MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENERAPKAN METODE KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA
SISWA SEKOLAH DASAR
KARYA
ILMIAH
OLEH
……………………………
NIP: ………………………..
DINAS
PENDIDIKAN KOTA
…………………….
…………………………………………..
TAHUN
2004/2005
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan penelitian ini telah
disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan
Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IVa ke IVb.
Batu, Desember 2004
Kepala Sekolah
SDN Ngaglik 1 Kec.Batu Penulis
……………………… ………………………………..
NIP: ………………….. NIP: ……………
Mengetahui Mengetahui
Pustakawan …………… Kepala Cab. Din.
Pendidikan
Kecamatan ………….. Kecamatan
…………
…………………….. ……………………
NIP: 130 501 909
Mengetahui Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Ketua P G R I
……………………… …………………………
Pembina Utama Muda NPA: ………………….
NIP: …………………
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan karya ilmiah dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Dengan Menerapkan Metode Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa
Sekolah Dasar”, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam
bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam
pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi
ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan
sedalam-dalamnya kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu
2. Yth. Ketua PD II PGRI Kota …………………..
3. Yth. Rekan-rekan Guru
………………………………………….
4. Semua pihak yang telah banyak
membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari
bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
ABSTRAK
…………….,
Bambang, 2004. Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Dengan Menerapkan Metode Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa
Sekolah Dasar
Kata
Kunci: pengetahuan sosial, pembelajaran kooperatif model jigsaw
Kekawatiran bahwa semangat
siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam dalam penggunaan
metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang
dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal, melainkan
belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode pembelajaran gotong
royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu
kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada sistem
akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah
rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin
perbaikannya.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini
adalah: (a) Apakah pembelajaran kooperatif model jigsaw berpengaruh terhadap
hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial? (b) Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan diterapkannya metode pembelajaran
kooperatif model Jigsaw?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap
pengaruh pembelajaran kooperatif model jigsaw terhadap hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial setelah diterapkannya pembelajaran
kooperatif model jigsaw pada siswa Kelas ……………………………………………...
Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan (action research)
sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu:
rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian
ini adalah siswa kelas ……………………………………………. Data yang diperoleh berupa hasil tes
formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi
belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu,
siklus I (60,71%), siklus II (75,00%), siklus III (89,29).
Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran
kooperatif model Jigsaw dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
Siswa ………………………………………….. serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................
Halaman Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB ..... I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
E. Penjelasan Istilah ........................................................................
F. Batasan Masalah ..........................................................................
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial ........................................
B. Pengajaran Kooperatif .................................................................
C. Metode Jigsaw .............................................................................
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian Tindakan ........................................................
B. Tempat, Waktu, dan Subyek
Penelitian .......................................
C. Rancangan Penelitian .................................................................
D. Instrumen Penelitian .........................................................
E. Metode Pengumpulan Data .........................................................
F. Teknik Analisis Data .................................................................
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Item Butir Soal ..............................................................
B. Analisi Data Penelitian
Persiklus ................................................
C. Pembahasan .................................................................................
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada
abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di
sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam
mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat
di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini
dipegang oleh sekolah-sekolah.
Tampaknya,
perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan
interaksi antara siswa dan guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar
juga lebih mempertimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa
diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru.
Selain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa.
Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnnya. Bahkan,
banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif
daripada pengajaran oleh guru. Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada
anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini,
guru bertindak sebagai fasilitator.
Sesungguhnya,
bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan
mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya sebagai metode kerja kelompok. Memang tidak
bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk
bekerja dalam kelompok.
Sayangnya,
metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap dan kesan
negative memang bermunculan dalam pelaksaan metode kerja kelompok. Jika kerja
kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. Sebaliknya jika
berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/rajin merasa rekannya
yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya, metode
kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa
persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan
ketidakpuasaan dan kekecewaaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis
mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadang-kadang orang tua pun
merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa
lain yang dianggap kurang seimbang.
Berbagai
dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa
dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam
mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam
metode pembelajaran cooperative learning
bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem
pengajaran cooperative learning bisa
didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di
dalam struktur ini adalah lima
unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan
proses kelompok.
Kekawatiran
bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam
dalam penggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan
kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara
maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode
pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing
anggota dalam satu kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada
sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih
payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin
perbaikannya.
Dari
latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat
pengaruh pembelajaran terstruktur dan pemberian balikan terhadap prestasi
belajar siswa dengan mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Dengan Menerapkan Metode Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa
Sekolah Dasar”.
B. Rumusan Masalah
Merujuk
pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut:
- Apakah
pembelajaran kooperatif model jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas ………………………………u Tahun Pelajaran
2004/2005?
- Seberapa
tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model jigsaw pada siswa Kelas
…………………………………………. Tahun Pelajaran 2004/2005?
C. Tujuan Penelitian
Berdasar
atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
- Untuk
mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model jigsaw terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas ……………………………….. Tahun
2004/2005.
- Ingin
mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model
jigsaw pada siswa Kelas …………………………………………….
D. Manfaat Penelitian
Adapun
maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
1. Hasil dan temuan penelitian
ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh pembelajaran kooperatif model
jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial oleh guru
……………………………………...
2. Sekolah sebagai penentu
kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Guru,
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat
memberikan manfaat bagi siswa.
- Siswa,
dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling
peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
- Menambah
pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Ilmu Pengetahuan
Sosial dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Sumbangan
pemikiran bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mengajar dan
meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
E. Penjelasan Istilah
Agar
tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
- Pengajaran
Kooperatif adalah:
Suatu pendekatan
pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk
menetapkan tujuan bersama.
- Motivasi
belajar adalah:
Dorongan dan
kemauan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang setelah mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
- Prestasi
belajar adalah:
Hasil belajar
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa
mengikuti pelajaran.
F. Batasan Masalah
Karena
keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
- Penelitian
ini hanya dikenakan pada siswa-siswa Kelas ………………………………tahun pelajaran
2004/2005.
- Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran
2004/2005.
- Materi
yang disampaikan adalah pada pokok bahasan ………………………
0 comments on SDIPS-10 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENERAPKAN METODE KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA SEKOLAH DASAR :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak