PENGARUH
GABUNGAN METODE CERAMAH
DENGAN
METODE KERJA KOLOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PADA
SISWA SEKOLAH DASAR
KARYA
ILMIAH
OLEH
…………………………
NIP: ………………………………
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN ………………….
…………………………………………
TAHUN 2004/2005
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan penelitian ini telah
disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan
Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IVa ke IVb.
………………………
Kepala Sekolah
……………………………. Penulis
……………………………….. ……………………………………..
NIP: ………………… NIP: …………….
Mengetahui Mengetahui
Pustakawan ……………………… Kepala Cab. Din.
Pendidikan
Kecamatan ……………. Kecamatan …………….
…………………………….
………………………
NIP: …………………..
Mengetahui Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Ketua
P G R I
…………………………………
…………………………..
Pembina Utama Muda NPA: …………………
NIP: 130 582 165
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan karya ilmiah dengan judul “Pengaruh
Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kolompok Terhadap Hasil Belajar Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas ………………………………………………….Tahun
2004/2005”, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam
bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam
pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi
ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan
sedalam-dalamnya kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten ………………………
2. Yth. Ketua PD II PGRI
Kabupaten ……………………………
3. Yth. Rekan-rekan Guru
……………………………………………….
4. Semua pihak yang telah banyak
membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari
bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
…………………..
2004. Pengaruh Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kolompok Terhadap
Hasil Belajar Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas ……Tahun
…………
Kata kunci: belajar ips,
metode ceramah, kerja kelompok
Setiap akan mengajar, guru
perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari
rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung
tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan
pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap
guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan
menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara
memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan
menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Permasalahan yang ingin
dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah: (a) Apakah gabungan metode
ceramah dengan metode kerja kelompok berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial? (b) Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan
metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan penelitian yang hendak
diperoleh adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh gabungan metode ceramah dengan
metode kerja kelompok terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. (b) Untuk
mengungkap gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap
motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran.
Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas
……….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan
belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi
belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu,
siklus I (64,29%),
siklus II (78,57%), siklus III (90,47%).
Simpulan dari penelitian ini adalah gabungan metode
ceramah dengan kelompok kerja dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan
motivasi belajar Siswa ………………………………………., serta model pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................
Halaman Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB ..... I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
E. Definisi Operasional Variabel
Penelitian .....................................
F. Batasan Masalah ..........................................................................
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran ..................................................................
B. Metode Ceramah .........................................................................
C. Kerja Kelompok .........................................................................
D. Hasil Belajar Ilmu Pengetahan
Sosial ..........................................
E. Materi Ilmu Pengetahuan
Sosial .................................................
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu, dan Subyek
Penelitian .......................................
B. Rancangan Penelitian .................................................................
C. Instrumen Penelitian .........................................................
D. Metode Pengumpulan Data .........................................................
E. Teknik Analisis Data .................................................................
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Item Butir Soal ..............................................................
B. Analisi Data Penelitian
Persiklus ................................................
C. Pembahasan .................................................................................
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas
pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang
bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa
depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang
berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari
sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah
merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya
tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas
sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun,
dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Dalam
upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga
pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis
sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai
tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga pendidik/guru yang berkualitas
adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan
tugasnya.
Tugas
utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar.
Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan
masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik
sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984: 11-13).
Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru
diharapkan memiliki kemampuan profesional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka
untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk
melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif
untuk membantu siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.
Proses
pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi
dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas
mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi teaching is primarily and always the
stimulation of learner (Wetherington, 1986: 131-136), dan mengajar tidak
hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang
terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran
yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap
dan kesanggupan yang konstruktif.
Dengan
tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dikatakan bahwa guru telah
berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja
diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai faktor yang sesuai dengan
rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar
mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan
anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih
dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf
keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar
berikutnya hendaknya ditinjau kembali.
Setiap
akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan
sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah
terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode
mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan.
Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara
khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes
dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Sementara
itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung
diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap
bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang
terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua
tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar,
haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang
unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.
Hal
tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru
senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada gabungan
metode ceramah dengan metode kerja kelompok dalam penyampaian materi dan mudah
diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi
yang disampaikan guru dengan baik, maka proses gabungan metode ceramah dengan
metode kerja kelompok, guru akan memulai
membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai,
baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dari
latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengambil judul “Pengaruh
Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran
2009/2010”.
B. Perumusan Masalah
Merujuk
pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut:
- Apakah
gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok berpengaruh terhadap
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas II SDN Krembangan Tahun
Pelajaran 2009/2010?
- Bagaimanakah
pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap
motivasi belajar siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian
Berdasar
atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini
adalah:
- Ingin
mengetahui pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas II SDN
Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010.
- Ingin mengetahui efektifitas gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian
1.
Hasil dan temuan penelitian ini dapat
memberikan informasi tentang gabungan metode ceramah dengan metode kerja
kelompok dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
2.
Guru-guru Ilmu Pengetahuan Sosial perlu
memanfaatkan teknik gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun
kualitas hasil.
3.
Memberikan tanggung jawab dan rasa
keadilan bagi guru dalam hal proses pembelajaran dengan tetap berpegang pada
suatu pengertian bahwa siswa memerlukan perhatian guru.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1.
Metode ceramah adalah:
Metode ceramah
adalah cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.
2.
Metode kerja kelompok adalah:
Suatu cara
mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 5 (lima )
atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau
melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang
ditentukan pula oleh guru
3. Motivasi belajar adalah:
Dorongan dan
kemauan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang setelah mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
4.
Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa
mengikuti pelajaran.
F. Batasan Masalah
Karena
keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
- Penelitian
ini hanya dikenakan pada siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran
2009/2010
- Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Austus semester ganjil tahun ajaran 2009/2010.
- Materi yang disampaikan adalah
pokok bahasan …………………
0 comments on IPSSD-04 PENGARUH GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE KERJA KOLOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak