.

.

SDIPS-09 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE BELAJAR AKTIF MODEL PENGAJARAN AUTENTIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Share on :
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE BELAJAR AKTIF MODEL PENGAJARAN AUTENTIK
PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KARYA ILMIAH

OLEH
………………..
NIP: ………………….



DINAS PENDIDIKAN KOTA ………….
…………… KEC. ………….KOTA ………..
TAHUN 2003/2004



LEMBAR PENGESAHAN


Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IVa ke IVb.
                                                                                                ……………………..
             Kepala Sekolah                                                        
       ……………………………                                                                   Penulis


  DWI WIDAYATI, S.Pd                                            SARDI ASMORO, A.Ma.Pd
       NIP:  130 661 218                                                                      NIP: 130 660 364

             Mengetahui                                                                      Mengetahui
   Pustakawan ……………                                             Kepala Cab. Din. Pendidikan
        Kecamatan …………….                                                              Kecamatan ……………


……………………………                            …………………………..
                                                                                       NIP: ……………..

               Mengetahui                                                                     Mengetahui
   Kepala Dinas Pendidikan                                                        Ketua  P G R I
               ……..                                                                  Kota ………………………


 ………………………………                                        …..…………………………..
      Pembina Utama Muda                                                         NPA: …………
        NIP: ………………………



KATA PENGANTAR

            Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Autentik Pada Siswa Sekolah Dasar”, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
            Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:
1.      Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota ………………..
2.      Yth. Ketua PD II PGRI Kota ………………
3.      Yth. Rekan-rekan Guru …………………. Kec……………. Kota …………..
4.      Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.                                                                            
                                                                                                Penulis



ABSTRAK
………………., Bambang, 2003. Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Autentik Pada Siswa ……………………

Kata Kunci: pengetahuan sosial, metode ceramah, metode pengajaran autentik

Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik pada siswa Kelas…………………………………….., (b) Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik terhadap motivasi belajar Pengetahuan Sosial.
Tujuan penelitian tindakan ini adalah: (a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar Pengetahuan Sosial setelah diterapkannya Gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik pada siswa Kelas …………………………….., (b)  Mengetahui pengaruh motivasi belajar Pengetahuan Sosial setelah diterapkan Gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas …………………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (67,65%), siklus II (79,41%), siklus III (91,17%).
Simpulan dari penelitian ini adalah gabungan metode ceramah dengan metode pengajaran autentik dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ……………………., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.





DAFTAR ISI


Halaman
Halaman Judul .................................................................................................                  
Halaman Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB ..... I       PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang  Masalah ..............................................................
B.     Rumusan Masalah ........................................................................
C.     Tujuan Penelitian ........................................................................
D.    Manfaat Penelitian  ......................................................................
E.     Penjelasan Istilah  ........................................................................
F.      Batasan Masalah ..........................................................................
BAB      II       KAJIAN PUSTAKA
A.     Definisi Pembelajaran ..................................................................
B.     Metode Ceramah..........................................................................
C.     Memperkenalkan Belajar Aktif ....................................................
D.    Bagaimanakah Otak Bekerja .......................................................
E.     Gaya Belajar ................................................................................                               
F.      Sisi Sosial Proses Belajar .............................................................
G.    Pengajaran Autentik ....................................................................

BAB     III      METODOLOGI PENELITIAN
A.     Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian .......................................
B.     Rancangan Penelitian  .................................................................
C.     Instrumen Penelitian  .........................................................          
D.    Metode Pengumpulan Data .........................................................
E.     Teknik Analisis Data   .................................................................
BAB     IV      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.     Analisis Item Butir Soal  ..............................................................
B.     Analisi Data Penelitian Persiklus  ................................................
C.     Pembahasan .................................................................................
BAB     V      PENUTUP
A.     Kesimpulan ............................................................................. 47
B.     Saran ........................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 49


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam menggunakan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.
Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik.
Sementara itu ada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Dan, itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita. Pendekatan kontekkstual (contextual teaching learning/CTL) adalah suatu pendekatan pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi harapan itu. Sekarang ini pengajaran kontekstual menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara maksimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang sedemikian cepat.
Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud).
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran struktural dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Autentik Pada Siswa Sekolah Dasar.”



B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:
  1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ……….. .……………. Kec. ………….Kota …………. tahun pelajaran 2003/2004?
  2. Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik terhadap motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa Kelas ………. …………………. Kota ……………tahun pelajaran 2003/2004?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
  1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial setelah diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ……….. …………. Kec. ………….Kota ……… tahun pelajaran 2003/2004.
  2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial setelah diterapkan gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ………. ……. Kec. ……….. Kota ……….. tahun pelajaran 2003/2004.
D. Manfaat Penelitan
Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
  1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
  2. Sumbangan pemikiran bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di …………. Kec………….. Kota ………. tahun pelajaran 2003/2004
E.   Penjelasan Istilah 
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Metode Ceramah adalah:
Adalah suatu cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.
  1. Metode belajar aktif adalah:
Suatu proses belajar mengajar yang menghendaki siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud).
  1. Motivasi belajar adalah:
Dorongan dan kemauan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
  1. Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
F.   Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa ……………. Kec. ………… Kota …………… tahun pelajaran 2003/2004.
  2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2002/2003.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………….


0 comments on SDIPS-09 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE BELAJAR AKTIF MODEL PENGAJARAN AUTENTIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search