.

.

SDMTK-01 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS VI SDN ABC JAKARTA PUSAT TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Share on :

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS VI SDN ABC JAKARTA PUSAT

TAHUN PELAJARAN 2008/2009









KARYA TULIS ILMIAH




Oleh
NAMA GURU
NIP: 131 000 000




DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN ABC JAKARTA PUSAT
2008



ABSTRAK


Nama Guru, 2008. Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan di SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.


Kata Kunci: pemberian balikan, matematika

Tugas utama seorang guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian tindakan ini adalah: (a) Apakah pembelajaran dengan pemberian balikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa? (b) Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap motivasi belajar siswa?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap hasil belajar Matematika. (b) Untuk mengungkap pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap motivasi belajar Matematika.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu:rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN ABC Jakarta Pusat. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Tujuan penelitian tindakan ini adalah:(a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap prestasi belajar Matematika, (b) Untuk mengungkap pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap motivasi belajar ilmu pengetahaun.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (69,44%), siklus II (80,56%), siklus III ((88,89%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan pemberian balikan dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN ABC Jakarta Pusat, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika.



DAFTAR ISI


Halaman
Halaman Judul .................................................................................................          i       
Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii
Abstrak.................................................................................................................... iii
Kata Pengantar........................................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................................................. v
BAB ..... I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C.     Pemecahan Masalah .................................................................. 5
D.    Batasan Masalah ....................................................................... 5
E.     Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
F.      Mnfaat Penelitian  ..................................................................... 6
G.    Definisi Operasional Variabel Penelitian................................... 6
BAB      II       KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A.    Pemberian Balikan .................................................................... 8
B.     Konsep Motivasi...................................................................... 13
C.     Pengertian Motivasi ................................................................ 15
D.    Macam-macam Motivasi ......................................................... 16
E.     Motivasi Siswa dalam Belajar  ................................................ 19
F.      Pengertian Belajar   ................................................................. 19
G.    Prestasi Belajar  ....................................................................... 23
H.    Hipotesis Tindakan ................................................................. 26
BAB     III      METODE PENELITIAN
A.    Rancangan Penelitian  .......................................................       28
B.     Tempat dan Waktu Penelitian  ................................................ 31
C.     Subyek Penelitian  ................................................................... 32
D.    Prosedur Penelitian ................................................................. 32
E.     Instrumen Penelitian  .........................................................       33
F.      Teknik Analisis Data ............................................................... 39
BAB     IV      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Analisis Data Penelitian Persiklus ........................................... 42
B.     Pembahasan ............................................................................. 59
BAB     V      PENUTUP
A.    Kesimpulan ............................................................................. 61
B.     Saran ....................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63




PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama                           : Susiati
NPM                           : 0504070235
Program Studi             : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas                       : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.


          Malang, Juni 2007






                                                                                                         Susiati




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.
Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. Lebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengejar nilai-nilai tes dan ujian yang tinggi.
Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga pendidik/guru yang berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984:11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan professional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.
Proses pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi teaching is primarily and always the stimulation of learner (Wetherington, 1986:131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif.
Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai faktor yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya ditinjau kembali.
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran dengan pemberian balikan dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran matematika, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran dengan pemberian balikan,  guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka perlu dilakukan penelitian  “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan Pada Siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009”.

B.     Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
  1. Apakah pembelajaran dengan pemberian balikan berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009?
  2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap motivasi belajar siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009?
C.    Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan prestasi dan motivasi siswa dalam belajar matematika, khususnya di SDN ABC Jakarta Pusat dalam penelitian ini dengan menerapkan metode pembelajaran dengan pemberian balikan. Dengan menerapkan metode pembelajaran ini diharapkan prestasi serta motivasi belajar matematika dapat meningkat.
D.    Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini dapat terfokus, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.
  2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan sistem persamaan dua variabel.
E.     Tujuan Penelitian
Berdasar atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.
  2. Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap motivasi belajar matematika siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009.


F.     Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
1.   Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran dengan pemberian balikan dalam pembelajaran matematika.
2.   Guru-guru Matematika perlu memanfaatkan teknik pembelajaran dengan pemberian balikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun kualitas hasil.
3.   Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa memerlukan perhatian guru.
G.    Definisi Operasional Variabel Penelitian
1.   Pemberian Balikan
Pemberian balikan adalah informasi atau pemberitahuan guru kepada siswa baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya jawaban siswa dari hasil dalam mengerjakan tes atau latihan setelah selesai mengikuti program pembelajaran yang dirumuskan oleh guru dengan tujuan agar siswa terangsang atau termotivasi untuk berusaha merespon mencari pembetulan.
2.   Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebagkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.
3.   Motivasi Belajar
a.   Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinnya tidak perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.
b.   Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan lain sebagainya.
4.   Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah suatu hasil yang dicapai setelah ia melalui suatu proses belajar yang berwujud angka simbol-simbol yang menyatakan kemampuan siswa dalam suatu materi pelajaran tertentu.


0 comments on SDMTK-01 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS VI SDN ABC JAKARTA PUSAT TAHUN PELAJARAN 2008/2009 :

Post a Comment and Don't Spam!

Berkomentarlah secara bijak

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search