.

.

SDMTK-16 PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TENTANG LUAS BANGUN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DAN KUIS PADA SISWA KELAS VIA SDN SADANG TAMAN SIDOARJO

Share on :
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS


kab%20sidoarjo

 

PENINGKATAN  PROSES PEMBELAJARAN  TENTANG LUAS BANGUN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DAN  KUIS PADA SISWA KELAS VIA SDN SADANG TAMAN SIDOARJO



Oleh:

 Chafidatul Ilmah
               NIP.  130742160




Kemitraan antara:
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang
dengan
Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan





SEKOLAH DASAR NEGERI SADANG
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO
November, 2006

HALAMAN  PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Judul Penelitian
Peningkatan Proses Pembelajaran Tentang Luas Bangun Melalui Model Kooperatif  Stad dan Kuis pada Siswa Kelas VIA SDN Sadang Taman Sidoarjo
2. Identitas Peneliti
    a. Nama Lengkap dan Gelar
 b. Jenis Kelamin
 c. Pangkat, Golongan, NIP
 d. Asal Sekolah
 e. Alamat Kantor

 f. Alamat Rumah


Hj.CHAFIDATUL ILMAH,S.Pd, M.Pd
Wanita
Pembina, IV/a, 130742160
SDN Sadang
Jl. Raya Sadang  2 Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo Telp. 031 7876975
Ngelom I/115 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Telp. 031 7881284
HP. 081 703375777
3. Lama Penelitian

4. Biaya yang diperlukan:
    Sumber dari Lemlit UM
3 bulan / dari bulan September sampai dengan bulan November 2006

Rp  2.000.000,00 ( Dua juta rupiah)


Malang , 17 November 2006


Mengetahui,                                                                Peneliti,
Kepala Sekolah



Supriyadi, S.Pd                                                           Chafidatul Ilmah, S.Pd, M.Pd
NIP. 130742188                                                        NIP. 130742160




Mengetahui,
Ketua Lemlit UM



Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd
NIP. 131652225


ABSTRAK
Chafidatul Ilmah, 2006. Peningkatan Proses Pembelajaran Tentang Luas Bangun Melalui Model Kooperatif  Stad dan Kuis pada Siswa Kelas VIA SDN Sadang Taman Sidoarjo.Pembimbing (1) Dra. Umi Dayati, M.Pd, (2) Dra. Harti Kartini, M.Pd.

Kata Kunci: Proses Pembelajaran , Model Kooperatif STAD, Kuis.

            Pembelajaran Matematika yang disajikan dengan ceramah dan latihan-latihan individual sering tidak disukai oleh para siswa. Akibatnya hasil belajar selalu di urutan paling bawah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Padahal ilmu  matematika memiliki peranan sangat strategis dalam berbagai kehidupan. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan dapat meningkatkan hasil belajar, maka perlu adanya perubahan pembelajaran yang menarik yaitu menerapkan pembelajaran model kooperatif STAD dan kuis.
Rumusan masalah yang diajukan: (1) Bagaimanakah pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat? (2) Bagaimanakah bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ?. 
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka dilakukan penelitian dengan subyek 26 orang siswa SDN Sadang kelas VIA. Pengambilan data menggunakan metode observasi, angket, tes tulis dan perbuatan, serta dokumentasi. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus. Setiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan secara berurutan berupa: pembelajaran klasikal, pembelajaran kelompok membuat soal dan jawaban model STAD, dan kuis. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan I pembelajaran klasikal, kerja kelompok, dan unjuk kerja kelompok dalam bentuk kuis. Pertemuan II melanjutkan unjuk kerja kelompok dalam kegiatan kuis dan evaluasi hasil belajar.
Hasil penelitian pada siklus I, aktifitas pembelajaran klasikal hanya mencapai 54,22%. Hal ini belum mencapai peningkatan proses pembelajaran yang diharapkan yaitu 60-70%. Namun pada proses pembelajaran kelompok telah mencapai 91,66% dengan target 70-80%, dan kuis mencapai 74,82% dengan target 70-80%. Sedangkan hasil belajar hanya mencapai 66,66% siswa mencapai nilai 60 - >60 dengan rerata nilai 65 sedangkan target yang ditentukan 100% tuntas mencapai nilai 60 - >60.
Untuk meningkatkan proses pembelajaran klasikal pada siklus II setiap siswa diberi peraga beberapa bangun datar untuk dibentuk menjadi berbagai  gabungan bangun dalam membuat soal. Pada Siklus II terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal menjadi 66,15% karena mulai ada 4 orang siswa bertanya dan 20 orang siswa mencatat, di mana pada siklus I tidak ada siswa yang bertanya dan mencatat. Proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 92,85%. Dan Pembelajaran kuis meningkat menjadi 86,16%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 72,3% dengan 76,92% siswa mencapai 60 - >60. Dalam proses penyampaian soal kuis menunjukkan soal-soal yang dikemukakan siswa cukup rumit, karena berupa berbagai gabungan bangun datar yang bermacam-macam. Pada Siklus III selain ada peraga untuk setiap siswa, untuk dapat menemukan rumus luas bangun ruang berdasarkan rumus luas bangun datar yang telah dikuasai siswa, juga ditambah dengan pemberian tugas rumah berupa latihan-latihan. Hal ini disebabkan kompetensi yang harus dikuasai semakin sulit. Pada siklus III terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal yang cukup tinggi menjadi 84,61%. Hal ini disebabkan semakin banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 10 siswa dan mencatat sebanyak 26 siswa. Proses Pembelajaran kelompok meningkat  menjadi 97,61%, dan proses kegiatan kuis meningkat menjadi 92,77%. Sedangkan  hasil belajar mencapai rerata 79,61% dengan 100% siswa mencapai nilai 60 - >60. Dengan demikian semua target yang ditetapkan telah tercapai.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Pembelajaran model kooperatif STAD  dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil belajar. (2) bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat, meningkatkan proses belajar, dan hasil belajar.
Maka disarankan (1) Kepada para guru, untuk meningkatkan proses pembelajaran maupun hasil belajar matematika, dapat digunakan model kooperatif STAD  sebagai pilihan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran matematika.(2) Strategi pembelajaran kuis seperti pada penelitian ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika, namun diperlukan persiapan yang matang, terutama pada saat penilaian kelompok penjawab diperlukan bantuan dari siswa yang pandai untuk membantu guru mengerjakan soal-soal yang dibuat oleh temannya. (3) Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan sesuai dengan penelitian ini juga disarankan agar membuat persiapan yang lebih sempurna terutama dalam mempersiapkan instrumen pengamatan beserta rubrik-rubrik yang jelas pada saat kegiatan kuis. Juga disarankan agar tim pengamat minimal dua orang, karena menurut pengalaman peneliti tim pengamat sangat sibuk dalam menilai pada saat kegiatan kuis.











KATA PENGANTAR

            Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa. Hanya berkat rahmat, taufiq, dan hidayahNya, kegiatan penelitian ini dapat terlaksana dan  penulisan laporan penelitian  ini dapat diselesaikan.
            Penelitian tindakann kelas ini dapat terlaksana berkat dukungan dana dan kemitraan antara Ditjen Peningkatan Mutu  Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Untuk itu dengan kerendahan hati disampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah memberikan dana untuk pelaksanaan penelitian ini.
2.   Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, selaku Ketua Lemlit Universitas Negeri Malang yang telah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan tentang penelitian tindakan kelas melalui kegiatan penataran dan lokakarya serta pendampingan di lapangan sampai pada penulisan laporan penelitian ini.
3.   Ibu Dra. Umi Dayati, M.Pd dan Ibu Dra. Harti Kartini, M.Pd selaku Dosen Pendamping dalam penelitian ini.
4.   Bapak MG. Hadi Sutjipto, SH, MM selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, yang telah memberi kesempatan mengikuti penataran dan lokakarya untuk mewakili guru-guru di Kabupaten Sidoarjo.     
5.   Kepala Sekolah SDN Sadang yang telah memberikan dukungan demi terlaksananya penelitian ini.
6.   Teman sejawat Ibu Muamaroh, S.Pd, M.Pd dan Ibu Rochmiatun, S.Pd yang telah menjadi pengamat pada  pelaksanaan tindakan.
            Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan laporan penelitian ini selalu diharapkan kritik dan saran dari semua pihak.  Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam peningkatan mutu pendidikan mendapat ridlo dari Allah SWT amin.

                                                                                    Sidoarjo, 17 November 2006
                                                                                    Penulis

















DAFTAR ISI
                                                                                                            Halaman
HALAMAN SAMPUL LAPORAN PENELITIAN................................    i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................     ii
ABSTRAK................................................................................................     iii
KATA PENGANTAR..............................................................................     v
DAFTAR ISI............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Perumusan Masalah....................................................................  4
C. Hipotesis Tindakan......................................................................4
D. Tujuan Penelitian.........................................................................4
E. Manfaat Hasil Penelitian..............................................................5
F. Definisi Operasional.....................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.    Pembelajaran Matematika..........................................................7
B.     Model pembelajaran Kooperatif STAD......................................9
C.     Bermain Kuis..............................................................................11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A.    Lokasi Penelitian........................................................................13
B.     Waktu Pelaksanaan.................................................................... 14
C.     Mata Pelajaran Matematika....................................................... 15
D.    Karakteristik Siswa.................................................................... 16
E.     Rancangan Penelitian................................................................. 16

.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Pra Tindakan………………………………………………….....26
B.     Aktifitas Pembelajaran Siklus I…………………………………28
C.     Aktifitas Pembelajaran Siklus II………………………………...37
D.    Aktifitas Pembelajaran Siklus III………………………………. 44
E.     Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………...51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan ......................................................................................59
B.     Saran-saran...................................................................................60
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................61
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................62
                                                                                                                  
                                                                                                                  
          














DAFTAR TABEL
Nomor                                                 Nama                                       Halaman
2.1              Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD..........................   10
3.1              Jadual Penelitian........................................................................  14
3.2              Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran STAD dan Kuis......   20
4.1              Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I Pengamat I...........   29
4.2              Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I Pengamat II.........   30
4.3              Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus I..........................    32
4.4              Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompo Penanya Siklus I........    33
4.5              Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompo Penjawab Siklus I......    34
4.6              Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus I.....................    35
4.7              Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus II............................    39
4.8              Hasil Pengamatan Belajara Kelompok Siklus II.......................   40
4.9              Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus II... ..   41
4.10            Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus II…   42
4.11            Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus II………….....   43
4.12            Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus III........................ ...  46       
4.13            Hasil Pengamatan Belajara Kelompok Siklus III......................   48
4.14            Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus III.....  49
4.15            Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus III…49
4.16            Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus III………….....50
4.17            Rekapitulasi Peningkatan Proses dan Hasil Belajar....................57









DAFTAR GAMBAR

Nomor                                               Nama                                                Halaman
3.1                            Tahapan Per Siklus....................................................................... 17
3.2                            Tahapan Penelitian Tindakan Kelas.............................................  18
3.3                            Interaksi Pembelajaran Kuis......................................................... 22
4.1              Peningkatan Pembelajaran Klasikal Siklus I, II, dan III...............           52
4.2              Peningkatan Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I, II, III...... 53
4.3              Peningkatan Pembelajaran Klasikal Siklus I, II, dan III................54
4.4              Peningkatan Rerata hasil belajar & Ketuntasan Belajar Siklus I,
                   Siklus II, dan Siklus III..................................................................56





















DAFTAR LAMPIRAN

Nomor                                              Nama                                                 Halaman
1.                   Renacana Pelaksanaan Pelajaran..............................................    62
2.                   Pembagian Kelompok Model STAD .......................................   67
3.                   Instrumen Penelitian.................................................................   68
4.                   Hasil Observasi Penelitian........................................................    80
5.                   Foto-foto Proses Pembelajaran……………………………….   92
6.                   Daftar Riwayat Hidup Peneliti..................................................  97




















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Era globalisasi yang penuh dengan kompetitif merupakan tantangan bagi dunia pendidikan. Teknologi pembelajaran inovatif seyogyanya dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi teknologi pembelajaran inovatif yang memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain merupakan salah satu upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan inovatif, yaitu mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau nasional saja. (Mohamad Nur, 2003)
            Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No. 20 Th. 2003). Tujuan ini dituangkan dalam tujuan pembelajaran matematika yaitu melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan menyampaikan infomasi atau mengkomunikasikan gagasan. Sehingga matematika merupakan bidang ilmu yang strategis untuk


membentuk generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan kompetitif tersebut.
            Matematika sebagai disiplin ilmu turut andil dalam pengembangan dunia teknologi yang kini telah mencapai puncak kecanggihan dalam mengisi berbagai dimensi kebutuhan hidup manusia. Era global yang ditandai dengan kemajuan teknologi informatika, industri otomotif, perbankan, dan dunia bisnis lainnya, menjadi bukti nyata adanya peran matematika dalam revolusi teknologi.
Melihat betapa besar peran matematika dalam kehidupan manusia, bahkan masa depan suatu bangsa, maka sebagai guru di Sekolah Dasar yang mengajarkan dasar-dasar matematika merasa terpanggil untuk senantiasa berusaha meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar matematika. Apalagi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika selalu berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
            Hal tersebut  dapat dilihat dari hasil ulangan harian matematika yang pertama pada kompetensi dasar operasi hitung hanya mencapai rerata 57,8 dan hanya 50% siswa mencapai nilai 60 atau >60 . Padahal idealnya minimal  harus mencapai 100% siswa mendapat 60 atau >60. Sedangkan operasi hitung merupakan dasar bagi kompetensi dasar berikutnya seperti menghitung luas bangun, volum bangun, dan sebagainya. Kondisi tersebut disebabkan oleh kenyataan sehari-hari yang menunjukkan bahwa siswa kelihatannya jenuh mengikuti pelajaran matematika. Pembelajaran sehari-hari menggunakan metode ceramah dan latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak belajar matematika. Sering jika
diberi tugas tidak selesai tepat waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol, alasannya pelajaran matematika memusingkan dan lain-lain.              


            Menyikapi kondisi tersebut penulis sebagai guru kelas VIA yang harus menyiapkan peserta didik menuju ujian akhir sekolah dan mampu bersaing dalam mengikuti tes masuk SMP Negeri, selalu berusaha memperbaiki pembelajaran dengan mengkondisikan pembelajaran yang memudahkan, mengasyikkan, dan menyenangkan bagi siswa. Usaha tersebut akan diwujudkan dalam suatu penelitian tindakan kelas yang akan menerapkan pembelajaran STAD dan bermain kuis.
            Model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Devision) adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang dikembangkan berdasarkan teori belajar Kognitif-Konstruktivis yang diyakini oleh pencetusnya Vygotsky memiliki keunggulan yaitu fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau kerjasama antar individu. (Depag RI, 2004). STAD juga memiliki keunggulan bahwa siswa yang dikelompokkan secara heterogen berdasarkan kemampuan siswa terhadap matematika akan terjadi interaksi yang positif dalam menyelesaikan masalah, seperti tutor sebaya dan lain-lain. Jika sebelumnya tidak ada interaksi antar individu, maka dalam STAD siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah sampai semua anggota kelompok dapat menyelesaikan masalah. Kelompok dikatakan tidak selesai jika ada anggotanya belum selesai.
            Bermain kuis adalah permainan yang mengasyikkan bagi anak-anak usia sekolah dasar. Untuk itu pembelajaran dilanjutkan dengan bermain kuis antar kelompok agar matematika yang dianggap membosankan akan berubah menjadi menyenangkan, mengasyikkan, dan akhirnya semangat belajar siswa meningkat dan hasil belajar juga meningkat.

B. Perumusan Masalah
            Untuk memberi batasan permasalahan agar lebih jelas dan terarah, maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
     1. Bagaimanakah pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ?
     2. Bagaimanakah bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ?

C. Hipotesis Tindakan
           Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis
tindakan sebagai berikut:
1. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan model kooperatif STAD, maka semangat belajar siswa akan meningkat.
2. Jika siswa belajar  tentang luas bangun dengan bermain kuis, maka semangat belajar siswa akan meningkat.

D. Tujuan Penelitian
                  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan mengetahui :
a. Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat.
b. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat.

E. Manfaat Hasil Penelitian
                    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
a.       Siswa, agar mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik, menyenangkan, dan mengasyikkan.
b.      Guru, agar dapat menambah wawasan dan informasi tentang pilihan berbagai bentuk- bentuk strategi pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.
c.       Lembaga pendidikan, diharapkan dapat memberikan informasi dalam peningkatan kualitas pendidikan.
d.      Penelitian lanjutan, sebagai bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya.

F. Definisi Operasional
               Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perlu dijelaskan definisi operasinal sebagai berikut:
1.  Peningkatan adalah suatu usaha untuk menjadikan lebih baik atau lebih bermutu, lebih berdaya guna dan berhasil guna.
2.  Proses adalah seluruh rangkaian suatu tindakan (Trisno Yuwono, 1994). Dalam penelitian ini, proses adalah seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam pembelajaran untuk mencapai hasil belajar secara maksimal.
3. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan para siswa secara bersama-sama dalam proses belajar mengajar (Ninik, 2000)
4. Luas bangun adalah salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika kelas VI semester I  (Kurikulum 2004)
5.  Model kooperatif STAD adalah merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran. (Depag RI, 2004)
6.  Kuis suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. (Depag RI, 2001)


0 comments on SDMTK-16 PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TENTANG LUAS BANGUN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DAN KUIS PADA SISWA KELAS VIA SDN SADANG TAMAN SIDOARJO :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search