan menggunakan model pembelajaran ICARE.
Rumusan Masalah
Permasalahan
yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini berdasarkan uraian pada
pendahuluan di atas adalah :
Bagaimana
cara guru meningkatkan keterampilan mengungkapkan monolog descriptive
lisan berbahasa Inggris sederhana yang berterima siswa kelas VIIA SMP Negeri 2
Jabon menggunakan sistem ICARE?
Apakah dengan
menggunakan sistem ICARE keterampilan
mengungkapkan monolog descriptive lisan berbahasa Inggris sederhana yang
berterima siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Jabon meningkat?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Meningkatkan
keterampilan mengungkapkan monolog descriptive sederhana menggunakan
bahasa Inggris lisan yang berterima siswa
kelas VIIA SMP Negeri 2 Jabon menggunakan sistem ICARE.
Meningkatnya
kemampuan siswa didalam menggunakan bahasa Inggris lisan sederhana yang
beterima dengan pengucapan yang relatif tepat, lancar dan menggunakan struktur
kalimat yang tepat.
Meningkatkan
rasa percaya diri siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Jabon dalam mengungkapkan
bahasa Inggris lisan sederhana yang berterima.
Meningkatkan
keterampilan guru dalam membelajarkan siswa untuk mengungkapkan bahasa Inggris
lisan sederhana yang berterima khususnya monolog descriptive sederhana.
Meningkatkan
keterampilan guru di dalam membelajarkan siswa menggunakan sistem ICARE.
Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini membahas tentang
monolog descriptive lisan sederhana
yang berterima dengan pokok bahasan Personal
Description dan sub bahasan Human’s Face
yang terkait dengan Possessive Pronoun, “his dan her”,
Human’s Body yang terkait dengan Pronoun as Subject, “He dan She”, dan kata kerja “wears” yang diikuti dengan kata benda
tentang pakaian, di kelas VIIA SMP Negeri 2 Jabon. Sebagai fungsi sosial (Lifeskills) dalam pembelajaran ini maka
monolog descriptive dipergunakan untuk
mendiskripsikan orang-orang terkenal.
Definisi Operasional
Untuk mendapatkan
kejelasan tentang kesamaan arti dalam penelitian ini maka diperlukan pendifinisian
istilah sebagai berikut:
Monolog
descriptive lisan yang berterima adalah
wacana lisan yang dipergunakan untuk mendiskripsikan ciri-ciri seseorang,
binatang, tumbuhan, benda atau tempat tertentu dengan struktur generik untuk
mengidentifikasi fenomena yang akan didiskripsikan, yaitu bagian, kualitas
karakter, warna dan sebagainya dan
menggunakan ciri kebahasaan struktur
kalimat dalam bentuk Simple Present Tense,.
Dalam monolog descriptive hal-hal
yang didiskripsikan sangatlah khusus (specific),
dengan tingkat ketercapaian
kompetensi berbicara yang berterima meliputi kompetensi pendukung linguistik,
sosiokultural dan pembentuk wacana ada aspek kosakata yang dikaitkan dengan
pemahaman berbicara, pengucapan, tata
bahasa, dan kompetensi strategi pada aspek kelancaran.
Sistem pembelajaran ICARE adalah suatu sitem khusus untuk meningkatkan hasil belajar
peserta, dengan langkah-langkah pembelajaran meliputi: (a) Introduce (perkenalkan), (b) Connect (hubungkan), (c) Apply (terapkan),
(d) Reflect (refleksikan) dan
(e) Extend (perluaskan), bila
menggunakan strategi kognitif jembatan keledai maka akan menghasilkan kata yang
bermakna yaitu ICARE.
Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM)
Standar Kompetensi Belajar Minimal merupakan patokan
nilai minimal yang harus dicapai siswa sebagai gambaran kualitas pencapaian
kompetensi siswa didalam belajar. SKBM Bahasa Inggris kelas VII di SMP Negeri 2
Jabon adalah 7,00
F. Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat
untuk :
1.
Para
guru yang ingin mengembangkan teknik pembelajaran menggunakan sistem ICARE
2.
Para guru yang ingin meningkatkan keterampilan siswa mengungkapkan monolog descriptive
bahasa Inggris sederhana secara lisan dan berterima.
3.
Sebagai bahan kajian di
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kabupaten Sidoarjo sebagai
pembaruan model pembelajaran Bahasa Inggris.
4.
Sebagai literatur yang dapat
ditawarkan kepada sekolah-sekolah di kabupaten Sidoarjo untuk pengembangan
salah satu model pembelajaran yang terkait dengan terapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
0 comments on SMPBING-04 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGUNGKAPKAN MONOLOG DESCRIPTIVE LISAN SEDERHANA YANG BERTERIMA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 JABON MENGGUNAKAN SISTIM ICARE :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak