SIMULTANSI ANTARA PEMBELAJARAN MODEL SOSIODRAMA
DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA POKOK BAHASAN PERISTIWA
RENGASDENGKLOK BAGI SISWA KELAS VI DI
SDN ___________
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Peranan guru dalam mencapai tujuan
Pendidikan Nasional sangatlah penting mengingat guru sebagai figur yang
terlibat langsung dengan para siswa di lapangan. Salah satu faktor yang sangat
menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru dituntut untuk mencintai dan
menghayati profesinya, di samping dapat menguasai dan memahami perangkat
pendukung dalam proses pembelajaran seperti kurikulum, metode, alat Bantu
pengajaran, buku sumber dan lain-lain.
Guru pada saat mengajarkan mata
pelajaran IPS sering kali dihadapkan pada masalah kurangnya minat siswa untuk mempelajari
pelajaran tersebut, siswa nampak jenuh, kurang antusias. seolah-olah pelajaran
IPS merupakan cerita usang yang sudah harus dilupakan. Apabila guru tidak dapat
mengatasi dan mengantisipasi hal itu maka akan melahirkan generasi yang lupa
akan IPS bangsa dan negaranya, generasi yang tidak mengenal kisah heroik para
pahlawannya, tidak mengenal siapa dan bagaimana nenek moyangnya, dan lebih jauh
lagi mereka akan menjadi generasi yang kurang menghargai dan mencintai tanah
airnya, sebagai akibat dari kurang paham tentang IPS bangsanya. Hal ini
bertolak belakang dengan fungsi dan tujuan pembelajaran IPS yang tercantum
dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Kurikulum IPS yang
menjelaskan bahwa fungsi pengajaran IPS adalah: "menumbuhkan rasa kebangsaan
dan bangga terhadap perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga
masa kini" (GBPP KELAS VI SD 2004:
86), dan yang menjadi tujuan pembelajaran IPS yakni: "siswa mampu
mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa
lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia dan cinta tanah air" (GBPP KELAS VI SD 2004: 80).
Selain faktor di atas masih banyak
temuan di lapangan, misalnya rendahnya hasil perolehan nilai rata-rata IPS (IPS)
baik pada hasil ulangan harian, Tes Akhir Semester (TAS), maupun pada perolehan
nilai rata-rata pada Ujian Akhir Sekolah (UAS) di kelas VI. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka rendahnya mutu pendidikan kita dewasa ini secara
kualitatif diduga karena pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga siswa
menjadi pasif, dalam hal ini siswa yang seharusnya ditempatkan menjadi subyek
belajar beralih fungsi menjadi obyek belajar.
Kenyataan ini didukung oleh kajian
empirik di lapangan banyak sorotan dan kritik maupun opini masyarakat yang
menyatakan bahwa kualitas pembelajaran masih banyak dilakukan hanya secara
informatip hanya gurulah yang mendominasi iklim pembelajaran di kelas (Teacher
Centered), sedangkan siswa bersifat pasif. Sesuai dengan pendapat Nasution
(1997: 17 ) bahwa mutu pendidikan banyak tergantung pada mutu guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran IPS yang
diprioritaskan adalah aktivitas dan kreativitas siswa. Komponen ini sangat
dominan dalam proses pembelajaran yang memadukan antara materi yang dipelajari
dengan cara untuk mempelajarinya. Kegiatan ini dilaksanakan secara sistematis,
efektif dan efesien serta berorientasi terhadap tujuan pembelajaran.
Beberapa penelitian dan kajian pakar
menunjukkan bahwa para siswa kurang merasakan manfaat dan kegunaan belajar IPS
(Al Muchtar, 2003),dan hal ini didukung
pula dengan pendapat bahwa pendidikan IPS kurang menarik minat siswa karena
dinilai sebagai pelajaran lunak dan hapalan (Somantri: 1987). Hal ini
disebabkan lemahnya dari proses pembelajaran yang kurang menyentuh terhadap
kemampuan berpikir siswa belum mampu menggali ketrampilanketrampilan sosial
dan belajar aktif.
Melihat kondisi di lapangan seperti
itu maka diadakan penelitian yang dapat mengatasi segala permasalahan tersebut
dengan mencoba salah satu metode yaitu sosiodrama. Metode sosiodrama seperti
juga metode-metode mengajar lainnya mempunyai kelebihan, seperti yang ditulis
oleh Wiryawan dan Noorhadi (2001 : 1.29), yaitu:
(1) mengembangkan kreatifitas siswa (dengan peran yang
dimainkan siswa dapat berfantasi); (2) memupuk kerjasama antar siswa; (3)
menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama; (4) siswa lebih memperhatikan
pelajaran karena menghayati sendiri; (5) memupuk keberanian berpendapat di
depan kelas; (6) melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil
kesimpulan dalam waktu singkat.
Metode ini sengaja menjadi bahan
penelitian agar guru tidak hanya memakai metode ceramah dalam mengajarkan
pelajaran IPS kepada siswa, sehingga menimbulkan kebosanan dan minat belajar
siswa menjadi berkurang. Dengan metode ini siswa terlibat secara langsung
sehingga akan menimbulkan kegairahan belajar pada siswa sehingga selain siswa
mendapatkan peningkatan dalam segi perolehan nilai tetapi juga adanya perubahan
sikap seperti yang diharapkan dalam fungsi dan tujuan pelajaran IPS yang
terdapat dalam kurikulum.
Berdasarkan latar belakang tersebut
di atas, maka diadakan penelitian tindakan kelas dengan tema penelitian “Penerapan Metode
Sosiodrama dalam Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar”.
B.
Rumusan Masalah PTK
Masalah pokok yang akan diungkapkan
dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peningkatan interaksi pembelajaran dan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS ". Sehingga dari adanya
peningkatan interaksi siswa dalam mata pelajaran tersebut akan meningkatkan
pula hasil belajar siswa.
Secara lebih khusus rumusan masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Bagaimana keadaan awal pemahaman siswa kelas VI SDN ________ Kecamatan _____ Kabupaten ____ Tahun Pelajaran _____ terhadap pembelajaran di kelas ?
- Bagaimana kerjasama siswa kelas VI SDN ________ Kecamatan _____ Kabupaten ____ Tahun Pelajaran _____ terhadap pembelajaran di kelas dalam pembelajaran IPS dengan memakai metode sosiodrama ?
- Bagaimana hasil belajar siswa kelas kelas VI SDN
________ Kecamatan _____
Kabupaten ____ Tahun
Pelajaran _____ setelah menggunakan metode sosiodrama ?
C.
Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas
Sesuai dengan rumusan masalah di
atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran interaksi dan
reaksi siswa dalam mempelajari IPS,
sehingga mengarah pada suasana belajar yang hidup, menyenangkan dan memotivasi
siswa agar antusias mempelajari mata pelajaran
IPS, sehingga akan memberikan peningkatan hasil pada mata pelajaran
tersebut serta perubahan sikap sesuai yang diharapkan dalam fungsi dan tujuan
pembelajaran IPS.
Secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk:
- Mengetahui keadaan awal pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS.
- Mengetahui peningkatan kerjasama diantara siswa
- Mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pembelajaran IPS setelah menggunakan metode sosiodrama.
D.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian tindakan ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: Jika dalam proses pembelajaran IPS guru membimbing siswa melaksanakan sosiodrama
dengan berpedoman pada: (1) pemahaman tentang pengertian metode sosiodrama; (2)
tujuan dan manfaat metode sosiodrama; (3) menyadari akan kelebihan dan
kekurangan metode sosiodrama; dan (4) melaksanakan langkah-langkah mengajar
dengan menggunakan metode sosiodrama, maka hasil belajar siswa secara
kwantitatif maupun kwalitatif akan meningkat.
E.
Lokasi dan Sampel
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
SDN ________ Kecamatan _____ Kabupaten ____ Tahun Pelajaran _____ .
Pemilihan lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa SD itu sebagai
tempat peneliti melaksanakan tugas sebagai guru. Sedangkan sampel penelitiannya
adalah siswa kelas VI .
0 comments on SDIPS-14 SIMULTANSI ANTARA PEMBELAJARAN MODEL SOSIODRAMA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA POKOK BAHASAN PERISTIWA RENGASDENGKLOK BAGI SISWA KELAS VI DI SDN ___________ :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak