UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DENGAN
MENERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN PAKEM
PADA SISWA
KELAS ….
…..
…..
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
…….
NIP:
….
PEMERINTAHAN
….
DINAS
PENDIDIKAN
….
….
2005
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas ….
2. Identitas Peneliti :
Nama : …
NIP : …
Gol/Ruang : …
Jabatan : …
Unit Kerja : …
3. Lokasi Penelitian : …
4. Lama Penelitian : ..
5. Biaya Penelitian : …
Petugas Pustaka
……..
NIP : ….
|
Peneliti
….
NIP: ….
|
Mengetahui
Kepala …
….
…..
NIP: ….
|
Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan
Menerapkan Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas … ini telah disetujui dan
disahkan untuk diajukan sebagai bahan penilaian kenaikan pangkat.
Ketua
PGRI
Kabupaten
…
……
NPA.
….
Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan
Menerapkan Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas … ini telah disetujui dan
disahkan untuk diajukan sebagai bahan penilaian kenaikan pangkat.
Kepala
Dinas Pendidikan
Kabupaten
…
……
NPA.
….
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya ilmiah ini dapat
terselesaikan pada waktunya.
Karya ilmiah yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model
Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas … ini, disusun untuk memenuhi persyaratan
kenaikan golongan profesi guru dari IV/a ke IV/b.
Dalam penyusunan dan penyelesaian
karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
- Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten …
- Yth. Ketua PGRI Kabupaten …
- Yth. Rekan-rekan Guru …
- Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai
Peneliti menyadari bahwa
hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penelitian
ini dan demi penelitian yang akan datang.
…, Mei 2005
Peneliti
ABSTRAK
…, 2005. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Dengan Menerapkan Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas …
Kata Kunci: belajar pai, pakem
Keberhasilan
proses belajar mengajar di dalam kelas sangat ditentukan oleh strategi
pembelajaran, bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa
diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut
tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu
setiap akan mengajar guru diharuskan untuk menerapkan strategi atau metode
tertentu dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian
ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya model pembelajaran PAKEM? (b)
Bagaimanakah pengaruh Model pembelajaran PAKEM terhadap motivasi belajar siswa?
Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir, (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran PAKEM.
Penelitian
ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga
putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas …
Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan
belajar mengajar.
Dari
hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (68,00%), siklus II (80,00%), siklus
III (92,00%).
Simpulan
dari penelitian ini adalah model pembelajaran PAKEM dapat berpengaruh positif
terhadap motivasi belajar siswa …. , serta model pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran PAI.
DAFTAR
ISI
Halaman
Halaman Judul ..........................................................................................................
Lembar
Pengesahan ..................................................................................................
Kata
Pengantar .........................................................................................................
Abstrak
.....................................................................................................................
Daftar
Isi ...................................................................................................................
Daftar
Lampiran .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................................
A.
Latar Belakang Masalah ...................................................................
B.
Rumusan Masalah .............................................................................
C.
Tujuan Penelitian ..............................................................................
D.
Kegunaan Penelitian .........................................................................
E.
Definisi Operasional Variabel ..................................................
F.
Batasan Masalah ......................................................................
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA ...............................................................
A.
Model PAKEM .......................................................................
B.
Proses Belajar Mengajar ..........................................................
C.
Motivasi Belajar .......................................................................
D.
Prestasi Belajar ........................................................................
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN ...................................................
A.
Tempat, Waktu, dan Subyek
Penelitian ..................................
B.
Rancangan Penelitian ..............................................................
C.
Alat Pengumpul Data ..............................................................
D.
Analisis Data ...........................................................................
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
A.
Hubungan Pembelajaran Model PAKEM
Dengan
Ketuntasan Belajar ..................................................................
B.
Pembahasan .............................................................................
BAB V SIMPULAN
DAN SARAN .........................................................
A.
Simpulan ..................................................................................
B.
Saran ........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran
1 Nilai Formatif Pada Siklus I ..................................................................
Lampiran
1 Nilai Formatif Pada Siklus II .......................................................
Lampiran
1 Nilai Formatif Pada Siklus III ...............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang
bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan
itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang
bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan
layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang
menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik
dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah
yang harmonis antara guru dengan anak didik.
Ketika
kegiatan belajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan
berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Semua
kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar
mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber
dari luar anak didik, harus guru hilangkan, dan bukan membiarkannya. Karena
keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola
kelas.
Dalam
mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana,
bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak
didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai
pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi
pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Guru
yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik
lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai makhluk yang
sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka adalah penting meluruskan
pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Sebaiknya guru memandang anak
didik sebagai individu dengan segala perbedaannya, sehingga mudah melakukan
pendekatan dalam pengajaran.
Kualitas
pembelajaran ditentukan oleh interaksi komponen-komponen dalam sistemnya. Yaitu
tujuan, bahan ajar (materi), anak didik, sarana, media, metode, partisipasi
masyarakat, performance sekolah, dan evaluasi pembelajaran (Moh, Shochib,
1998). Performance sekolah, dan evaluasi pembelajaran (Moh, Shochib, 1998).
Optimalisasi komponen ini, menentukan kualitas (proses dan produk)
pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah melakukan
analisis tentang karakteristik setiap komponen dan mensinkronisasikan sehingga
ditemukan konsistensi dan keserasian di antaranya untuk tercapainya tujuan
pembelajaran. Karena pembelajaran mulai dari perencana, pelaksanaan dan
evaluasinya senantiasa merujuk pada tujuan yang diharapkan untuk dikuasai atau
dimiliki oleh anak didik baik instructional effect (sesuai dengan tujuan
yang dirancang) maupun nurturrant effect (dampak pengiring) (Moch.
Shochib: 1999).
Realisasi
pencapaian tujuan tersebut, terdapat kegiatan interaksi belajar mengajar
terutama yang terjadi di kelas. Dengan demikian, kegiatannya adalah bagaimana
terjadi hubungan antara guru/bahan ajar yang didesain dan dengan anak didik.
Interaksi ini merupakan proses komunikasi penyampaian pesan pembelajaran. Hal
ini sejalan dengan yang dikemukakan Arief S Sadiman yang menyatakan proses
belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses interaksi yaitu proses
penyampaian pesan melalui saluran media/teknik/ metode ke penerima pesan.
(Arief S, Sadiman, dkk, 1996:13).
Sejalan
dengan inovasi pembelajaran akhir-akhir ini termasuk di Sekolah Dasar, yaitu:
PAKEM. Interaksi belajar mengajarnya menuntut anak didik untuk aktif, kreatif
dan senang yang melibatkan secara optimal mental dan fisik mereka. Tingkat
keaktifan, kreatifitas, dan kesenangan mereka dalam belajar merupakan rentangan
kontinum dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Tetapi idealnya
pada kontinum yang tertinggi baik pelibatan aspek mental maupun fisik anak
didik. Oleh karena itu, interaksi belajar mengajar dengan paradigma PAKEM
menuntut anak:
(1)
Berbuat
(2)
Terlibat dalam kegiatan
(3)
Mengamati secara visual
(4)
Mencerap informasi secara verbal
Dengan
demikian, interaksi belajar mengajar idealnya mampu membelajarkan anak didik
berdasarkan problem based learning, authentic instruction, inquiry based
learning, project based learning, service learning, and cooperative learning.
Pola interaksi yang mampu mengemas hal tersebut dapat mengubah paradigma
pembelajaran aktif menjadi paradigma pembelajaran reflektif.
Dengan
interaksi pembelajaran reflektif dapat membuat anak didik untuk menjadikan
hasil belajar sebagai referensi refleksi kritis tentang dampak ilmu pengetahuan
dan teknologi terhadap masyarakat; mengasah kepedulian sosial, mengasah hati
nurani, dan bertanggungjawab terhadap karirnya kelak. Kemampuan ini dimiliki
anak didik, karena dengan pola interaksi pembelajaran tersebut, dapat membuat
anak didik aktif dalam berfikir (mind-on), aktif dalam berbuat (hand-on),
mengembangkan kemampuan bertanya, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, dan
membudayakan untuk memecahkan permasalahan baik secara personal maupun sosial.
Agar
hasil ini dapat optimal, guru dituntut untuk mengubah peran dan fungsinya
menjadi fasilitator, mediator, mitra belajar anak didik, dan evaluator. Ini
berarti, guru harus menciptakan interaksi pembelajaran yang demokratis dan
dialogis antara guru dengan anak didik, dan anak didik dengan anak didik (Moh.
Shochib: 1999; dan Paul Suparno dkk: 2001).
Dengan
interaksi pembelajaran yang mengemas nilai-nilai tersebut dapat membuat
pembelajaran lingking (link and math atau life skill) dan delinking
(pemutusan lingkungan negatif), diversifikasi kurikulum, pembelajaran
kontekstual, kurikulum berbasis kompetensi, dan otonomi pendidikan pada tingkat
sekolah taman kanak-kanak dengan manajemen berbasis sekolah, dan bertujuan
untuk mengupayakan fondasi dan mengembangkan anak untuk memiliki kemampuan yang
utuh yang disebut: Pendidikan Anak Seutuhnya (PAS).
Pada
dasarnya dalam kehidupan suatu bangsa, faktor pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa
tersebut. Secara langsung maupun tidak langsung pendidikan adalah suatu usaha
sadar dalam menyiapkan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan,
bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi kehidupan dimasa yang akan datang.
Tentunya hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, anggota
masyarakat dan orang tua. Untuk mencapai keberhasilan ini perlu dukungan dan
partisipasi aktif yang bersifat terus menerus dari semua pihak.
Guru
mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan
memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan
rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu
mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Berhasilnya
tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.
Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara
maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan
semua mata pelajaran yang tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan
sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Dengan
menyadari kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Dengan Menerapkan Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa … Tahun Pelajaran …
B. Rumusan Masalah
Bertitik
tolak dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahannya
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah peningkatan prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya model pembelajaran PAKEM
pada siswa kelas …. Tahun pelajaran …?
2.
Bagaimanakah pengaruh model
pembelajaran PAKEM terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa
kelas …. Tahun pelajaran …?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan
di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui peningkatan prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkannya model pembelajaran PAKEM
pada siswa kelas … tahun pelajaran …
2.
Mengetahui pengaruh motivasi
belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM pada
siswa kelas … tahun pelajaran …
3.
Menyempurnakan pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar pada
siswa kelas … tahun pelajaran
D. Kegunaan Penelitian
Adapun maksud penulis
mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
1.
Menambah pengetahuan dan wawasan
penulis tentang peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan
pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam.
2.
Sumbangan pemikiran bagi guru
Pendidikan Agama Islam dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar
Pendidikan Agama Islam.
3.
Sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
4.
Sebagai penentu kebijakan dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
5.
Menerapkan metode yang tepat
sesuai dengan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah
persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Model pembelajaran PAKEM adalah:
Model pembelajaran yang bertumpu pada
empat prinsip yaitu: aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
2.
Motivasi belajar adalah:
Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif
menjadi perbuatan atau tingkat laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah
lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
3.
Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk
nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
F. Batasan Masalah
1.
Penelitian ini hanya dikenakan
pada siswa kelas … tahun pelajaran …
2.
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Maret semester genap tahun pelajaran …
3.
Materi yang disampaikan adalah
pokok bahasan kisah nabi Ibrahim a.s, dan nabi Ismail a.s.
0 comments on SDPAI-04 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS ….SD…..TAHUN….. :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak