.

.

PEMBERIAN MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I A SMP NEGERI 03 BATU

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

PEMBERIAN MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS I A SMP NEGERI 03 BATU


DPL: Imron Rossidy, M. Th, M.Ed

Oleh:

Sri Indra Rini
NIM: 001160046









FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
2005






PEMBERIAN MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I A
SMP NEGERI 03 BATU










HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PEMBERIAN MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I A SMP NEGERI 03 BATU

Diajukan untuk memenuhi salah satu rangkaian tugas Praktek Kerja Lapangan Intergratif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Ekonomi
 Universitas Islam Negeri Malang
2005.




Disusun Oleh
Sri Indra Rini
001160046



Telah dikoreksi dan disetujui pada tanggal      Maret 2005.




Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan


Imron Rosyadi, M. Th, M.Ed
NIP. 150303046.



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian ini dengan baik. Adapun penulisan ini dimaksudkan Untuk melengkapi syarat dalam menyelesaikan program PKLI pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Malang. Penelitian ini berjudul Pemberian Motivasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Ia Smp Negeri 03 Batu”
Dengan selesainya penulisan laporan penelitian ini penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini, terutama kepada pihak:
1.      Almarhum ayah tercinta.
2.      Ibu tercinta yang dengan tulus memberikan kasih sayang, motivasi dan doa bagi penulis.
3.      Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Malang.
4.      Tarbiyah Pendidikan Ekonomi.
5.      Bapak Imron Rossidy, M. Th, M. Ed, selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
6.      Bapak Drs. H. Sudjud Lamudjianto, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Batu.
7.      Ibu Fransisca Umi Setyo, selaku Guru Pamong.


8.      Segenap guru dan karyawan SMP Negeri 03 Batu yang telah banyak memberikan informasi yang cukup membantu terhadap penelitian ini.
9.      Rekan-rekan seperjuangan yang kompak dalam menyelesaikan tugas PKLI (Pakde, Budhe, Mas Rosy, Mona, Om, Tante, Ghufron, Mba’ Iffa, Dhani, Nuries, Mahfud, Sichah, Fatma)
10.  Bapak Untung sekeluarga (Bu Fini, Dini, Monel) yang selalu memberi motivasi kepada penulis untuk selalu bertahan.
Penulis sadar bahwa tak ada yang sempurna kecuali Allah Yang Maha Kuasa. Karena itulah saran dan kritik senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan laporan penelitian ini. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.



                                                                                                Batu…Maret 2005
                                                                                                          Penulis


                                                                                                     Sri Indra Rini


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... 
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah...........................................................................
B.    Rumusan Masalah.....................................................................................
C.    Tujuan penelitian....................................................................................
D.    Manfaat penelitian..................................................................................
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian motivasi............................................................
B.     Prestasi belajar dan kriteria.................................................................
C.     Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa..........................
D.    Bentuk pemberian motivasi.....................................................................
BAB III: METODE PENELITIAN
A.    Setting.....................................................................
B.     Perencanaan Tindakan Kelas...............................................................................
1.      Perencanaan Tindakan
2.      Implementasi Tindakan
3.      Observasi
4.      Analisis dan Refleksi
C.     Siklus Penelitian................................................................................
D.    Pembuatan Instrument.....................................................................................
E.     Pengumpulan Data..................................................................
F.      Indikator Kinerja..................................................................................
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Sekilas tentang SMP Negeri 03 Batu
1.      Sejarah Berdirinya SMP Negeri 03 Batu
2.      Data Sekolah
3.      Strukur Organisasi Sekolah
4.      Keadaan Sarana dan Prasarana
5.      Tenaga Pendidikan
6.      Keadaan Siswa
B.    Siklus I
1.      Perencanaan Tindakan siklus I
2.      Implementasi Tindakan siklus I
3.      Observasi siklus I
4.      Analisis dan Refleksi siklus I
C.    Siklus II
1.      Perencanaan Tindakan siklus II
2.      Implementasi Tindakan siklus II
3.      Observasi siklus II
4.      Analisis dan Refleksi siklus II
BAB  V:   PENUTUP
1.      Kesimpulan...........................................................................
2.      Saran............................................................................
DAFTARPUSTAKA...................................................................................
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan adalah suatu yang amat mendasar dalam kehidupan manusia, pendidikan yang dilaksanakan secara benar dan sungguh-sungguh akan tercipta generasi yang handal yang mampu membawa negara ini ke arah yang lebih baik dan maju sehingga mampu mengikuti perkembangan jaman.
Lembaga pendidikan terutama sekolah berusaha mengarahkan dan memaksimalkan efektivitas belajar siswa dengan jalan merencanakan dan mengorganisasikan proses belajar mengajar, sistem tersebut dikembangkan menjadi empat komponen yaitu: materi, tujuan, pengalaman belajar mengajar atau metode dan evaluasi. Keempat komponen tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan yang disebut sistem pengajaran.
Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, yakni faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Oleh karena itu, guru sebagai salah satu faktor ekstern dalam menjalankan proses belajar mengajar yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu pengajaran. Dalam rangka menangani permasalahan tersebut diperlukan suatu aktivitas yang didorong oleh suatu motivasi. Demikian pula mahasiswa yang sedang menjalani aktivitas belajar di sekolah, karena didorong oleh motivasi dalam diri masing-masing siswa. Motivasi merupakan daya penggerak dari berbagai motif yang ada pada diri individu dan diarahkan pada tujuan tertentu.
Untuk mempelajari suatu ilmu dengan baik dibutuhkan suatu motivasi, karena berkaitan dengan semangat dan gairah belajar siswa untuk melakukan sesuatu.
Agar pendidikan mencapai sebuah tujuan, maka perlu disusun suatu strategi yang sesuai dengan kondisi, maksudnya langkah itu harus disusun dengan terencana sesuai dengan harapan dan keinginan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tersebut di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
1.      Apakah pemberian motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I A SMP Negeri 03 Batu?
2.      Bagaimana pemberian motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I A SMP Negeri 03 Batu?

C.    Tujuan Penelitian
Setiap manusia yang bertindak pasti mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, baik tujuan itu bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sesuai dengan formulasi permasalahan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apakah motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I A SMP Negeri 03 Batu?
2.      Untuk mengetahui bagaimana motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I A SMP Negeri 03 Batu?
D.    Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dan memberi kontribusi dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar di SMP 03 Batu. Adapun secara mendetail manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Dapat memberikan gambaran pada para guru tentang usaha-usaha yang akan dilakukan sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.      Dapat memberikan motivasi yang sesuai dengan anak-anak khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
3.      Dapat menambah keilmuan dan memberikan informasi pada masyarakat tentang upaya-upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
4.      Bagi peneliti dapat mengetahui secara langsung dan mendalam tentang upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan belajar siswa.

PENGUASAAN KATA-KATA BERSINONIM DALAM MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF PADA SISWA KELAS ...

PENGUASAAN KATA-KATA BERSINONIM DALAM MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF PADA SISWA KELAS ...

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sebagai salah satu kebanggaan nasional, bahasa Indonesian harus selalu dibina dan dikembangkan sesuai dengan situasi zaman. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dapat dilakukan secara formal, informal, dan non formal. Berkaitan dengan hal tersebut, pengajaran bahasa Indonesia di sekolah pada dasarnya merupakan salah satu bentuk usaha pembinaan dan pengembangan bahasa, dilakukan melalui jalur formal. Dengan pengajaran tersebut, diharapkan siswa tidak hanya mengetahui terori bahasa, melainkan benar-benar mampu berbahasa baik dan benar.
Kata-kata bersinonim dapat berupa kata, kelompok kata, frase, atau kalimat. Mesikipun demikian yang dianggap sinonim hanya kata-kata saja. Sering dijumpai bentuk menanti digunakan secara bergantian dengan bentuk menunggu, bentuk meninggal dunia dena bentuk wafat, tewas, mati dan gugur, bentuk mengimbau dengan bentuk mengajak, mengharap, dan sebagainya. Ketepatan bentuk mengajak, mengaharap, dan sebagainya. Ketepatan menggunakan kata-kta bersinonim dalam kegiatan berbahasa, baik secara lisan maupun tertulis, turut menentukankejelasan, ketepatan, dan kesatuan suatu gagasan yang disampaikanolehpenutur maupun informsi yang diterima olehpenanggap. Apabila kosa kata memadai, maka komunikasiakan mengalami hambatan.  Oleh karena itu penguasaan kosa kata sangat penting dalam kegiatan berbahasa. Penggunaan sinonim adalah kemampuan yang termasuk dalam lingkup penguasaan kosa kata. Jadi dengan munculnya kata-kata bersinonim akan membawa manfaat. Sehubungan dengan manfaat sinonim, Aminuddin (1988: 119). Berpendapat bahwa dalam kegiatan mengarang maupun penataan gaya bahasa dalam ujaran sinonim lebih membuka peluang untuk (1) memilih kosa kata yang lebih sesuai dengan konteks, tanpa mengubah gagasan, (2) mengadakan variasi dalam kegiatan kosa kata, sehingga ujaran, maupun karangan yang ditampilkan lebih segar, (3) memilih kosa kata yang terasa lebih akrab dengan penanggap, dan (4)  membuka peluang bagi pengarang maupun penutur untuk menyusun paparan lebih memberikan kesan akademis, maupun porfesional.
Menyusun kalimat efektif memerlukan syarat-syarat tentang pemilihan kata yang berkaitan dengan kata-kata yang bersinonim, yaitu (1) tetap, (2) sekasama (sesuai), dan (3) lazim (Soedjoto, 1988: 1). Syarat tepat berkaitan dengan situasi, misalnya dengan siapa kita berbicara, dimana, kapan, dan sebagainya. Seksama (sesuai) berkaitan dengan distribusi, yaitu penggunakan kata tugas yang bersinonim, misalnya untuk, bagi, buat, demi, dan sebagainya. Adapun lazim berkaitan dengan situasi, nilai rasa maupun distribusi.
Sehubungan hal itu Abdul Razak (1988: 7) mengatakan bahwa kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya yang pada umumnya terdiri dari kata harus menempati yang jelas dalam hubungannya satu sama lain. Kata-kata itu pasti diurutkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang apalagi yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Pemakai bahasa itu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemakai bahasa yang mengidahkan syarat-syarat kalimat efektif cenderung menggunakan kalimat yang sederhana, mudah dipahami pembaca, serta dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara cepat.
Menurut Tarigan, (1985: 80), tujuan pengajaran sinonim antara lain (1) membantu siswa dalam menelaah kosa kata, (2) menjadi wahana yang praktis dan efektif untuk menyampaikan gagasan-gagasan umum, serta untuk melihat hubungan antar kata-kata yang sama atau yang mirip.
Di sisi lain Gorrys Keraf (1981: 2) berpendapat bahwa dalam pengajaran komposisi siswa kurang mampu menguasai kata. Akibatnya siswa kurang mampu menguasai kata.akibatnya siswa tidak dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara tepat. Kalimat-kalimatnya sering tidak mampu mengembangkan  idenya secara teratur dan berkisambungan. Kelemahan lain yang menyebabkan ketidakmampuan siwa dalam berbahasa adalah, (1) adanya pengajar non bahasa yang tidak benar, (2) metode pengajaran bahasa lebih menekankan penguasaan kaidah-kaidah gramatikal dan bukan latihan kemahiran, dan (3) karena situasi kebahasaan yang terlalu tidak menguntungkan anak didik untuk pengajaran bahasa Indonesia secara efektif, menjadikan beban tugas pengajaran bahasa Indonesia dirasakan berat tentang penguasan kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif.



B.   Rumusan Masalah 
Secara operasional, lingkup masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah penguasaan siswa kelas ……………………………..Tahun pelajaran 2002/2003 tentang makna dasar dan makna tambahan kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif?
  2. Bagaimanakah penguasaan siswa kelas ………………………………………. Tahun pelajaran 2002/2003 tentang nilai rasa (makna emotif) kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif?
  3. Bagaimanakah penguasaan siswa kelas ………………………………….. Tahun pelajaran 2002/2003 tentang distribusi kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif?


C. Tujuan Penelitian
1.   Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran objektif tentang penguasaan kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif pada siswa kelas ……………………………….. Tahun pelajaran 2002/2003
2.       Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan memperoleh:
a.       Deskripsi tentang penguasaan makna dasar dan makna tambahan kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif siswa kelas …………………………….Tahun pelajaran 2002/2003.
b.       Deskripsi tentang penguasaan nilai rasa (makna emotif) kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif siswa kelas ………………………………….Tahun pelajaran 2002/2003.
c.       Deskripsi tentang penguasaan distribusi kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif siswa kelas ………………………………Tahun pelajaran 2002/2003



D. Kegunaan Penelitian
Diharapkan hasil penelitian inidapat membuahkan beberapa manfaat seperti berikut:
1.      Bagi siswa, hasil penelitian ini siswa diharapkan mampu menguasai kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif, sehingga dapat menerapkan baik secara lisan maupun tulisan.
2.      Hasil penelitian ini bagi guru diharapkan dapat membuahkan atau memberikan gambaran tentang penguasaan kata-kata bersinonim siswa kepada para guru, sehingga mereka akan lebih mudah dan cermat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya demi peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah.
3.      Hasil penelitian ini bagi kepala sekolah diharapkan dapat sebagai alat untuk mengadakan supervisi kepada para guru, sehingga akan membantu meningkatkan mutu pendidikan.
4.      Hasil penelitian ini bagi pengajaran diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiaran terhadap pembinaan dan pengembangan, terutama dalam bidang penguasaan kata-kata bersinonim, yang ditempuh melalui jalur formal.



E.  Hipotesis
1.      Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau salah. Dia akan ditolak jika faktor-faktornya membenarkannya (Hadi, 1984: 63). Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut:
a.       Siswa kelas ………………………………….. Tahun pelajaran 2002/2003 mampu menguasai makna dasar dan makna tambahan kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif.
b.       Siswa kelas ………………………………….. Tahun pelajaran 2002/2003 mampu menguasai nilai rasa (makna emotif) kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif.
c.       Siswa kelas ……………………………………….. Tahun pelajaran 2002/2003 mampu menguasai distribusi kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif.
3.       Kriteria Hipotesis
Penerimaan atau penolakan hipotesis ditentukan berdasarkan kriteria penelitian sebagai berikut:
a.       Siswa kelas …………………………………… Tahun pelajaran 2002/2003 mampu menguasai makna dasar dan makna tambahan kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif, jika 60% atau lebih siswa sampel dapat mengerjakan dengan benar dari sejumlah soal yang disediakan.
b.       Siswa kelas ………………………………. Tahun pelajaran 2002/2003 mampu menguasai makna nilai rasa (makna emotif) kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif, jika 60% atau lebih siswa sampel dapat mengerjakan dengan benar dari sejumlah soal yang disediakan.
c.       Siswa kelas …………………………………. Tahun pelajaran 2002/2003 mampu menguasai distribusi kata-kata bersinonim dalam menyusun kalimat efektif, jika 60% atau lebih siswa sampel dapat mengerjakan dengan benar dari sejumlah soal yang disediakan.

SDIPS-01 ASPEK EDUKATIF LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN BAGI PENGUASAAN KONSEP IPS DI KELAS V SDN _________ TAHUN PELAJARAN ___/____

ASPEK EDUKATIF LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN BAGI PENGUASAAN KONSEP IPS DI KELAS V
SDN _________  TAHUN PELAJARAN ___/____



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga tempat anak-anak usia 7 sampai 12 tahun dibina, dididik untuk menjadi manusia dewasa yang mandiri, yang mampu mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia. Selain itu, juga merupakan "...jenjang Pendidikan yang melandasi jenjang Pendidikan menengah". (UUSPN,2003:10)
Sebagai lembaga yang secara langsung mendidik anak-anak untuk dipersiapkan ke jenjang Pendidikan selanjutnya, keterlibatan masyarakat serta pemerintah sangat dituntut agar apa yang diharapkan dapat terwujud. Keterlibatan ini menjadi suatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dengan adanya peningkatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di semua sektor kehidupan manusia.
Guru sebagai orang kedua yang menangani anak sesudah orang tua, memiliki peran yang sangat esensial dalam upaya pencapaian tujuan melalui berbagai teknik dan cara yang profesional yang ditampilkannya di kelas. Untuk itu pembekalan dan pengayaan serta pengembangan kemampuan profesional guru mutlak untuk selalu dilakukan di setiap kesempatan waktu dan suasana.
Namun kenyataan di lapangan banyak ditemukan terjadinya kesenjangan dalam proses belajar mengajar diantaranya; kemampuan profesional yang ditampilkan dan dimiliki guru kurang maksimal, guru kurang memperhatikan perkembangan sekitar, sangat tergantung pada buku, tidak ada upaya untuk pengembangan materi, minimnya penggunaan Media dan alat peraga, dan kurang memperhatikan siswa (Somantri, l994 : 4 ; Suwarma, 1991 : 123 ; Rochmadi , 1996 :13).
Akibat dari cara mengajar seperti ini, maka banyak ditemukan siswa-siswa yang pasif dalam setiap pembelajaran di kelas, tidak terjadi suasana yang bernuansa kreatif dialog, sarat dengan hapalan, tidak ada pengembangan berpikir yang dilakukan guru, membosankan, serta adanya proses pembelajaran yang tidak bermakna ( rote learning).
Demikian halnya yang terjadi dalam pembelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar (Suwarma,1991:125;Somantri,1994:5;Rochmadi,1996:13). Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Stodolsky, Salk, dan Galessner dalam Hasan, (1991:87), kemudian Preston dan Herman dalam Suradisastra, dkk. (1993:63) yang mengemukakan bahwa sejak dulu memang Pendidikan IPS kurang populer di kalangan siswa karena banyak yang harus dihafalkan dan sering hapalan itu hipa karena setelah ulangan selesai tidak digunakan lagi serta menyebabkan banyak anak tidak percaya dengan apa yang ia pelajari dalam Pendidikan IPS.
Padahal jika dikaji dalam GBPP 1994 Mata Pelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar memiliki sumbangan yang sangat besar dalam upaya pencapaian tujuan Pendidikan dasar seperti yang dikemukakan sebelumnya, diantaranya:
1.                               Memberikan pembekalan pengetahuan tentang manusia dan seluk-beluk dalam astragatra kehidupan (ipoleksosbudhankam dan Agama serta lingkungan dimana manusia tinggal yaitu sebagai insan mandiri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara).
2.                               Membina kesadaran, keyakinan dan sikap pentingnya hidup bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan, bertanggungjawab, dan manusiawi (menghargai derajat martabat sesama, penuh kecintaan dan rasa kekeluargaan).
3.                               Membina keterampilan hidup bermasyarakat dalam negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
4.                               Menunjang terpenuhinya bekal kemampuan dasar peserta didik dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia.
5.                               Membina perbekalan dan kesiapan untuk belajar lebih lanjut dan/atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Tujuan tersebut membawa implikasi pada pola pembelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar yang dicirikan pada upaya penekanan dan pengenalan dirinya sebagai mahluk sosial yang tahu tentang dirinya dan lingkungan sekitarnya (sosial, budaya, fisik, alam). Oleh karena itu lingkungan dapat menjadikan anak aktif dalam mengembangkan diri.
Pengembangan kegiatan pembelajaran Pendidikan IPS di SD, yang kajiannya berdimensi pada konteks lingkungan sekitar siswa atau pengaitan latar kehidupan masyarakat dengan berbagai aktivitasnya, fenomena atau permasalahannya sebagai sumber belajar nyata dalam proses pembelajaran Pendidikan IPS sekolah dasar mutlak harus dilakukan. Hal ini, ditegaskan Sumaatmadja (1980:17) bahwa:
"Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang-bidang yang digali dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh sebab itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya, merupakan bidang pengetahuan yang tidak berpijak kepada kenyataan. IPS yang tidak bersumber kepada kenyataan tidak mungkin mencapai sasaran dan tujuannya, dan tidak akan memenuhi tuntunan kemasyarakatannya.
Pola pembelajaran Pendidikan IPS yang berkaitan erat dengan konteks permasalahan lingkungan masyarakat sekitar siswa baik sebagai sumber belajar maupun sebagai Media dan evaluasi pembelajaran hendaknya disajikan secara expanding community aproach (berdasarkan pendekatan perkembangan masyarakat).
Lingkungan sekitar siswa kaya akan sumber belajar yang esensial dalam pembelajaran Pendidikan IPS. Permasalahannya, apakah hal tersebut sudah dimanfaatkan guru secara optimal dalam mengajarkan IPS ? Karena, berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar masih berorientasi dan sarat dengan pengembangan keilmuan yang bersifat konseptual (Somantri, 1994:4), belum banyak memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar (Tindangan, 1991:112), serta sangat tergantung kepada bukti yang isinya kadang tidak memiliki keselarasan dengan lingkungan sekitar tempat siswa bertempat tinggal (Rochmadi,1996:13 ).
Konteks lingkungan sekitar siswa dalam pembelajaran IPS diarahkan tidak hanya agar siswa merasa dekat dan akrab dengan lingkungan sekitarnya, tetapi lebih dari itu bahwa IPS mengemban misi Pendidikan sebagai sarana, wahana dan wadah pembinaan siswa dalam hal kemampuan dasar dalam kegiatan belajar dan berpikir kritis, penanaman watak, nilai dan sikap sosial yang baik, serta pengembangan kecakapan dasar siswa untuk selalu mau dan mampu secara peduli dalam berkehidupan secara baik sesuai tuntunan dan harapan yang dikembangkan oleh lingkungan masyarakat sekitar.
 Suradisastra dkk. (1993:45) mengemukakan bahwa sesuai dengan tingkat perkembangan siswa sekolah dasar belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh. Akan tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut secara perlahan-lahan sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis siswa. Melalui pengajaran IPS mereka dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi hidup dan tantangan-tantangannya. Selanjutnya mereka kelak diharapkan mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah­ masalah sosial yang dihadapinya.
Berdasarkan beberapa pandangan dan permasalahan di atas, maka pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam pengajaran IPS memiliki fimgsi sangat sentral dan esensial bagi pengembangan dan ketercapaian tujuan Pendidikan IPS di sekolah dasar, khususnya dan Pendidikan dasar pada umumnya. Oleh karena itu penulis mengangkat  tema penelitian tentang : Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran Pendidikan IPS di  SDN _______  Kecamatan ______  Kabupaten _____.,    tahun Pelajaran ______/______ .



