LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN PROSES
PEMBELAJARAN TENTANG LUAS BANGUN MELALUI
MODEL KOOPERATIF STAD DAN KUIS PADA
SISWA KELAS VIA SDN SADANG TAMAN SIDOARJO
Oleh:
Chafidatul Ilmah
NIP.
130742160
Kemitraan
antara:
Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Malang
dengan
Ditjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SEKOLAH DASAR NEGERI SADANG
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO
November, 2006
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Judul Penelitian
|
Peningkatan Proses Pembelajaran Tentang Luas Bangun Melalui Model
Kooperatif Stad dan Kuis pada Siswa
Kelas VIA SDN Sadang Taman Sidoarjo
|
2. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. Jenis Kelamin
c. Pangkat, Golongan, NIP
d. Asal Sekolah
e. Alamat Kantor
f. Alamat Rumah
|
Hj.CHAFIDATUL ILMAH,S.Pd, M.Pd
Wanita
Pembina, IV/a, 130742160
SDN Sadang
Jl. Raya Sadang 2 Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo Telp. 031 7876975
Ngelom I/115 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Telp. 031 7881284
HP. 081 703375777
|
3. Lama Penelitian
4. Biaya yang diperlukan:
Sumber dari Lemlit UM
|
3 bulan / dari bulan September sampai dengan bulan November 2006
Rp 2.000.000,00 ( Dua juta rupiah)
|
Malang , 17 November 2006
Mengetahui, Peneliti,
Kepala Sekolah
Supriyadi, S.Pd Chafidatul Ilmah, S.Pd, M.Pd
NIP. 130742188 NIP. 130742160
Mengetahui,
Ketua Lemlit UM
Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd
NIP. 131652225
ABSTRAK
Chafidatul Ilmah, 2006. Peningkatan Proses Pembelajaran Tentang Luas
Bangun Melalui Model Kooperatif Stad dan
Kuis pada Siswa Kelas VIA SDN Sadang Taman Sidoarjo.Pembimbing (1) Dra. Umi
Dayati, M.Pd, (2) Dra. Harti Kartini, M.Pd.
Kata Kunci: Proses
Pembelajaran , Model Kooperatif STAD, Kuis.
Pembelajaran Matematika
yang disajikan dengan ceramah dan latihan-latihan individual sering tidak
disukai oleh para siswa. Akibatnya hasil belajar selalu di urutan paling bawah
dibandingkan mata pelajaran lainnya. Padahal ilmu matematika memiliki peranan sangat strategis
dalam berbagai kehidupan. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan, mengasyikkan dan dapat meningkatkan hasil belajar, maka perlu
adanya perubahan pembelajaran yang menarik yaitu menerapkan pembelajaran model
kooperatif STAD dan kuis.
Rumusan masalah yang diajukan: (1) Bagaimanakah
pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang
luas bangun lebih bersemangat? (2) Bagaimanakah bermain kuis dapat mendorong
siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ?.
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut,
maka dilakukan penelitian dengan subyek 26 orang siswa SDN Sadang kelas VIA.
Pengambilan data menggunakan metode observasi, angket, tes tulis dan perbuatan,
serta dokumentasi. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus. Setiap siklus
dilakukan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan secara berurutan berupa: pembelajaran klasikal,
pembelajaran kelompok membuat soal dan jawaban model STAD, dan kuis. Setiap
siklus terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan I pembelajaran klasikal, kerja
kelompok, dan unjuk kerja kelompok dalam bentuk kuis. Pertemuan II melanjutkan
unjuk kerja kelompok dalam kegiatan kuis dan evaluasi hasil belajar.
Hasil penelitian pada siklus I, aktifitas pembelajaran
klasikal hanya mencapai 54,22%. Hal ini belum mencapai peningkatan proses pembelajaran
yang diharapkan yaitu 60-70%. Namun pada proses pembelajaran kelompok telah
mencapai 91,66% dengan target 70-80%, dan kuis mencapai 74,82% dengan target 70-80%.
Sedangkan hasil belajar hanya mencapai 66,66% siswa mencapai nilai 60 - >60
dengan rerata nilai 65 sedangkan target yang ditentukan 100% tuntas mencapai
nilai 60 - >60.
Untuk meningkatkan proses pembelajaran
klasikal pada siklus II setiap siswa diberi peraga beberapa bangun datar untuk
dibentuk menjadi berbagai gabungan
bangun dalam membuat soal. Pada Siklus II terjadi peningkatan proses
pembelajaran klasikal menjadi 66,15% karena mulai ada 4 orang siswa bertanya dan
20 orang siswa mencatat, di mana pada siklus I tidak ada siswa yang bertanya
dan mencatat. Proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 92,85%. Dan
Pembelajaran kuis meningkat menjadi 86,16%. Sedangkan hasil belajar mencapai
rerata 72,3% dengan 76,92% siswa mencapai 60 - >60. Dalam proses penyampaian
soal kuis menunjukkan soal-soal yang dikemukakan siswa cukup rumit, karena
berupa berbagai gabungan bangun datar yang bermacam-macam. Pada Siklus III
selain ada peraga untuk setiap siswa, untuk dapat menemukan rumus luas bangun
ruang berdasarkan rumus luas bangun datar yang telah dikuasai siswa, juga
ditambah dengan pemberian tugas rumah berupa latihan-latihan. Hal ini
disebabkan kompetensi yang harus dikuasai semakin sulit. Pada siklus III
terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal yang cukup tinggi menjadi
84,61%. Hal ini disebabkan semakin banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan
sebanyak 10 siswa dan mencatat sebanyak 26 siswa. Proses Pembelajaran kelompok
meningkat menjadi 97,61%, dan proses
kegiatan kuis meningkat menjadi 92,77%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 79,61% dengan
100% siswa mencapai nilai 60 - >60. Dengan demikian semua target yang
ditetapkan telah tercapai.
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan (1) Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang
luas bangun lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil
belajar. (2) bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas
bangun menjadi lebih bersemangat, meningkatkan proses belajar, dan hasil belajar.
Maka disarankan (1) Kepada
para guru, untuk meningkatkan proses pembelajaran maupun hasil belajar
matematika, dapat digunakan model kooperatif STAD sebagai pilihan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran matematika.(2) Strategi pembelajaran kuis seperti pada penelitian
ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika, namun diperlukan
persiapan yang matang, terutama pada saat penilaian kelompok penjawab
diperlukan bantuan dari siswa yang pandai untuk membantu guru mengerjakan
soal-soal yang dibuat oleh temannya. (3) Bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian lanjutan sesuai dengan penelitian ini juga disarankan agar membuat
persiapan yang lebih sempurna terutama dalam mempersiapkan instrumen pengamatan
beserta rubrik-rubrik yang jelas pada saat kegiatan kuis. Juga disarankan agar
tim pengamat minimal dua orang, karena menurut pengalaman peneliti tim pengamat
sangat sibuk dalam menilai pada saat kegiatan kuis.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa. Hanya berkat
rahmat, taufiq, dan hidayahNya, kegiatan penelitian ini dapat terlaksana
dan penulisan laporan penelitian ini dapat diselesaikan.
Penelitian
tindakann kelas ini dapat terlaksana berkat dukungan dana dan kemitraan antara
Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan dengan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Untuk
itu dengan kerendahan hati disampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Ditjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah memberikan dana untuk
pelaksanaan penelitian ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, selaku
Ketua Lemlit Universitas Negeri Malang yang telah memberikan bekal pengetahuan
dan keterampilan tentang penelitian tindakan kelas melalui kegiatan penataran
dan lokakarya serta pendampingan di lapangan sampai pada penulisan laporan
penelitian ini.
3. Ibu Dra. Umi Dayati, M.Pd dan Ibu Dra. Harti
Kartini, M.Pd selaku Dosen Pendamping dalam penelitian ini.
4. Bapak MG. Hadi Sutjipto, SH, MM selaku Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, yang telah memberi kesempatan mengikuti
penataran dan lokakarya untuk mewakili guru-guru di Kabupaten Sidoarjo.
5. Kepala Sekolah SDN Sadang yang telah memberikan
dukungan demi terlaksananya penelitian ini.
6. Teman sejawat Ibu Muamaroh, S.Pd, M.Pd dan Ibu
Rochmiatun, S.Pd yang telah menjadi pengamat pada pelaksanaan tindakan.
Sebagai
manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan laporan penelitian
ini selalu diharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam
peningkatan mutu pendidikan mendapat ridlo dari Allah SWT amin.
Sidoarjo, 17 November
2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL LAPORAN PENELITIAN................................ i
HALAMAN
PENGESAHAN.................................................................. ii
ABSTRAK................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.............................................................................. v
DAFTAR
ISI............................................................................................ vii
DAFTAR
TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR
GAMBAR............................................................................... x
DAFTAR
LAMPIRAN............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah............................................................. 1
B. Perumusan
Masalah.................................................................... 4
C.
Hipotesis
Tindakan......................................................................4
D. Tujuan
Penelitian.........................................................................4
E. Manfaat
Hasil Penelitian..............................................................5
F. Definisi
Operasional.....................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran
Matematika..........................................................7
B. Model pembelajaran
Kooperatif STAD......................................9
C. Bermain
Kuis..............................................................................11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi
Penelitian........................................................................13
B. Waktu
Pelaksanaan.................................................................... 14
C. Mata Pelajaran
Matematika....................................................... 15
D. Karakteristik
Siswa.................................................................... 16
E. Rancangan
Penelitian................................................................. 16
.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra
Tindakan………………………………………………….....26
B. Aktifitas
Pembelajaran Siklus I…………………………………28
C. Aktifitas
Pembelajaran Siklus II………………………………...37
D. Aktifitas
Pembelajaran Siklus III………………………………. 44
E. Pembahasan Hasil
Penelitian …………………………………...51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
......................................................................................59
B. Saran-saran...................................................................................60
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................61
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................62
DAFTAR TABEL
Nomor Nama Halaman
2.1 Langkah-langkah
Model Pembelajaran STAD.......................... 10
3.1 Jadual
Penelitian........................................................................ 14
3.2 Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran STAD dan Kuis...... 20
4.1 Hasil
Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I Pengamat I........... 29
4.2 Hasil
Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I Pengamat II......... 30
4.3 Hasil
Pengamatan Belajar Kelompok Siklus I.......................... 32
4.4 Rekapitulasi
Hasil Observasi Kelompo Penanya Siklus I........ 33
4.5 Rekapitulasi
Hasil Observasi Kelompo Penjawab Siklus I...... 34
4.6 Hasil
Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus I..................... 35
4.7 Hasil
Pengamatan Belajar Klasikal Siklus II............................ 39
4.8 Hasil
Pengamatan Belajara Kelompok Siklus II....................... 40
4.9 Rekapitulasi
Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus II... .. 41
4.10 Rekapitulasi
Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus II… 42
4.11 Hasil
Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus II…………..... 43
4.12 Hasil
Pengamatan Belajar Klasikal Siklus III........................ ... 46
4.13 Hasil
Pengamatan Belajara Kelompok Siklus III...................... 48
4.14 Rekapitulasi
Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus III..... 49
4.15 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok
Penjawab Siklus III…49
4.16 Hasil
Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus III………….....50
4.17 Rekapitulasi
Peningkatan Proses dan Hasil Belajar....................57
DAFTAR
GAMBAR
Nomor Nama Halaman
3.1
Tahapan Per Siklus....................................................................... 17
3.2
Tahapan Penelitian Tindakan
Kelas............................................. 18
3.3
Interaksi Pembelajaran
Kuis......................................................... 22
4.1 Peningkatan
Pembelajaran Klasikal Siklus I, II, dan III............... 52
4.2 Peningkatan
Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I, II, III...... 53
4.3 Peningkatan
Pembelajaran Klasikal Siklus I, II, dan III................54
4.4 Peningkatan
Rerata hasil belajar & Ketuntasan Belajar Siklus I,
Siklus
II, dan Siklus
III..................................................................56
DAFTAR
LAMPIRAN
Nomor Nama Halaman
1.
Renacana Pelaksanaan Pelajaran.............................................. 62
2.
Pembagian Kelompok Model STAD ....................................... 67
3.
Instrumen
Penelitian................................................................. 68
4.
Hasil Observasi
Penelitian........................................................ 80
5.
Foto-foto Proses Pembelajaran………………………………. 92
6.
Daftar Riwayat Hidup Peneliti.................................................. 97
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang penuh dengan
kompetitif merupakan tantangan bagi dunia pendidikan. Teknologi pembelajaran
inovatif seyogyanya dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi
teknologi pembelajaran inovatif yang memenuhi standar internasional. Hal ini
tidak lain merupakan salah satu upaya untuk memenuhi amanat salah satu
kebijakan inovatif, yaitu mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar
lokal atau nasional saja. (Mohamad Nur, 2003)
Pendidikan Nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (UURI No. 20 Th. 2003). Tujuan ini dituangkan dalam tujuan pembelajaran matematika
yaitu melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif,
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan
menyampaikan infomasi atau mengkomunikasikan gagasan. Sehingga matematika
merupakan bidang ilmu yang strategis untuk
membentuk
generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan kompetitif tersebut.
Matematika sebagai disiplin ilmu
turut andil dalam pengembangan dunia teknologi yang kini telah mencapai puncak
kecanggihan dalam mengisi berbagai dimensi kebutuhan hidup manusia. Era global
yang ditandai dengan kemajuan teknologi informatika, industri otomotif,
perbankan, dan dunia bisnis lainnya, menjadi bukti nyata adanya peran
matematika dalam revolusi teknologi.
Melihat
betapa besar peran matematika dalam kehidupan manusia, bahkan masa depan suatu
bangsa, maka sebagai guru di Sekolah Dasar yang mengajarkan dasar-dasar
matematika merasa terpanggil untuk senantiasa berusaha meningkatkan
pembelajaran dan hasil belajar matematika. Apalagi kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa hasil belajar matematika selalu berada di tingkat bawah
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian matematika
yang pertama pada kompetensi dasar operasi hitung hanya mencapai rerata 57,8
dan hanya 50% siswa mencapai nilai 60 atau >60 . Padahal idealnya minimal harus mencapai 100% siswa mendapat 60 atau
>60. Sedangkan operasi hitung merupakan dasar bagi kompetensi dasar
berikutnya seperti menghitung luas bangun, volum bangun, dan sebagainya. Kondisi
tersebut disebabkan oleh kenyataan sehari-hari yang menunjukkan bahwa siswa
kelihatannya jenuh mengikuti pelajaran matematika. Pembelajaran sehari-hari menggunakan
metode ceramah dan latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada
interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti sebagian
besar siswa mengeluh apabila diajak belajar matematika. Sering jika
diberi tugas
tidak selesai tepat waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol, alasannya
pelajaran matematika memusingkan dan lain-lain.
Menyikapi kondisi tersebut penulis
sebagai guru kelas VIA yang harus menyiapkan peserta didik menuju ujian akhir
sekolah dan mampu bersaing dalam mengikuti tes masuk SMP Negeri, selalu
berusaha memperbaiki pembelajaran dengan mengkondisikan pembelajaran yang
memudahkan, mengasyikkan, dan menyenangkan bagi siswa. Usaha tersebut akan diwujudkan
dalam suatu penelitian tindakan kelas yang akan menerapkan pembelajaran STAD
dan bermain kuis.
Model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Devision)
adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang dikembangkan berdasarkan teori
belajar Kognitif-Konstruktivis yang diyakini oleh pencetusnya Vygotsky memiliki
keunggulan yaitu fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan
atau kerjasama antar individu. (Depag RI, 2004). STAD juga memiliki keunggulan
bahwa siswa yang dikelompokkan secara heterogen berdasarkan kemampuan siswa
terhadap matematika akan terjadi interaksi yang positif dalam menyelesaikan
masalah, seperti tutor sebaya dan lain-lain. Jika sebelumnya tidak ada interaksi
antar individu, maka dalam STAD siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan
masalah sampai semua anggota kelompok dapat menyelesaikan masalah. Kelompok
dikatakan tidak selesai jika ada anggotanya belum selesai.
Bermain kuis adalah permainan yang
mengasyikkan bagi anak-anak usia sekolah dasar. Untuk itu pembelajaran
dilanjutkan dengan bermain kuis antar kelompok agar matematika yang dianggap
membosankan akan berubah menjadi menyenangkan, mengasyikkan, dan akhirnya
semangat belajar siswa meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
B. Perumusan Masalah
Untuk memberi batasan permasalahan
agar lebih jelas dan terarah, maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan
dibahas, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pembelajaran
model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi
lebih bersemangat ?
2. Bagaimanakah bermain kuis
dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih
bersemangat ?
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka
dapat dikemukakan hipotesis
tindakan sebagai berikut:
1. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan model kooperatif STAD,
maka semangat belajar siswa akan meningkat.
2. Jika siswa belajar tentang luas
bangun dengan bermain kuis, maka semangat belajar siswa akan meningkat.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
dan mengetahui :
a. Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar
tentang luas bangun lebih bersemangat.
b. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun
menjadi lebih bersemangat.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada :
a. Siswa, agar
mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik, menyenangkan, dan
mengasyikkan.
b. Guru, agar dapat
menambah wawasan dan informasi tentang pilihan berbagai bentuk- bentuk strategi
pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.
c. Lembaga pendidikan,
diharapkan dapat memberikan informasi dalam peningkatan kualitas pendidikan.
d. Penelitian lanjutan,
sebagai bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya.
F. Definisi Operasional
Untuk memperjelas permasalahan yang akan
diteliti, maka perlu dijelaskan definisi operasinal sebagai berikut:
1. Peningkatan adalah suatu usaha
untuk menjadikan lebih baik atau lebih bermutu, lebih berdaya guna dan berhasil
guna.
2. Proses adalah seluruh
rangkaian suatu tindakan (Trisno Yuwono, 1994). Dalam penelitian ini, proses
adalah seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam
pembelajaran untuk mencapai hasil belajar secara maksimal.
3. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan para
siswa secara bersama-sama dalam proses belajar mengajar (Ninik, 2000)
4. Luas bangun adalah salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika
kelas VI semester I (Kurikulum 2004)
5. Model kooperatif STAD adalah
merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok
kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu
bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
belum menguasai bahan pembelajaran. (Depag RI, 2004)
6. Kuis suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok.
(Depag RI, 2001)
0 comments on SDMTK-17 PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TENTANG LUAS BANGUN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DAN KUIS PADA SISWA KELAS VIA SDN SADANG TAMAN SIDOARJO :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak