HIKMAH BAPAK TUA
Sering kali
kita melihat masalah hanya dari kaca mata pribadi. Ada seorang bapak tua
bersama empat anak yang masih kecil-kecil. Mereka naik Kereta Ekonomi dari
Jatinegara menuju ke Semarang. Di dalam kereta, anak-anak itu sangat ribut sehingga
mengganggu penumpang yang lain. Berlarian kesana kemari, teriak-teriak tawa
mewarnai keceriaan mereka. Penumpang yang lain banyak yang merasa terganggu
dengan tawa anak-anak itu. Sang Bapak tua itu sepertinya tidak mau tahu.
Seorang ibu memberanikan diri menegur Bapak tua, “Pak, maaf Pak! Apakah
anak-anak itu anak Bapak?” Tanpa menjawab Bapak tua itu pelan-pelan mengangkat
kepala dan melihat ke arah ibu yang menegurnya. “Ada apa, Bu?” tanya Bapak tua.
“Itu Pak! Anak Bapak, mereka berisik dan mengganggu penumpang yang lain, tolong
disuruh diam, Pak. Sebagai orang tua Bapak seharusnya bisa menjaga
anak-anaknya, dong! Kami merasa terganggu”. “Ooo.. Maaf bu, saya tidak bisa!”
Jawab Bapak Tua. “Kenapa tidak bisa, kan itu anak Bapak!” “Saya tidak tega.” Kenapa
tidak tega!?” “Tiga hari yang lalu mereka baru saja kehilangan kedua orang
tuanya akibat kecelakaan pesawat. Sejak kecelakaan itu mereka tidak pernah
berhenti menangis, dan baru hari ini saya baru melihat mereka bisa tertawa.
Saya tidak tega memberhentikan tawanya. Jika ibu tega, saya persilahkan.” Jawab
Bapak tua mengakhiri percakapan.
Sang ibu kemudian kembali ke tempat duduknya dan tidak bisa berkata apa-apa lagi sambil meneteskan air matanya. Kini marahnya berubah men jadi sayang. Bencinya jadi simpati. Ia sangat senang melihat anak yatim piatu itu bisa tertawa lepas.
Yakinlah, pada
saat kita mamu membuka mata hati dan pendengaran, pastilah hidup ini akan lebih
mudah untuk dipahami. Kebencian jadi kasih sayang. Dendam jadi persahabatan.
Tidak ada yang salah dalam kehidupan ini, yang salah adalah pada saat kita
tidak berusaha mengerti tentang kehidupan. Sungguh Allah menginginkan kebaikan
bagimu, kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat, karena Allah Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.
(Bagus Hernowo
– Pesantren Enterpreuner)
0 comments on HIKMAH BAPAK TUA :
Post a Comment and Don't Spam!
Berkomentarlah secara bijak