B.     Perumusan Masalah
Secara umum permasalahan penelitian ini dirumuskan "bagaimana memanfaatkan lingkungan sekitar anak sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS di SDN _______  Kecamatan ______  Kabupaten _____.,   tahun Pelajaran ____/____ ?"
Pertanyaan umum tersebut diuraikan ke dalam beberapa pertanyaan khusus yang merupakan permasalahan yang ingin diungkapkan melalui penelitian ini, yaitu :
1.                  Apakah pemanfaatan lingkungan di dalam pembelajaran Pendidikan IPS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan guru ?
2.                  Apakah dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan perolehan hasil belajar siswa kelas V SDN _______  Kecamatan ______  Kabupaten _____.,   tahun Pelajaran ____/____ ?
3.                  Bagaimana persepsi siswa kelas V SDN _______  Kecamatan ______  Kabupaten _____.,   tahun Pelajaran ____/____terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar ?
4.                  Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS di kelas V SDN _______  Kecamatan ______  Kabupaten _____.,   tahun Pelajaran ____/____dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar ?



C.     Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian antara lain :
1.      Untuk mengetahui kualitas pembelajaran Pendidikan IPS dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
2.      Untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran dengan Pendekatan Lingkungan terhadap hasil belajar siswa di sekolah dasar.
3.      Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
4.      Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kendala dalam melaksanakan Model Pembelajaran dengan Pendekatan Lingkungan.



D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan pihak-pihak lain sebagai berikut :
1.      Manfaat bagi Peneliti
Manfaat yang dapat diperoleh peneliti ini, yaitu :
a.       Secara teoritis, hasil penelitian ini menambah wawasan pengetahuan dalam Pendidikan IPS, khususnya pengetahuan tentang pemanfaatan sumber belajar.
b.      Secara praktis, hasil penelitian ini menambah pengalaman dibidang penelitian, khususnya dalam menggunakan Model Pembelajaran dengan Pendekatan Lingkungan.
2.      Manfaat bagi Guru
Manfaat yang diperoleh guru bidang studi Pendidikan IPS, yaitu :
a.       Memberikan perbaikan cara mengajar guru, bagaimana mengaktifkan siswa dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
b.      Menemukan pola pembelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar yang efektif melalui pemantauan lingkungan sekitar.

3.      Manfaat bagi Siswa
Manfaat yang diharapkan dan diperoleh siswa dan penelitian ini, yaitu :
a.       Mengembangkan pola pikir siswa ke arah pemikiran proses.
b.      Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa untuk lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam mengembangkan aktivitas dan kreativitas berpikir secara ilmiah.



E.     Hipotesis
 Guru kelas V SDN ________  Kecamatan _____   Kabupaten ________  Tahun Pelajaran___/____ yang dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar   mampu meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di  kelas.



F.      Definisi Operasional
Untuk menghindari interpretasi yang salah terhadap pokok-pokok masalah yang diteliti, dalam bagian ini akan dijelaskan secara spesifik beberapa istilah yang dianggap penting.
1.      Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah proses, cara perbuatan, memanfaatkan, usaha pendayagunaan, pemberdayaan. Pemanfaatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah upaya mendayagunakan sesuatu (Depdipkbud, 1989:555). Jadi pemanfaatan dalam penelitian ini diartikan sebagai upaya mendayagunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dalam mata pelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar.

2.      Lingkungan Sekitar
Yang dimaksud dengan lingkungan sekitar dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar anak didik (sekolah) baik itu yang berbentuk benda hidup (mempunyai aktivitas) maupun benda mati (yang tidak mempunyai aktivitas). Bentuknya bisa fisik, alam, sosial, budaya maupun psikologis. Tetapi dalam hal ini dibatasi pada hal-hal yang memiliki keterkaitan erat dengan mata pelajaran Pendidikan IPS di Sekolah Dasar dan perkembangan psikologis siswa kelas V. contohnya : jalan raya depan sekolah, terminal, telepon umum, angkutan kota, pasar, warung telekomunikasi, koperasi, kebun sekolah, lingkungan pertanian, ruang perpustakaan, tempat-tempat suaka dan sebagainya (Maksum, 1997:9).

3.      Sumber Belajar
"Sumber belajar adalah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah sebagai sumber pengetahuan, dapat berupa manusia atau bukan manusia. Sumber belajar itu tersedia di masyarakat, baik yang sudah dirancang untuk keperluan belajar maupun yang belum, seperti segala fasilitas yang tersedia di sekolah, halaman, kebun, hutan, gunung" (Tabrani, 1993:191).
Maksud sumber belajar dalam penelitian ini adalah semua unsur yang dapat dipakai oleh siswa secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan siswa lain untuk memudahkan belajar.



4.      Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Nasution dalam Sumaatmadja  (2002:12.3) menyatakan pengertian IPS adalah sebagai berikut.
"Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu program Pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dengan lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti : geografi. sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, psikologi serta sosial."
Sedangkan menurut Depdikbud (1994:14) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata negara.
Jadi Ilmu Pengetahuan Sosial itu berkenaan dengan manusia dan hubungannya dengan lingkungan-lingkungan sosial dan lingkungan alamiah.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial wajib dan harus diajarkan dengan penuh rasa tanggung jawab kepada siswa, karena sangat erat hubungannya dengan manusia dan alam sekitarnya dimana manusia hidup dan melakukan aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. Dan dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar pada bidang studi Pendidikan IPS di SD adalah untuk menciptakan proses pembelajaran IPS dengan memanfaatkan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud pada penelitian ini dibatasi pada lingkungan sekitar sekolah. Siswa secara langsung mengamati dan mengkaji alam sesuai dengan pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai. Dari kegiatan ini siswa diharapkan dapat memahami materi atau konsep-konsep yang ada, juga menemukan hal-hal yang baru yang dapat mengembangkan kreativitas belajar siswa.





IPSSD-04 PENGARUH GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE KERJA KOLOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH GABUNGAN METODE CERAMAH
DENGAN METODE KERJA KOLOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PADA SISWA SEKOLAH DASAR


KARYA ILMIAH


OLEH
…………………………
NIP: ………………………………



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ………………….
…………………………………………
TAHUN 2004/2005






LEMBAR PENGESAHAN


Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IVa ke IVb.
                                                                                                ………………………
             Kepala Sekolah                                                        
       …………………………….                                                                  Penulis


  ………………………………..                    ……………………………………..
       NIP:  …………………                                                              NIP: …………….


