.

.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF MELALUI KALIMAT ACAK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONGGO TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Share on :
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF MELALUI KALIMAT ACAK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONGGO TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
                   Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam masyarakat. Dengan bahasa seseorang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik itu lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah., karena itu mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di lembaga pendidikan formal. Melalui bahasa seseorang dapat belajar mengenai adat istiadat, tingkah laku dan tatakrama masyarakat, baik bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi nasional maupun bahasa daerah sebagai bagian dari kebudayaan hidup yang berkembang.
Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa terampil berbahasa yaitu mampu berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Dalam proses pemerolehan keempat keterampilan berbahasa tersebut, siswa melakukannya secara berurutan. Mula-mula diperoleh keterampilan menyimak , lalu secara berturut-turut diikuti dengan keterampilan berbicara, membaca, dan akhirnya menulis.
Pada dasarnya keterampilan menyimak dan berbicara diperoleh di lingkungan keluarga dan selanjutnya berkembang melalui keterampilan membaca dan menulis, yang diperoleh siswa di sekolah.

       “Mula-mula pada masa kecil kita belajar berbahasa lisan yaitu menyimak dan berbicara. Seorang anak menyimak apa yang dikomunikasikan orang tua, saudara, dan lingkungannya. Pada saat yang sama, ia pun  belajar berbicara secara bertahap mulai dengan meracau atau meraban, berujar dengan sepatah kata, dua kata, tiga kata, hingga perkataannya menyerupai tuturan  orang dewasa.” (Akhadiah,dkk, 1997: 1.9)
 Meskipun keterampilan menyimak dan berbicara diperoleh dari pendengaran, untuk berbahasa tulis anak memperkaya pembendaharaan bahasa dengan berbagai informasi yang ditangkap kemudian ada proses berpikir dan nalar.
Akhadiah, dkk (1997 :1.16) menyatakan bahwa menulis sebagai kegiatan menyampaikan pesan (gagasan, perasaan, dan informasi) secara tertulis kepada pihak lain (pembaca). Sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal, menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan atau isi tulisan, saluran atau medium tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan berbahasa lainya. Apa yang diperoleh dari menyimak, membaca, dan berbicara akan memberinya masukan berharga untuk kegiatan menulis. Meskipun demikian, menulis sebagai suatu aktivitas berbahasa tulis memiliki perbedaan terutama dengan kegiatan berbahasa lisan. Perbedaan itu menyangkut cara serta konteks dan hubungan antar unsure yang terlibat, yang berimplikasi pada ragam bahasa yang digunakan. Dan ketika penulis melakukan aktivitas menulisnya dia memiliki tujuan dan sesuatu yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Hal ini akan menentukan corak wacana yang digunakan, misalnya: deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Karena hubungannya yang resiprokal, maka pemilihan ragam wacana itupun akan mempengaruhi isi, pengorganisasian ide-ide dan penyajian karangan.
                    Penggunaan paragraf sangat berperan dalam membuat suatu karangan atau wacana sebab paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan yang di dalamnya terdapat gagasan utama serta beberapa gagasan  penjelas. Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar dari pada kalimat. Meskipun demikian, paragraf masih merupakan bagian dari satuan bahasa lainnya, yang disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraf. (Kosasih, 2007 :135)
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak sekolah atau guru dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa. Upaya yang dilakukan adalah memantapkan perencanaan pengajaran dalam konsep dan memaksimalkan prosedur pelaksanaan pengajaran dengan menggunakan media/ stimulus yang efektif. Namun demikian, kenyataan di lapangan menunjukan bahwa keterampilan dan kemampuan menulis siswa kelas VII SMP N 1 Donggo masih kurang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan, baik yang bersifat psikologis maupun metodologis. Hambatan psikologis dapat dilihat dari sikap siswa yang menganggap menulis sebagai beban, kurang penting, dan sulit tampa mau mencobanya. Sebaliknya hambatan metodologis dapat berupa metode pengajaran yang digunakan cenderung tidak profesional atau guru kurang menguasai metode yang digunakan.  Penjelasan tersebut, tampak bahwa hambatan menulis terletak pada penerapan metode dan teknik pengajaran yang kurang tepat dan penyampainnya kurang variatif.
Hasil dalam berbagai pertemuan, diklat, dan pelatihan-pelatihan resmi, mengemukakan bahwa setiap keterampilan menulis siswa harus ditingkatkan. Hambatan yang ada pada siswa kelas VII SMP N 1 Donggo antara  lain yang bersifat internal maupun eksternal, hambatan psikologis dan metodelogis. Hambatan metodelogis yang nampak adalah dalam pemberian jam (waktu) praktek dan teori latihan menulis atau mengarang tidak seimbang. Dalam pelajaran menulis atau mengarang, siswa dibiasakan untuk mengungkapkan buah pikiranya. Siswa dibimbing untuk belajar menyusun kalimat sehingga menjadi paragraf yang padu. Dengan hal tersebut siswa dapat mengasah kemampuannya dalam keterampilan menulis paragraf .
Kegiatan menulis lanjut atau mengarang itu pada dasarnya mengkomunikasikan  (menyampaikan dan mengekspresikan) sesuatu (pengindraan, pikiran, khayalan, kehendak, dan sebagainya) dalam bahasa tulis, maka tujuan utama pengajaran menulis adalah siswa memiliki kemapuan menulis dengan bahasa Indonesia, sedangkan pengetahuan tentang hal ihwa menulis (teori menulis) harus diperlakukan sebagai penunjang bagi kemampuan menulis itu.
Upaya utama yang harus dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VII SMP N 1 Donggo adalah dengan pembenahan dalam
 lingkup metode dan teknik pembelajaran, terutama teknik menulis itu sendiri. Pembenahan harus mecangkup konsepsi dalam perencanaan dan akulturasi konsep secara efektif dan efesien dengan mendayagunakan interelasi fungsional antara pendekatan, strategi,metode, dan teknik belajar mengajar.
Berdasarkan uraian beberapa pakar di atas, maka salah satu upaya yang akan diterapkan penulis dalam melatih keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas VII SMP N 1 Donggo adalah dengan teknik penyusunan kalimat acak. Dalam pelaksanaannya, teknik ini dapat didukung oleh sejumlah perangkat atau media yang memiliki keaktifan siswa. Teknik penyusunan kalimat acak merupakan cara yang memungkinkan siswa untuk melatih keterampilannya dalam menulis paragraf yang padu. Dengan teknik ini diharapkan dapat membangkitkan keinginan dan minat bagi siswa dalam menulis serta mengasah kemampuan siswa dalam merangkai kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga membentuk sebuah paragraf yang kohesif dan koheren. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mempunyai dorongan yang kuat untuk meneliti tentang “ Meningkatkan Keterampila Menulis Paragraf Deduktif Melalui Kalimat Acak Siswa Kelas VII SMP N 1 Donggo Bima Tahun Pelajaran 2011/2012” Dengan teknik penyusunan kalimat acak siswa dapat dengan mudah menulis dalam bentuk paragraf deduktif dan tidak kesulitan lagi untuk mengembangkan ide-ide dalam mengarang. Karena di sini siswa hanya menyusun kalimat-kalimat yang sudah diacak menjadi paragraf utuh yang membentuk makna yang serasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengajaran bahasa Indonesia, khususnya pada kemampuan menulis.
B.     Identifikasi Masalah
                    Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1.      siswa beranggapan bahwa menulis sebagai beban, kurang penting, dan sulit tampa mau mencobanya;
2.      siswa masih kesulitan dalam menyusun sebuah kalimat yang struktur dan maknanya benar;
3.      Teknik pembelajaran menulis kurang bervariasi sehingga membosankan dan tidak menarik bagi siswa;
4.      peningkatan keterampilan menulis siswa kelas VII SMP N 1 Donggo dapat diupayakan dengan mengembangkan strategi pembelajaran bahasa Indonesia, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik kalimat acaka.
C.    Pembatasan Masalah
                   Dari empat masalah yang telah diidentifikasi tersebut, masalah yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini dibatasi pada permasalahan yang keempat, yakni penggunaan teknik kalimat acak untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VII SMP N 1 Donggo.


D.    Rumusan Masalah
                      Berdasarkan uraian di atas,maka dapat dirumuskan bahwa masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah proses pembelajaran dengan teknik kalimat acak dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Donggo tahun pelajaran 2011/2012 ?
2.      Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Donggo tahun pelajaran 2011/2012 setelah mendapatkan pembelajaran dengan teknik kalimat acak ?
E.     Alternati Pemecahan Masalah
          Pemecahan masalah rendahnya kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Donggo, dalam penelitian ini diupayakan dengan memilih alternatif teknik kalimat acak, yakni latihan keterampilan menulis dengan menyusun kalimat-kalimat acak menjadi paragraf yang padu. Penggunaan teknik kalimat acak ini memiliki kelebihan karena pembelajaran akan lebih menarik bagi siswa karena di sini siswa hanya menyusun kalimat-kalimat yang sudah ada.
F.     Tujuan Penelitian
                   Berawal dari rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan teknik kalimat acak dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Donggo tahun pelajaran 2011/2012;
2.      untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Donggo tahun pelajaran 2011/2012 setelah mendapatkan pembelajaran dengan teknik kalimat acak
G.    Manfaat Penelitian
1.     Manfaat Teoretis
            Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori pembelajaran bahasa Indonesia khususnya teori pembelajaran keterampilan menulis atau menyusun paragraf dengan menggunakan teknik kalimat acak.
2.       Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara prktis bagi:
a. siswa: penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran berbicara;
b.  guru: hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan oleh guru bahasa Indonesia di SMP N 1 Donggo untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan teknik kalimat acak sebagai salah satu alternatif pilihan teknik pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis; dan
c. sekolah: hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki sistem pembelajaran bahasa Indonesia di SMP N 1 Donggo.

0 comments on MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF MELALUI KALIMAT ACAK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONGGO TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search