.

.

IPASMP-09 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (Teams Game Tournaments) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP DARUL ULUM AGUNG MALANG

Share on :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (Teams Game Tournaments) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI  BELAJAR SISWA SMP DARUL ULUM AGUNG MALANG




SKRIPSI




OLEH
DWI AFRINA SANTI
NIM 204341474395








 






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AGUSTUS 2008
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (Teams Game Tournaments) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI  BELAJAR SISWA SMP DARUL ULUM AGUNG MALANG








SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Biologi







Oleh
Dwi Afrina Santi
NIM 204341474395














UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Agustus 2008
Skripsi oleh Dwi Afrina Santi ini
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.







Malang,    Agustus 2008
Pembimbing I




Dr. H. Soedjono Basoeki, M.Pd
NIP. 130 531 730





Malang,    Agustus 2008
Pembimbing II




Dra. Titi Judani, M.Kes
NIP. 131 285 950

















 

Skripsi oleh Dwi Afrina Santi ini
telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal 20 Agustus 2008.




Dewan Penguji





Drs. H. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd, Ketua
NIP. 131 287 579




Dr. H. Soedjono Basoeki, M.Pd, Anggota
NIP. 130 531 730





Dra. Titi Judani, M.Kes, Anggota
NIP. 131 285 950






Mengetahui,                                                               Mengesahkan,
Ketua Jurusan Biologi                                               Dekan Fakultas MIPA




Dr. Abdul Gofur, M.Si                                               Drs. Istamar Syamsuri, M.Pd                                               
NIP. 131 475 810                                                       NIP. 130 704 131




 



ABSTRAK

Santi, D. Afrina. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SMP Darul Ulum Agung Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. H. Soedjono Basoeki, M.Pd (II) Dra. Titi Judani, M.Kes.

Kata Kunci: model TGT, motivasi belajar, prestasi belajar.

            Penelitian yang bertolak dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan menemukan adanya permasalahan mengenai rendahnya motivasi dan prestasi belajar biologi di SMP kelas VIII Darul Ulum Agung Malang. Pembelajaran pada umumnya masih berpusat pada guru dan banyak menggunakan metode ceramah. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang setelah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments).
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang digunakan berupa perangkat pembelajaran, lembar observasi (untuk mengetahui motivasi siswa), lembar wawancara, angket motivasi, catatan lapangan, lembar soal tes dan dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi (aktivitas siswa), evaluasi diri (model angket), tes formatif. Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Darul Ulum Agung Malang semester genap 2007/2008 yang berjumlah 36 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Darul Ulum Agung Malang, dengan hasil rerata persentase motivasi belajar siswa berdasarkan hasil observasi 86.10% menjadi 88.94% dan motivasi belajar siswa berdasarkan hasil evaluasi diri 87.96% menjadi 88.24%, sedangkan prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan kemampuan dengan rerata skor tes formatif yaitu 74.85 menjadi 84.00 dan daya serap klasikal 71.43% menjadi 82.86%.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang.












KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan nikmat yang telah diberikanNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Dr. H. Soedjono Basoeki, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, kritik, dan ide yang sangat berguna dalam menyelesaikan skripsi.
2.      Ibu Dra. Titi Judani, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, dan ide yang sangat berguna dalam menyelesaikan skripsi.
3.      Bapak Drs. H. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd yang telah bersedia menjadi dosen penguji serta memberikan saran, kritik, dan ide yang sangat berguna dalam menyelesaikan skripsi.
4.      Bapak H. Muhtadi, S. Ag, M. HI, selaku Kepala SMP Darul Ulum Agung Malang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
5.      Ibu Asri Erawati Widyasmoro, S. Si, selaku guru bidang studi biologi dan siswa SMP Darul Ulum Agung Malang kelas VIII yang telah memberikan bantuan, saran, dan dukungan selama proses pengambilan data.
6.      Orang tua penulis, Ayahanda Dalimin dan Ibunda Suprihatin, do’a dan dukungan kalian tidak ternilai harganya, kakakku Eko Nofiyanto yang selalu memberikan bantuan moril, materi, do’a, dan dukungan selama ini, serta  semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam membantu terselesainya skripsi  ini.
Semoga segala bantuan, bimbingan, saran, kritik, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.


Malang,  Agustus 2008

Penulis




















DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK  ………………………………………………………………..           i
KATA PENGANTAR ……………………………..……………………..           ii
DAFTAR ISI  ……………………………………………………………..          iv
DAFTAR GAMBAR  …………………………………………………….          vi
DAFTAR TABEL ….……………………………………………………..        vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..        viii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang ….………………………………………………….          1
  2. Rumusan Masalah ………………………………………………….          6
  3. Tujuan Penelitian …………………………………………………..          6
  4. Hipotesis Penelitian  ………………………………………………..          7
  5. Manfaat Penelitian …………………………………………………          7
  6. Asumsi Penelitian ………………………………………………….           7
  7. Keterbatasan Penelitian ………..…………………………………...          8
  8. Definisi Operasional ……………………………………………….           8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
  1. Hakekat Belajar IPA Biologi ………………………………………..        9
  2. Model Pembelajaran Kooperatif …………………………………….      10
  3. Model Pembelajaran Kooperatif TGT ………………….…………...      11
  4. Motivasi dalam Poses Belajar ……………………………………….      20
  5. Prestasi Belajar Biologi ……………………………………………...      22
  6. Materi Sistem Pernapasan …………………………………………..       23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ………………………………….....        30
B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………….……       30
C. Sasaran Penelitian …………………………………………………...        30
D. Kehadiran Peneliti …………………………………………………..        31
E. Prosedur Pengumpulan Data ………………………………………...        31
F. Teknik Analisis Data ………………………………………………...        32
G. Tahap-Tahap Tindakan ……………………………………………...       34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian Siklus I …………………………………………….        40
B. Hasil Penelitian Siklus II ……………………………………………        49    
BAB V PEMBAHASAN
A. Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan II ………………………..        57
B. Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I dan II …………………………        60



BAB VI PENUTUP
  1. Kesimpulan ……………………………………………………….          64
  2. Saran ……………………………………………………………...          64

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...           65                                                                                                                      




























DAFTAR GAMBAR

Gambar                                                                                                        Halaman
2.1 Bagan penyusunan Tournament ……………………………………..            14
3.1 Penelitian tindakan kelas …………………………………………….            35
4.1 Perbandingan aspek motivasi pada observasi awal dan siklus I …......           45
4.2 Perbandingan aspek motivasi pada siklus I dan siklus II ………….....           54
























DAFTAR TABEL

Tabel                                                                                                            Halaman
3.1 Proses pengumpulan data ……………………………………………...         32
3.2 Penentuan taraf keberhasilan tindakan …….………….…………….....         32
4.1 Motivasi belajar siswa hasil observasi pada siklus I ………………......         41
4.2 Aspek motivasi belajar siswa hasil observasi pada siklus I …………...         42
4.3 Motivasi belajar siswa hasil evaluasi diri pada siklus I …………….....         43
4.4 Aspek motivasi belajar siswa hasil evaluasi diri pada siklus I …….......         44
4.5 Perbandingan aspek motivasi belajar observasi awal dan siklus I .........         45
4.6 Perbandingan prestasi belajar tes formatif siklus i dan observasi awal...        46
4.7 Motivasi belajar siswa hasil observasi pada siklus II ……………….....         50
4.8 Aspek motivasi belajar siswa hasil observasi pada siklus II ………......         51
4.9 Motivasi belajar siswa hasil evaluasi diri pada siklus II …………........         52
4.10 Aspek motivasi belajar siswa hasil evaluasi diri pada siklus II ……...         53
4.11 Perbandingan aspek motivasi belajar observasi awal dan siklus II ......         53
4.12 Perbandingan prestasi belajar tes formatif siklus II dan siklus I……....        55















DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran                                                                                                      Halaman
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I dan  II ................................          67
2. Silabus siklus I dan II …………………………………………………..          73
3. Lembar kegiatan diskusi siklus I dan II ………………………………..          75
4. Kunci jawaban lembar kegiatan diskusi siklus I dan II ………………..           78
5. Lembar evaluasi diri siklus I dan II ……………………………………           82
6. Lembar observasi untuk motivasi siklus I dan II ………………………          84
7. Lembar catatan lapangan ………………………………………………           86
8. Wawancara dengan Guru Biologi sebelum dan setelah tindakan ..........           87
9. Hasil observasi awal ……………………………………………………          88
10. Soal turnamen siklus I dan II ………………………………………....          89
11. Kunci jawaban soal turnamen siklus I dan II ……..……………….....           91
12. Daftar nilai observasi awal ……………………………………………          93
13. Daftar anggota kelompok belajar siklus I dan II ……………………...          94
14. Daftar anggota kelompok turnamen siklus I dan II ……………….......          95
15. Format perhitungan hasil turnamen siklus I ………………………….           96
16. Format perhitungan hasil kelompok dalam TGT pada siklus I ………           98
17. Format perhitungan hasil turnamen siklus II ………………………...         100
18. Format perhitungan hasil kelompok dalam TGT pada siklus II ………       102
19. Data motivasi hasil observasi dan evaluasi diri pada siklus I …………       104
20. Data motivasi hasil observasi dan evaluasi diri pada siklus II ……….         105
21. Rumus persentase aspek motivasi tiap tahapan pada siklus I dan II …         106
22. Data analisis motivasi hasil observasi dan evaluasi diri pada siklus I ..        107
23. Data analisis motivasi hasil observasi dan evaluasi diri pada siklus II ..       109
24. Soal tes siklus I dan  II  ………………………………………..……....       111
25. Kunci jawaban soal tes siklus I dan  II  ……………………………….        116
26. Daftar nilai tes formatif siklus I ……………………………………….       117
27. Daftar nilai tes formatif siklus II……………………………………….       118
28. Foto penelitian  ……………………………………………………….         119
29. Surat keterangan ………………………………………………………        122
30. Pernyataan keaslian tulisan ……………………………………………       124
31. Daftar riwayat hidup ………………………………………………. ....       125






























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Selama ini banyak sekolah yang masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional, salah satunya di SMP kelas VIII Darul Ulum Agung Malang yang pada semester genap 2007/2008 memiliki 36 siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa prestasi belajar siswa masih rendah, dengan rerata skor ketuntasan belajar siswa pada tes formatif sistem peredaran darah pada manusia yaitu 75.97 dan daya serap klasikal 66.67 %. Di SMP Darul Ulum Agung Malang seorang siswa disebut tuntas belajar jika telah mencapai daya serap ≥ 75 dan daya serap klasikal ≥ 85 %. Sedangkan motivasi belajar siswa observasi awal juga rendah dengan rata-rata persentase 55.23%.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah, kondisi seperti ini membuat proses pembelajaran menjadi pasif karena siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru, siswa masih takut untuk mengemukakan pendapat, dan menjawab ketika guru bertanya saja, padahal inti dari belajar adalah proses pencarian dan pemahaman. Kegiatan diskusi di kelas masih jarang untuk dilakukan, hasil kegiatan diskusi yang dilakukan masih kurang optimal, guru kurang dalam membimbing siswa ketika diskusi dan masih banyak siswa yang tidak melakukan diskusi, hanya sebagian kecil yang mengerjakan tugas dan yang lain berbicara sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa keaktifan diskusi dan kerjasama dalam kelompok masih kurang. Kesiapan belajar, keaktifan berdiskusi dan kerjasama kelompok merupakan indikator-indikator dari motivasi belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar biologi siswa masih rendah. Berdasarkan kondisi yang ada, jika tidak segera diatasi siswa akan merasa bosan dan putus asa dalam belajar biologi. Hal tersebut akan berpengaruh pada motivasi dan prestasi belajar biologi siswa.
Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Aktif tidaknya siswa di kelas sangat ditentukan oleh ada tidaknya motivasi siswa dalam belajar. Motivasi siswa berkaitan erat dengan prestasi belajar yang diperoleh siswa. Keberadaan guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar di kelas perlu memperhatikan semangat siswa. Siswa akan giat belajar jika siswa termotivasi untuk belajar.
Rendahnya mutu pendidikan Indonesia telah banyak disadari oleh berbagai pihak terutama oleh para pemerhati pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat salah satunya dari rendahnya rata-rata nilai hasil Ujian Akhir Nasional (UAN), dan hasil survei The Political and Economic Risk Conssultancy (PERC) menyimpulkan bahwa sistem pendidikan Indonesia berada pada peringkat terakhir dari 12 negara. Selain itu, fakta menunjukkan bahwa hasil pendidikan kita belum memuaskan. Organisasi International Educational Achievement (IEA) melaporkan bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada di urutan ke 38 dari 39 negara yang disurvei. Sementara itu, Third Matemathics and Science Study (TMSS), lembaga yang mengukur hasil pendidikan di dunia, melaporkan bahwa kemampuan IPA siswa SMP kita berada di urutan ke 32 dari 38 negara  (Nurhadi, dkk. 2004).  
Pendidikan sangat menentukan dalam peningkatan kualitas kehidupan bangsa untuk menciptakan anak bangsa yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis (Nurhadi, dkk. 2004). Pendidikan menurut UU Sisdiknas (2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan, direncanakan dan diatur dalam satu perangkat, yaitu kurikulum (UU Sisdiknas, 2003).
Perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini berlangsung sedemikian cepatnya, sehingga menuntut dunia pendidikan mengikutinya agar tidak ketinggalan. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional (Nurhadi, dkk. 2004), sehingga tidak ketinggalan oleh perkembangan ilmu dan teknologi.
Untuk perbaikan pendidikan secara nasional, perlu dilakukan upaya-upaya seperti penyempurnaan kurikulum dan peningkatan kualitas guru. Pemerintah selama ini terus membenahi kurikulum pendidikan nasional dan meningkatkan kualitas guru. Kurikulum tahun 2004 KBK disempurnakan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007, menyempurnakan Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Melalui KTSP ini banyak kelebihan yang diperoleh, salah satunya mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan. Dengan demikian sekolah memiliki kebebasan mengambil keputusan dalam kegiatan pembelajaran. Guru mempunyai kebebasan dalam menyampaikan materinya, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya prestasi belajar siswa pun menjadi meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Usaha meningkatkan kualitas guru juga dilakukan dengan program sertifikasi guru.
Kontruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran kontekstual. Salah satu model pembelajaran yang berasosiasi pendekatan kontekstual adalah pembelajaran kooperatif atau yang dikenal dengan cooperative learning. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari tiga sampai empat orang siswa. Hal ini dimaksudkan agar interaksi siswa menjadi maksimal dan efektif (Rahayu, 1998). Pembelajaran kooperatif telah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa.
Ada beberapa metode pembelajaran kooperatif, diantaranya STAD, JIGSAW, GI, TGT (Slavin, 1997). Dari keempat model pembelajaran kooperatif tersebut, salah satu model pembelajaran kooperatif yang dalam tahapan pembelajarannya tidak terlalu formal dengan kata lain belajar sambil bermain adalah model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments), karena dalam TGT terdapat turnamen. Melalui turnamen diharapkan akan membuat suasana kelas menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan akademiknya.
Pada model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) terdapat dua komponen utama, yaitu tim atau kelompok dan pertandingan. Proses pembelajaran dimulai dengan penyampaian materi oleh guru kemudian dilanjutkan dengan belajar kelompok, turnamen dan penghargaan kelompok. Pada tahap kerja kelompok siswa diminta untuk mengerjakan LKS kemudian berdiskusi dengan temannya. Disini siswa dilatih untuk mengemukakan pendapatnya dengan menyumbangkan pikiran pada kelompoknya. Sedangkan pada tahap turnamen menunjukkan siswa dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, sehingga membuat suasana kelas terkesan lebih bervariasi dan tidak monoton.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Nur dalam Azizah (2004) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif terhadap siswa yang rendah prestasi belajarnya. Karena siswa akan lebih banyak belajar dari satu teman ke teman yang lain dari pada bersama guru. Menurut Azizah (2004) bahwa pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) mampu menjadikan siswa belajar lebih aktif dan siswa memperoleh prestasi yang lebih dibanding pembelajaran metode yang lain. Mereka saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk membuat kelompoknya menjadi kelompok terbaik, sehingga siswa belajar lebih antusias. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Hidayati (2005) yang menyatakan bahwa motivasi belajar siswa akan mengalami peningkat setelah dilakukan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments). Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa semakin baik motivasi belajar maka semakin baik pula prestasi belajar yang akan dicapai.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti telah melakukan penelitian mengenai “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SMP Darul Ulum Agung Malang”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian, adalah:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang?

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang dapat dikemukakan adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang setelah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments).
2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang setelah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments).


D.    Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberi manfaat, bagi
1. Guru, memberi masukan mengenai salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) dalam pembelajaran di sekolah.
2. Siswa, memberikan pengalaman baru dalam hal mempermudah pemahaman pembelajaran, khususnya mata pelajaran biologi, dan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
3. Peneliti, menambah wawasan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) di sekolah. Hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan informasi tambahan untuk melakukan penelitian sejenis dalam lingkup yang lebih luas.

F.     Asumsi Penelitian
Asumsi dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1.      Angket siswa tentang model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) diisi dan dijawab dengan benar dan jujur oleh setiap siswa.
2.      Peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat bertindak sebagai guru biologi yang professional.

G.    Keterbatasan Penelitian
Hasil pembelajaran biologi penelitian tindakan kelas yang diamati melalui peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa di SMP kelas VIII Darul Ulum Agung  Malang semester 2 tahun pelajaran 2007/2008  pada materi “Sistem Pernapasan”.

H.    Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan judul penelitian maka ada beberapa istilah yang digunakan yaitu:
1. Model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Game Tournaments) adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang langkah-langkahnya terdiri dari penyajian kelas, kerja kelompok dan turnamen. Tahap penyajian kelas diawali dengan penyajian materi oleh guru secara garis besar yang akan dipelajari lebih lanjut dalam tahap kerja kelompok. Pada saat kerja kelompok siswa diharuskan untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya, memperdalam materi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi turnamen.
2. Motivasi belajar adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau kemampuan tenaga dan waktunya menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya.
3. Prestasi belajar adalah skor dari tes formatif yang diberikan pada akhir siklus.


0 comments on IPASMP-09 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (Teams Game Tournaments) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP DARUL ULUM AGUNG MALANG :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search