             Mengetahui                                                                      Mengetahui
   Pustakawan ………………………                             Kepala Cab. Din. Pendidikan
        Kecamatan …………….                                                              Kecamatan …………….


   …………………………….                                               ………………………
                                                                                       NIP: …………………..

               Mengetahui                                                                     Mengetahui
   Kepala Dinas Pendidikan                                                        Ketua  P G R I
               Kota ……………….                                                      Kota …………….

…………………………………                                           …………………………..
      Pembina Utama Muda                                                         NPA: …………………
        NIP: 130 582 165



KATA PENGANTAR
            Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul “Pengaruh Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kolompok Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas ………………………………………………….Tahun 2004/2005”, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
            Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:
1.      Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ………………………
2.      Yth. Ketua PD II PGRI Kabupaten ……………………………
3.      Yth. Rekan-rekan Guru ……………………………………………….
4.      Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.                                                                            
                                                                                                Penulis



ABSTRAK
………………….. 2004. Pengaruh Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kolompok Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas ……Tahun …………

Kata kunci: belajar ips, metode ceramah, kerja kelompok
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah: (a) Apakah gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial? (b) Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. (b) Untuk mengungkap gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas ……….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (64,29%), siklus II (78,57%), siklus III (90,47%).
Simpulan dari penelitian ini adalah gabungan metode ceramah dengan kelompok kerja dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar Siswa ………………………………………., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.





DAFTAR ISI


Halaman
Halaman Judul .................................................................................................                
Halaman Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB ..... I       PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang  Masalah ..............................................................
B.     Rumusan Masalah ........................................................................
C.     Tujuan Penelitian ........................................................................
D.    Manfaat Penelitian  ......................................................................
E.     Definisi Operasional Variabel Penelitian .....................................
F.      Batasan Masalah ..........................................................................
BAB      II       KAJIAN PUSTAKA
A.     Definisi Pembelajaran ..................................................................
B.     Metode Ceramah .........................................................................
C.     Kerja Kelompok  .........................................................................                               
D.    Hasil Belajar Ilmu Pengetahan Sosial ..........................................
E.     Materi Ilmu Pengetahuan Sosial  .................................................
BAB     III      METODOLOGI PENELITIAN
A.     Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian .......................................
B.     Rancangan Penelitian  .................................................................
C.     Instrumen Penelitian  .........................................................          
D.    Metode Pengumpulan Data .........................................................
E.     Teknik Analisis Data   .................................................................
BAB     IV      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.     Analisis Item Butir Soal  ..............................................................
B.     Analisi Data Penelitian Persiklus  ................................................
C.     Pembahasan .................................................................................
BAB     V      PENUTUP
A.     Kesimpulan .................................................................................
B.     Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga pendidik/guru yang berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984: 11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan profesional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.
Proses pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi teaching is primarily and always the stimulation of learner (Wetherington, 1986: 131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif.
Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai faktor yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya ditinjau kembali.
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok,  guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010”.
B.   Perumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
  1. Apakah gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010?
  2. Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap motivasi belajar siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010?
C.   Tujuan Penelitian
Berdasar atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
  1. Ingin mengetahui pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010.
  2. Ingin mengetahui efektifitas gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010.



D. Manfaat Penelitian
1.   Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
2.   Guru-guru Ilmu Pengetahuan Sosial perlu memanfaatkan teknik gabungan metode ceramah dengan metode kerja kelompok untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun kualitas hasil.
3.   Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa memerlukan perhatian guru.
E.   Definisi Operasional Variabel Penelitian
1.   Metode ceramah adalah:
Metode ceramah adalah cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.
2.   Metode kerja kelompok adalah:
Suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang ditentukan pula oleh guru
3.   Motivasi belajar adalah:
Dorongan dan kemauan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4.   Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
F.   Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas II SDN Krembangan Tahun Pelajaran 2009/2010
  2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Austus semester ganjil tahun ajaran 2009/2010.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan …………………


About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search