.

.

SMPBING-02 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX TAHUN 2011/2013

Share on :
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER 
 PADA SISWA KELAS IX

TAHUN 2011/2012


PENELITIAN TINDAKAN KELAS


OLEH


NENAH EJA WIDIAWATI, S.S
NIP: 19870611 201101 1 002











DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA
SMP NEGERI 3 MAJA
Jl. Cipicung No. 01 Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka


LEMBAR PENGESAHAN


Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah  Menengah Pertama dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan ..... ke .......
…………………………….
             Kepala Sekolah                                                        
       ………………………………..                                                 Penulis


  ………………………                                                ………………………………
       NIP:  …………………..                                                            NIP: ……………


             Mengetahui                                                                      Mengetahui
   Pustakawan ………………..                                       Kepala Cab. Din. Pendidikan
        Kecamatan ………                                                           Kecamatan ……


   ………………………..                                                    ………………………….
                                                                                       NIP: ………………….
               Mengetahui                                                                     Mengetahui
   Kepala Dinas Pendidikan                                                        Ketua  P G R I
               Kota ………..                                                                 Kota ……………

 ……………………….                                                    ………………………..
      Pembina Utama Muda                                                         NPA: ……………………….
        NIP: ………………………


KATA PENGANTAR


            Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar BAHASA INGGRIS Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together Pada Siswa Kelas …………………………………… Tahun Pelajaran 2011/2012”, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
            Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:
1.      Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota ……………….
2.      Yth. Ketua PD II PGRI Kota ………………….
3.      Yth. Rekan-rekan Guru ………………………….
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.                                                                            
                                                                                                Penulis


ABSTRAK

……………….., 2011. Meningkatkan Prestasi Belajar BAHASA INGGRIS Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together Pada Siswa Kelas ………………………………… Tahun Pelajaran 2011/2012
Kata Kunci: pembelajaran Bahasa Inggris, kooperatif model Numbered Head Together

Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Apakah pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together berpengaruh terhadap hasil belajar BAHASA INGGRIS? (b)  Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran BAHASA INGGRIS dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together terhadap hasil belajar BAHASA INGGRIS. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran BAHASA INGGRIS setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas …………………………. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (60,71%), siklus II (75,00%), siklus III (89,29%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model Numbered Head Together dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ………………………….., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative BAHASA INGGRIS.

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .................................................................................................                  
Halaman Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB ..... I       PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang  Masalah ..............................................................
B.     Perumusan Masalah......................................................................
C.     Tujuan Penelitian ........................................................................
D.    Manfaat Penelitian .......................................................................
E.     Definisi Operasional Variabel ............................................          
F.      Batasan Masalah ..........................................................................
BAB      II       TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar BAHASA INGGRIS ..............................................
B. . Pengajaran Kooperatif  ................................................................                            
C. . Metode STAD (Student Team Achievement Division) ...............
BAB     III      METODOLOGI PENELITIAN
A.     Bentuk Penelitian Tindakan ........................................................
B.     Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian .......................................
C.     Rancangan Penelitian  .................................................................
D.    Instrumen Penelitian ...................................................................
E.     Metode Pengumpulan Data .........................................................
F.      Teknik Analisis Data ...................................................................
BAB     IV      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.     Analisi Item Butir Soal  ...............................................................
B.     Analisis Data Penelitian Persiklus  ..............................................
C.     Pembahasan .......................................................................          
BAB     V      PENUTUP
A.     Kesimpulan .................................................................................
B.     Saran-saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................  




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.
Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. Lebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengejar nilai-nilai tes dan ujian yang tinggi.
Ada beberapa alasan penting mengapa sistem pengajaran ini perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. Seiring dengan proses globalisasi, juga terjadi transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat.
Sesungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya  sebagai metode kerja kelompok. Memang tidak bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk bekerja dalam kelompok.
Sayangnya, metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap dan kesan negative memang bermunculan dalam pelaksaan metode kerja kelompok. Jika kerja kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. Sebaliknya jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/rajin merasa rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya, metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan ketidakpuasaan dan kekecewaaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadang-kadang orang tua pun merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa lain yang dianggap kurang seimbang.
Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Kekawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam dalam penggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together Pada Siswa Kelas ……………………………… Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B.   Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
  1. Apakah pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa Kelas ……………………… tahun pelajaran 2011/2012?
  2. Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Inggris dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together pada siswa ………………………………….. tahun pelajaran 2011/2012?

C.   Tujuan Penelitian
Berdasar atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa Kelas …………………………….. tahun pelajaran 2011/2012.
  2. Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Bahasa Inggris setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together pada siswa Kelas …………………………………………….
D.   Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ………………. menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".

D. Manfaat Penelitian
1.      Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dalam pembelajaran BAHASA INGGRIS oleh guru ………………………………….. tahun pelajaran 2011/2012.
2.      Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran BAHASA INGGRIS.
  1. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
  2. Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
  3. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru BAHASA INGGRIS dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar BAHASA INGGRIS.
  4. Sumbangan pemikiran bagi guru BAHASA INGGRIS dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar BAHASA INGGRIS.

E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Metode pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together adalah:
Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
  1. Motivasi belajar adalah:
Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
  1. Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.

F.   Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas …………………………… tahun pelajaran 2011/2012.
  2. Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………………

0 comments on SMPBING-02 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX TAHUN 2011/2013 :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search